Finansial

  • Provinsi Jawa Barat Masih Jawara Penyaluran KPR FLPP

    SERANG, KORIDOR.ONLINE— Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyampaikan bahwa Provinsi Jawa Barat termasuk dalam daerah dengan jumlah rumah subsidi tertinggi. Berdasarkan data realisasi per 1 Januari hingga 7 Maret 2025, kinerja penyaluran KPR FLPP telah mencapai 77.207 unit rumah, dengan rincian sebagai berikut: 18.739 unit telah terealisasi, 28.809 unit telah mencapai tahap akad KPR, dan 29.659 unit masih dalam tahap proses SP3K, pembangunan, serta ready stock.

    Hal itu disampaikan Heru, dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan rumah untuk Prajurit TNI AD dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) , di Serang Banten, Minggu (9/3/2025). Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa, melihat realisasi sejak awal pemerintahan Prabowo–Gibran pada 20 Oktober 2024 hingga saat ini, total penyaluran KPR subsidi telah mencapai 122.421 unit rumah.

    Menurut Heru, dalam upaya memastikan ketersediaan hunian pertama bagi seluruh lapisan masyarakat, pemerintah menyelenggarakan program penyediaan perumahan bagi personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dengan menggunakan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

    Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan rumah untuk Prajurit TNI AD dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) , di Serang Banten, Minggu (9/3/2025).

    Seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) ini dilaksanakan serentak di lima lokasi, yaitu Bekasi, Bogor, Brebes, Bantul, dan Serang sebagai pusat penyelenggaraan acara. Di Kota Serang sendiri, kegiatan ini berlangsung di Perumahan Graha Kartika Pesona Serang.

    Total rumah subsidi yang direncanakan dalam proyek ini mencapai ribuan unit yang tersebar di lima wilayah tersebut. Adapun rincian jumlah unit rumah yang akan dibangun mencakup 770 unit di Kabupaten Bekasi, 530 unit di Kabupaten Bantul, 1.070 unit di Kabupaten Bogor, 1.367 unit di Kabupaten Brebes, dan 2.023 unit di Kabupaten Serang. Secara keseluruhan, BP Tapera membiayai hingga 2.000 unit rumah dalam proyek ini melalui skema FLPP.

    Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, bersama jajaran Eselon I Kementerian PKP, serta Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho. Dari pihak TNI AD, Inspektur Jenderal Angkatan Darat mewakili KASAD membuka acara didampingi oleh Pangdam III Siliwangi. Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, turut hadir mewakili sektor perbankan.

    Dalam sambutannya, Menteri PKP, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan kualitas bangunan sesuai standar yang telah ditetapkan serta akan menindak pengembang yang tidak memenuhi ketentuan tersebut. Menurutnya, kesejahteraan penghuni adalah prioritas utama.

    “Kami menargetkan rekor pembangunan rumah subsidi dalam jumlah yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun, kami tetap memastikan bahwa sasaran yang dituju dan kualitas bangunan tetap terjaga, sehingga masyarakat tidak dirugikan,” ujar Menteri Ara.

    Terkait dengan kebijakan daerah dalam penerapan izin pembangunan kawasan hunian, Menteri Ara menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, mengingat regulasi terkait perizinan berada di bawah kewenangan pemerintah daerah melalui Kementerian Dalam Negeri.

     

  • Fokus Jalankan ESG, Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melesat 266%

    JAKARTA, KORIDOR.ONLINE – Komitmen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk terus memperkuat implementasi environment, sustainability, and governance (ESG) dalam portofolio bisnis menunjukkan tren positif. Hingga Januari 2025, pembiayaan kendaraan kendaraan listrik mencapai Rp185 miliar. Mengalami lonjakan mencapai 266% secara year on year.

    Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyatakan bahwa pencapaian ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendukung ekosistem kendaraan Listrik (electric vehicle atau EV) dan memberikan stimulus insentif pajak. Anton menambahkan, perseroan terus membuka kolaborasi dengan pelaku pasar untuk memperkuat penyerapan kendaraan listrik.

    Hingga Januari 2025, pembiayaan kendaraan kendaraan listrik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencapai Rp185 miliar. Mengalami lonjakan mencapai 266% secara year on year

    “Tahun ini kami akan menggandeng salah satu produsen ramah lingkungan untuk optimalisasi penyerapan pembiayaan EV. Serta melakukan optimalisasi program kerja sama COP [car ownership program]. Selain itu, di internal BSI juga telah menerapkan penggunaan green operation melalui mobil operasional ramah lingkungan”, ujar Anton.

    Sejalan dengan program Astacita pemerintah, BSI terus mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan dengan tetap memperhatikan aspek 3P (people, profit, planet). Mulai dari green business hingga green operation.

    Menurut Anton, tren pembiayaan kendaraan listrik terus meningkat, didorong oleh berbagai stimulus pemerintah, salah satunya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) kendaraan listrik hingga 31 Desember 2025.

    “Insentif ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik, sehingga kami optimis permintaan pembiayaan EV akan terus meningkat,” tambahnya.

    Awal tahun ini BSI telah menggandeng beberapa produsen otomotif EV melalui penandatangan kerjasama pembelian EV dan juga dealer penyedia EV. Di internal BSI sendiri, Pada tahap pertama tahun ini,telah disiapkan 139 kendaraan listrik yang digunakan sebagai kendaraan operasional. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal mendukung program Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 melalui pengurangan emisi karbon kendaraan.

    Selain itu, BSI juga menawarkan berbagai promo menarik untuk pembiayaan kendaraan ramah lingkungan. “Kami menjalin kerja sama dengan beberapa merek kendaraan listrik, mengoptimalkan potensi dari 21 juta nasabah BSI, serta menyediakan DP rendah dan hadiah menarik untuk nasabah pembiayaan kendaraan listrik,” jelas Anton.

    Anton mengatakan bahwa BSI optimistis dapat terus berkontribusi dalam percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan ekosistem transportasi ramah lingkungan.

  • Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI Romy Wijayanto Raih Indonesia Best CFO Awards 2025

    KORIDOR.ONLINE, JAKARTA – Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto meraih penghargaan sebagai Best Chief Financial Officer 2025 for Leading Financial Sustainability through Inclusive Growth and Risk Management, dan merupakan salah satu dari 20 (dua puluh) Direktur Keuangan/Chief Financial Officer (CFO) terbaik dari berbagai industri.

    Predikat tersebut diberikan oleh media Warta Ekonomi Group pada ajang Indonesia Best CFO Awards 2025, yang digelar di Jakarta pada Selasa (25/02).

    Penghargaan yang diterima juga merupakan penghargaan ketiga yang diterima Romy, pada ajang yang sama selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sejak tahun 2023, 2024, dan tahun 2025 ini.

    BACA JUGA: Apartemen Fifty Seven Promenade, Pilihan Hunian Favorit bagi Ekspatriat

    Best CFO 2025 dinilai berdasarkan metode desk research deskripsi kuantitatif dengan menilai kinerja keuangan perusahaan berdasarkan laporan tahunan 2022-2023 atau laporan keuangan tahun 2024 yang dipublikasikan, dan media monitoring kualitatif yang menilai kebijakan strategis perusahaan melalui analisa jumlah pemberitaan positif terkait kinerja CFO dan perusahaan.

    Adapun indikator penilaiannya meliputi pertumbuhan aset, pendapatan, dan laba, ROI, BOPO, mengimplementasikan model keuangan yang fleksibel, dan inovasi berkelanjutan dalam bidang keuangan.

    BACA JUGA: BP Tapera: Pemanfaatan Lahan eks BLBI Langkah Nyata Wujudkan Program 3 Juta Rumah

    Dengan Penghargaan yang diterima menjadi pemacu semangat segenap insan Bank DKI untuk terus memberikan kinerja terbaik untuk tumbuh berkelanjutan dan meningkatkan daya saing di dunia perbankan. ***

  • Investasi Apartemen Mahasiswa, Pilihan Pegawai BRI Sambut Pensiun

    JAKARTA,KORIDOR.ONLINE—Apartemen khusus mahasiswa semakin diminati sebagai alternatif investasi yang prospektif. Dengan modal relatif kecil, pemilik unit dapat memperoleh passive income yang stabil melalui penyewaan hunian.

    Direktur University Resort (UResort), Dimas Ario SM, menegaskan bahwa apartemen mahasiswa yang dikelola dengan baik akan selalu memiliki permintaan tinggi.

    Hal ini disampaikan dalam acara BRI Leader Retirement Program RC Bandung Batch 1/2025 yang dihadiri sekitar 50 calon pensiunan BRI.

    “Penyewaan apartemen mahasiswa menjanjikan pendapatan pasif yang berkelanjutan. Ini menjadi pilihan menarik bagi orang tua mahasiswa, calon pensiunan, dan investor yang mencari pemasukan bulanan,” ujar Dimas.

    UResort sendiri telah menjalankan program bagi hasil dengan investor selama hampir tiga tahun, menawarkan passive income sekitar Rp2 juta per bulan dengan yield tahunan 7-9%. Para pegawai BRI yang hadir pun tertarik karena investasi ini dapat menjadi pengganti gaji saat memasuki masa pensiun.

    Selain itu, Komisaris PT Astra Graphia, Arya Soemali, juga mengakui potensi besar UResort sebagai investasi jangka panjang.

    “Kemitraan dengan IPB University membuat hunian ini memiliki daya tarik tinggi dan stabilitas pasar yang baik,” ujarnya.

    Sebagai informasi, UResort merupakan apartemen mahasiswa yang bekerja sama dengan IPB University dan berlokasi di dekat danau serta hutan CIFOR Bogor. Dengan fasilitas premium, UResort menjadi pilihan utama mahasiswa lokal maupun internasional. Saat ini, dari total 72 unit yang tersedia, sekitar 95% telah terisi.

     

  • BCA Berbagi Tips Cara Membeli Properti

    TANGERANG, KORIDOR.ONLINE–PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengungkapkan berbagai tips dalam memilih Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang sering kali terlewat oleh konsumen. BCA menekankan pentingnya mempertimbangkan beberapa aspek utama sebelum menentukan pilihan KPR.

    EVP Consumer Loan BCA, Welly Yandoko, menyoroti pentingnya mempertimbangkan perspektif eksternal dalam memilih KPR. Menurutnya, konsumen harus cermat dalam memilih pengembang yang sesuai dengan kebutuhan serta bank yang memiliki kredibilitas dan reputasi baik.

    “Jangan sampai di tengah perjalanan cicilan KPR, muncul kendala karena kurang teliti dalam memilih bank dan pengembang,” ujar Welly dalam sesi Mini Studio BCA Expoversary 2025 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Kamis (20/2/2025).

    Dari sisi internal, konsumen perlu memiliki pemahaman yang jelas mengenai jenis properti yang sesuai dengan anggaran dan kemampuan finansial. Banyak kasus di mana konsumen gagal memiliki properti impian akibat keliru dalam memilih pengembang atau bank penyedia KPR. Oleh karena itu, pemilihan kedua aspek ini menjadi faktor yang sangat krusial.

    Welly juga menekankan pentingnya memperhatikan seluruh aspek KPR sejak awal. “Ada bank yang menawarkan proses cepat dan bunga rendah, namun pada akhir masa kredit, dokumen menjadi berantakan atau bahkan tidak tersedia. Ini bisa menjadi masalah besar dalam 10 atau 20 tahun mendatang,” tambahnya.

    Olivia Louise, seorang pegiat media sosial yang kerap membahas properti dan perencanaan keuangan, menambahkan bahwa kemajuan teknologi saat ini sangat membantu konsumen dalam mengecek kredibilitas pengembang.

    “Kita bisa dengan mudah mencari rekam jejak pengembang melalui media sosial dan mesin pencari untuk melihat hasil pembangunan sebelumnya serta kondisi lingkungan sekitarnya. Jangan lupa juga untuk memastikan legalitasnya agar tidak bermasalah di kemudian hari,” jelas Olivia.

    Olivia mengibaratkan proses cicilan KPR seperti perjalanan ke kota impian, dengan berbagai moda transportasi yang tersedia. Mereka yang memiliki bujet besar mungkin memilih pesawat, sementara yang memiliki anggaran lebih terbatas akan menggunakan bus. “Yang terpenting adalah memahami moda perjalanan yang dipilih agar tidak menghadapi kendala di tengah jalan,” imbuhnya.

    Sebagai salah satu bank penyalur KPR, BCA mencatat kinerja yang positif. Portofolio kredit konsumer BCA tumbuh 12,4% YoY menjadi Rp223,7 triliun, dengan KPR berkontribusi sebesar Rp135,5 triliun atau naik 11,2% YoY.

    SVP Consumer Loan BCA, Handy Weriko, menekankan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari sikap selektif BCA dalam menyalurkan kredit. BCA memastikan reputasi pengembang, lokasi, akses, harga properti, serta aspek legalitas sebelum menyalurkan KPR kepada konsumen. “Kami ingin membantu konsumen memperoleh rumah dengan tenang, sehingga mereka bisa mencicil hingga 10-20 tahun tanpa khawatir, sesuai dengan tagline KPR BCA #TenangDuluan,” ujar Handy.

    Dalam rangka BCA Expoversary 2025, BCA menawarkan promo spesial KPR dengan suku bunga mulai dari 2,68% eff.p.a fixed 3 tahun dengan penempatan dana, biaya provisi 0,68%, dan diskon biaya administrasi 50%. Selain itu, tersedia program DP 0% untuk KPR, KKB, dan KSM BCA. Nasabah dapat menjelajahi berbagai pilihan hunian dari 21 pengembang secara offline maupun lebih dari 1.800 listing properti secara online.

    Selain itu, BCA memberikan berbagai penawaran eksklusif bagi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas, seperti diskon biaya admin KPR 50%, biaya provisi KPR 0,5%, serta berbagai promo menarik lainnya.

    BCA Expoversary 2025 digelar secara offline di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, pada 20-23 Februari, dan secara online melalui website https://expo.bca.co.id dari 20 Februari hingga 31 Maret. Selain properti, pengunjung juga dapat menikmati berbagai promo menarik untuk pembelian gadget, home appliances, fashion, beauty, travel, serta produk lokal UMKM binaan Bakti BCA dan BCA Bangga Lokal.

     

  • BI Guyur Insentif Rp80 Triliun untuk KPR bagi MBR

    JAKARTA, KORIDOR.ONLINE—Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengungkap dukungan insentif Kebijakan Likuiditas Mikroprudensial (KLM) Bank Indonesia hingga Rp80 triliun salah satunya bakal diguyurkan untuk mendukung program perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

    Ara menjelaskan, salah satunya dukungan likuiditas jumbo itu bakal disalurkan untuk menambah dukungan pembiayaan perumahan melalui skema Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau KPR FLPP.

    “Nanti kita alokasikan tentu bagaimana ramah untuk MBR, itu tentu adalah salah satu prioritas paling utama. MBR salah satu produknya adalah FLPP,” kata Ara di Kantor Kemenkeu, Kamis (20/2/2025) malam, seperti dikutip bisnis.com.

    Pasalnya, Ara menegaskan program FLPP menjadi salah satu dukungan pembiayaan perumahan MBR yang dinilai cukup banyak diminati.  Selain itu, FLPP juga diklaim menjadi salah satu program yang memiliki kepastian tinggi baik bagi masyarakat penerima, developer maupun industri perbankan.

    “Selama ini [program FLPP] saya melihat bagaimana kredit macetnya tidak terlalu besar, masih bisa di-manage,” tegas Ara.

    Untuk diketahui sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyatakan bakal menaikkan insentif kebijakan likuiditas mikroprudensial (KLM) hingga Rp80 triliun untuk mendukung program 3 Juta Rumah.

    Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan bahwa kenaikan insentif akan dilakukan secara bertahap sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kami menyediakan [KLM] sekarang adalah Rp23,19 triliun. Dari diskusi tadi, kami akan naikkan secara bertahap menjadi Rp80 triliun untuk mendukung program perumahan ini,” katanya dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025) malam.

     

  • Menteri PKP Ajak Calon Investor Dukung Sektor Perumahan

    JAKARTA, KORIDOR.ONLINE—BP Tapera hadir sebagai salah satu pembicara dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 pada (11/2) di Fairmont, Jakarta . Tahun ini, MIF mengangkat tema “Nourishing Future Growth”, yang menyoroti strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global serta peluang investasi yang terus berkembang.

    Sebagai hasil kolaborasi antara Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas, dengan dukungan Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM), MIF 2025 menghadirkan lebih dari 22.000 peserta, termasuk lebih dari 700 investor asing dari berbagai negara. Forum ini juga menjadi ajang diskusi strategis yang melibatkan pembuat kebijakan, pakar global, serta pelaku industri untuk menggali potensi investasi di Indonesia.

    Dalam sambutannya, Menteri PKP, Maruar Sirait (Menteri Ara) menyampaikan Kebijakan Pro Rakyat Pemerintahan Presiden Prabowo yang telah terealisasi sejak dirinya dan Menteri Kabinet Merah Putih dilantik pada Oktober 2024 lalu. Kebijakan ini mengusung semangat “Saatnya Rakyat Punya Rumah”, salah satunya melalui program yang mengubah biaya menjadi gratis untuk pengurusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), dan pembebanan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang kini menjadi 0%, yang sebelumnya dibebankan kepada masyarakat atas pembelian atau pembangunan rumah tinggal.

    “Ketiga program ini belum pernah ada sebelumnya, namun semua ini untuk siapa? Untuk rakyat. Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa saat ini negara bisa mewujudkan ini, membuka karpet merah untuk rakyat kecil. Itulah yang ingin kita capai,” kata Menteri Ara.

    Selanjutnya, Menteri Ara juga menyampaikan bahwa ada program yang mempercepat proses, yaitu penyederhanaan proses penerbitan sertifikat PBG, yang sebelumnya memakan waktu lama kini sudah jauh lebih cepat.

    “Izin PBG yang semula memakan waktu 45 hari kini menjadi hanya 10 hari setelah dokumen lengkap diserahkan oleh Pemerintah Daerah. Sebagai contoh, Pemerintah Kabupaten Subang berhasil mengeluarkan izin PBG dalam waktu 15 menit, Provinsi DKI Jakarta hanya 17 menit, dan masih banyak pemerintah daerah lainnya. Artinya, lompatan pelayanan publik di Indonesia menurut saya bukan lagi sebuah evolusi, tetapi sudah menjadi progres nyata, karena dapat mengubah yang tadinya berbulan-bulan menjadi hanya 14 menit,” ujarnya menambahkan.

    Dalam kesempatan yang sama, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho yang  menjadi salah satu panelis pada sesi diskusi panel yang mengangkat tema Housing Sector Outlook: Providing Shelter menyampaikan  keseriusannya untuk mendukung penuh Pemerintahan Prabowo dalam menyukseskan program 3 juta rumah melalui pembiayaan skema subsidi FLPP dan Tabungan Tapera.

    “Kami tahun 2025 ditargetkan untuk menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan sebanyak 220 ribu unit rumah subsidi yang disalurkan kepada MBR yang tersebar di seluruh di Indonesia. Sejak tahun 2022 – 2024, BP Tapera telah menyalurkan dana FLPP sebanyak 665.300 unit rumah subsidi senilai Rp76,04 triliun. Sedangkan untuk pembiayaan Tapera sebanyak 19.267 unit rumah bersubsidi senilai Rp3,02 Triliun,” ungkap Komisioner Heru Pudyo Nugroho menjelaskan.

    Dalam event ini, Menteri Ara juga mengajak para calon investor asing untuk tidak ragu berinvestasi di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang aman, memiliki kepastian hukum, dan memiliki potensi pasar yang menjanjikan.

    “Negara kami banyak belajar dari pendahulu kami yang telah berjuang mengelola kekayaan alam negara kami, dan kami dalam pemerintahan Prabowo tentu berusaha untuk lebih baik, lebih benar, dan lebih cepat mengelola itu,” tandasnya.

    Menteri Ara juga membuka diri untuk mendengarkan dan menerima masukan serta usulan dari para calon investor mengenai hal-hal yang perlu disiapkan terkait peraturan untuk mendukung keberlangsungan bisnis yang menguntungkan bagi semua pihak. “Investor perlu peraturan seperti apa, kebijakan negara seperti apa, prinsipnya ada tiga, pertama yang bagus untuk negara, apa manfaatnya bagi negara kami, bagi pemerintahan kami; kedua, apa manfaatnya bagi rakyat kami, dan ketiga, apa manfaatnya bagi dunia usaha,” ungkap Menteri Ara.

    Capaian kinerja Realisasi KPR Subsidi sejak ditunjuk sebagai Menteri pada 20 Oktober 2024 hingga 7 Februari 2025, yang telah mencapai 96.537 unit. Angka ini terbagi menjadi 56.753 unit berdasarkan data proses pembangunan hingga akad dan 39.784 unit sebagai realisasi penyaluran KPR Subsidi.

     

     

  • Bank DKI Tutup 2024 dengan Pertumbuhan Solid dan Fundamental Keuangan yang Semakin Kuat

    JAKARTA, KORIDOR.ONLINE.COM –  Bank DKI menutup tahun 2024 dengan kinerja yang kuat dan pertumbuhan bisnis yang solid, sejalan dengan visi dan strategi perseroan dalam mendorong akselerasi pembiayaan segmen UKM serta penguatan fundamental keuangan.

    Hingga akhir Desember 2024, total kredit dan pembiayaan Bank DKI tumbuh 2,26% menjadi Rp53,18 triliun, dibandingkan dengan posisi Desember 2023 sebesar Rp52,00 triliun. Pertumbuhan ini mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung perekonomian Jakarta dan sekitarnya melalui pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan.

    Segmen UKM menjadi motor pertumbuhan utama, dengan peningkatan 15,47% secara tahunan (YoY) mencapai Rp2,22 triliun per 31 Desember 2024, dibandingkan dengan Rp1,93 triliun pada tahun sebelumnya.

    BACA JUGA: LINKTOWN Raih Empat Penghargaan di Ajang Summarecon Annual Awards 2025

    Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi mitigasi risiko yang lebih baik, serta berbagai inisiatif digitalisasi dan inovasi layanan untuk mendorong pertumbuhan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Menurut Agus, tahun 2024 menjadi momentum penting bagi Bank DKI dalam membangun fondasi bisnis yang lebih tangguh. Dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.

    “Kami terus mengakselerasi pertumbuhan kredit dan pembiayaan, terutama di sektor UKM, yang memiliki potensi besar dalam menopang perekonomian daerah. Kami optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif ini di tahun-tahun mendatang,” ujar Agus.

    Selain UKM, segmen kredit dan pembiayaan konsumer juga mencatat pertumbuhan sebesar 5,85%, mencapai Rp23,39 triliun dibandingkan dengan Rp22,10 triliun di tahun sebelumnya.

    BACA JUGA: Intiland Luncurkan Hunian Eksklusif Tierra Residence di Surabaya

    Kualitas kredit tetap terjaga dengan NPL Gross sebesar 2,54% dan NPL Nett sebesar 1,06%, mencerminkan manajemen risiko yang disiplin dan strategi pengelolaan aset yang efektif. Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, Bank DKI juga memperkuat cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan rasio 173,20%, menunjukkan ketahanan permodalan yang solid dan kesiapan menghadapi potensi risiko di masa depan.

    Penghimpunan Dana yang Kuat, dengan CASA yang Solid

    Di tengah persaingan ketat dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank DKI tetap berhasil menjaga momentum pertumbuhan dengan total DPK meningkat menjadi Rp64,08 triliun, naik dari Rp63,63 triliun pada tahun sebelumnya. Rasio Current Account Saving Account (CASA) terjaga pada level 43,70%, yang mencerminkan strategi optimalisasi dana murah untuk mendukung efisiensi biaya dana (Cost of Fund).

    Kondisi likuiditas perseroan tetap berada dalam level yang sehat dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 82,99%, memastikan bahwa Bank DKI memiliki fleksibilitas yang cukup dalam ekspansi kredit tanpa mengorbankan stabilitas likuiditas.

    Prospek 2025: Fokus pada Pertumbuhan Berkelanjutan dan Inovasi Digital

    Bank DKI terus mengembangkan strategi bisnis yang berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan, dengan fokus pada digitalisasi, efisiensi operasional, dan pengembangan produk inovatif.

    “Kami telah mengambil langkah-langkah strategis sepanjang tahun 2024 untuk memperkuat fundamental bisnis, dan ini akan menjadi landasan bagi pertumbuhan yang lebih agresif di tahun 2025. Inovasi layanan, ekspansi ekosistem bisnis, serta peningkatan efisiensi operasional akan menjadi prioritas kami untuk mempercepat akselerasi bisnis Bank DKI,” tambah Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto.

    Hingga akhir 2024, Bank DKI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp779 miliar, mencerminkan kinerja keuangan yang solid dan potensi besar untuk terus berkembang di tahun-tahun mendatang.

    Dengan fundamental yang semakin kuat dan strategi yang terarah, Bank DKI optimistis dapat terus bertumbuh sebagai bank yang sehat, inovatif, dan berdaya saing tinggi, siap menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang di 2025 dan seterusnya. ***

  • 75 Tahun, BTN Resmi Luncurkan Bale By BTN

    JAKARTA, KORIDOR.ONLINE – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) hari ini tepat berusia 75 tahun. Dalam usia yang tergolong matang tersebut dan  seiring dengan upaya transformasi perseroan dalam rangka menjawab kebutuhan nasabah, BTN resmi meluncurkan Bale by BTN, sebuah Super App yang menawarkan solusi menyeluruh dan layanan terbaik melalui inovasi digital. Melalui peluncuran tersebut, BTN berharap dapat mencatat empat hingga lima juta pengguna (user) Bale by BTN hingga akhir tahun ini.

    Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, usia 75 tahun merupakan momentum perseroan untuk terus berbenah dan bertransformasi menjadi lebih baik lagi untuk dapat menjawab kebutuhan nasabah dan menghasilkan kinerja yang semakin positif. Seiring dengan hal tersebut, setelah perseroan melakukan soft launching pada awal Desember tahun lalu, kini bertepatan dengan HUT BTN yang ke-75, perseroan secara resmi meluncurkan Super App Bale by BTN yang sebelumnya dikenal dengan BTN Mobile.

    BTN resmi meluncurkan Bale by BTN, sebuah Super App yang menawarkan solusi menyeluruh dan layanan terbaik melalui inovasi digital.

    Bale by BTN merupakan inisiatif strategis perseroan untuk bisa lebih kompetitif lagi dalam menjadikan BTN sebagai bank transaksional. Diharapkan dengan hadirnya Bale by BTN dapat menarik lebih banyak dana murah ritel secara berkelanjutan dan juga mempermudah nasabah untuk memenuhi kebutuhannya secara digital.

    “Kami sengaja menggunakan nama Bale untuk Super App ini karena berasal dari kata “balai” yang berarti “rumah”, jadi ini adalah “rumah” bagi masyarakat Indonesia. Bale sudah tersambung dengan dua juta user hanya dalam waktu satu tahun, dan pada tahun 2025 diharapkan bisa didorong ke angka empat hingga lima juta user,” ujar Nixon dalam Grand Launching Bale by BTN di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/2).

    Nixon mengatakan, berbagai fitur yang memudahkan nasabah untuk bertransaksi perbankan dan keuangan tersedia melalui Bale by BTN, sehingga nasabah hanya perlu mengakses satu Super App untuk berbagai kebutuhan. Dengan semakin meningkatnya kenyamanan nasabah dalam bertransaksi digital, diharapkan akan membantu peningkatan dana pihak ketiga (DPK) ritel serta pendapatan berbasis biaya (fee-based income).

    Sementara itu, Thomas Wahyudi, SEVP Digital Business BTN, menambahkan meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap platform digital BTN terlihat dari pencapaian positif Bale by BTN sejak masih bernama BTN Mobile. Hingga kini, jumlah user Bale by BTN diproyeksikan mencapai 3,6 juta, dengan volume transaksi mencapai Rp8 triliun per bulan. Setiap bulannya, BTN mendapatkan 125.000 pengguna baru Bale by BTN.

    “Performance digital BTN menunjukkan pertumbuhan positif dengan peningkatan user aktif Bale by BTN. Hal ini karena BTN telah bertransformasi sedemikian rupa, sehingga transaksi digitalnya mengalami quantum leap (lompatan yang signifikan),” ucap Thomas.

    Menurut Thomas, di era digital, masyarakat mencari layanan yang dapat mengoptimalkan seluruh kebutuhan perbankannya. Oleh sebab itu, semakin nasabah merasa nyaman bertransaksi melalui platform digital, maka akan semakin tinggi transaksi dan jumlah simpanan saldo di rekening tabungan. Hal ini terlihat dari saldo tabungan, eDepo (deposito online), dan saldo merchant di Bale by BTN yang meningkat pada akhir 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

    Pada akhir Desember 2024, BTN mencatat peningkatan hampir 43% year-on-year (yoy) di saldo tabungan menjadi Rp16,76 triliun dari sebelumnya Rp11,66 triliun. Sementara itu, saldo eDepo melonjak 103,84% yoy menjadi Rp5,3 triliun dari sebelumnya Rp2,6 triliun. Sedangkan saldo merchant naik 58,6% yoy menjadi Rp2,49 triliun dari sebelumnya Rp1,57 triliun.

    “Mayoritas user aktif BTN Mobile didominasi oleh segmen milenial atau nasabah produktif yang memiliki penghasilan dan terbiasa melakukan transaksi dengan menggunakan mobile banking. Dengan adanya potensi pertumbuhan transaksi yang pesat, BTN berharap Bale by BTN dapat membantu masyarakat mengelola keuangan, sejalan dengan visi kami yang baru, yaitu menjadi “Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia”,” ujar Thomas.

    Konsep Bale by BTN sebelumnya telah dimunculkan pada Soft Launching pada 15 Desember 2024 saat ulang tahun KPR BTN ke-48, yang turut dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dan Menteri BUMN Erick Thohir.

    Thomas mengatakan, Bale by BTN memberikan pengalaman perbankan baru bagi nasabah dengan journey lengkap, mulai dari pembukaan rekening tabungan dana eDeposito, transactional banking, pengajuan kredit, pengajuan merchant, lifestyle ekosistem unggulan, hingga Plus by BTN Prioritas. Berbagai fitur dan manfaat lainnya juga tersedia untuk memenuhi kebutuhan seluruh segmen nasabah setiap saat, seperti contohnya pengelolaan portofolio investasi, dan cashback 30% di 51 merchant nasional dan 1.731 merchant lokal.

    “Seperti filosofi bale yang berarti balai atau rumah tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga, kami berharap Bale by BTN mampu menjadi rumah bagi seluruh aplikasi BTN sehingga menjadi one stop service bagi kebutuhan finansial maupun layanan pemenuhan kebutuhan sehari-hari termasuk, lifestyle nasabah,” ujar Thomas.

    Sesuai dengan keunikan Bale by BTN yang menghubungkan nasabah dengan ekosistem perumahan, BTN telah menggabungkan platform BTN Properti ke dalam Bale by BTN dan mengembangkan fitur pengajuan KPR online yang lebih efisien. “BTN adalah bank pertama yang memiliki inisiatif dalam pengajuan KPR online, yang memungkinkan nasabah untuk melakukan input data dan dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan KPR tanpa harus datang ke kantor cabang. Saat dilakukan akad, ketika nanti sudah ada sistem e-notaris, BTN akan digitalkan notarisnya juga,” jelas Thomas.

    Lebih lanjut, Thomas mengatakan, BTN juga berharap Bale by BTN akan diminati oleh segmen berusia lebih muda, yakni para Gen Z dan mahasiswa, sehingga Super App ini didesain dengan daya tarik yang lebih catchy dan tone warna yang soft, lengkap dengan icon-icon fitur yang mudah digunakan oleh anak muda.

    “Bale juga berarti ‘BTN Around Lifestyle Ecosystem’, yakni bagaimana Bale by BTN dapat menjadi solusi untuk peningkatan dana murah dan fee based income dengan memenuhi kebutuhan seluruh segmen dan memperkuat engagement BTN terutama dengan segmen mass retail. Kami berharap Bale by BTN dapat menjadi product champion dan memperkuat positioning BTN di industri perbankan nasional,” kata Thomas.

     

  • Penyaluran FLPP Masih Menggunakan Skema yang Sama

    JAKARTA, KORIDOR.ONLINE – BP Tapera sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) yang dipercaya menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga saat ini masih menyalurkan dana kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), berupa rumah subsidi dengan menggunakan skema yang sama dan inilah yang seringkali luput dari pemahaman masyarakat. Bicara rumah subsidi sangatlah erat kaitannya dengan BP Tapera. Tercatat, per 5 Februari 2025 BP Tapera telah menyalurkan dana FLPP sebanyak 3.535 unit rumah subsidi atau senilai Rp432,031 Miliar. Sehingga total penyaluran rumah subsidi dari tahun 2010 – 2025 yaitu sebanyak 1.602.414 unit rumah senilai Rp151, 65 Triliun. Sedangkan dari data 39 Bank penyalur yang telah bekerja sama dengan BP Tapera tahun 2025 periode 1 Januari – 5 Februari 2025, maka terdapat lebih kurang sejumlah 12.277 akad rumah subsidi yang telah dilakukan.

    Dana FLPP ini dari 10 bank penyalur tertinggi disalurkan oleh BTN Syariah sebanyak 1.503 unit rumah, disusul oleh Bank BTN sebanyak 684 unit rumah, dilanjutkan peringkat ketiga disalurkan oleh BNI sebanyak 447 unit rumah, Bank BJB Syariah sebanyak 191 unit rumah, Bank Sumselbabel sebanyak 133 unit rumah. Sedangkan Bank Sumselbabel Syariah menyalurkan sebanyak 105 unit rumah. Sementara itu BSI menyalurkan sebanyak 92 unit rumah, Bank Sumut 70 unit rumah, Bank Jambi sebanyak 64 unit rumah dan BRI sebanyak 46 unit rumah. Sisanya disalurkan oleh 13 bank penyalur lainnya.

    Sesuai dengan target FLPP tahun 2025 sebanyak 220.000 unit rumah hingga saat ini skema yang digunakan oleh BP Tapera dan Bank Penyalur masih sama dengan porsi 75:25. BP Tapera menyiapkan anggaran untuk satu unit rumah 75% dari harga rumah dan sisanya 25% dari Bank Penyalur. “Ke depan pemerintah memang ingin melakukan redesain terhadap skema FLPP agar semakin banyak MBR yang bisa menikmati dana FLPP. Posisi saat ini masih dalam pembahasan bersama seluruh stakeholder perumahan, baik Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukinan, Kementerian Keuangan, BPKP, SMF, Bank Nasional dan memerlukan dukungan kebijakan dari pemerintah,” ungkap Komisioner Heru Pudyo Nugroho (Komisioner Heru) menjelaskan.

    “Sambil menunggu proses pencairan DIPA 2025, sejak Januari masih tersedia saldo awal FLPP 2025 untuk 7 ribu unit rumah. Untuk kami menghimbau kepada Bank Penyalur untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan segera melakukan akad kredit dengan tetap memastikan rumah dalam status ready stock. Upaya ini merupakan terobosan nyata dalam mempercepat realisasi FLPP untuk mendukung program 3 juta rumah,” ungkap Komisioner Heru optimis.

    Dalam kesempatan yang sama, Komisioner Heru kembali mengingatkan kepada Bank Penyalur untuk tetap mengingatkan pengembang yang bekerja sama, bahwa tidak hanya masalah kuantitas namun memperhatikan kualitas bangunan. Sesuai peraturan perundangan, Pelaku Pembangunan wajib membangun rumah layak huni sesuai standar dan pedoman yang diatur oleh Menteri yang membidangi Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Kualitas rumah diperiksa dan dinyatakan layak huni oleh Pemda melalui penerbitan Sertifikat Layak Fungsi (SLF) sesuai ketentuan dalam Undang-Undang tentang Bangunan Gedung dan turunannya.

     

     

Back to top button