Aktual

  • Ini Upaya Madurasa Mengedukasi Masyarakat Mengenai Keaslian Madu

    JAKARTA, KORIDOR— Penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia yang masih cukup tinggi membuat masyarakat semakin memperhatikan kesehatan dan asupan nutrisi tambahan untuk menjaga daya tahan tubuh, salah satunya dengan mengkomsusi madu. Namun, masyarakatpun masih sulit untuk membedakan kemurnian dan keaslian madu, terlebih dengan adanya isu peredaran madu palsu yang dijual bebas di pasaran.

    Menanggapi hal tersebut, Madurasa, sebagai salah satu produsen madu yang berstandar internasional di Indonesia, turut membantu mengedukasi masyarakat mengenai keaslian madu melalui kegiatan bertema Madurasa Bee Farm Tour.

    Kegiatan Bee Farm Tour ini dilakukan pada bulan April 2021 lalu di salah satu peternakan lebah binaan Madurasa yang berlokasi di Sragen, dan pabrik Madurasa di Wonogiri. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dihadiri oleh Youtuber dan Selebgram. Liputan Bee Farm Tour ini juga disebarluaskan melalui berbagai media sosial.

    Pada rangkaian kegiatannya, kedua influencer berkesempatan  langsung melakukan panen madu murni dan mencicipi honeycomb langsung di peternakan lebah binaan Madurasa. Setelahnya, madumurni yang telah dipanen dibawa kepabrik Madurasa untuk diproses dan dikemas dengan teknologi canggih berstandar internasional, tanpa mengubah kualitas dan kemurnian madunya. Madurasa juga mengedukasi masyarakat mengenai karakteristik madu yang bagus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) berikut cara mudah untuk membedakan antara madu asli atau palsu.

    Bambang Priyambodo, selaku General Manager Manufacturing Madurasa mengatakan, kualitas madu murni haruslah sesuai dengan SNI. Madurasa sendiri sudah meraih gelar Top Brand sejak 2009 dan memiliki sertifikat Halal dari MUI, ISO Internasional 9001 (Manajemen Mutu) dan 22000 (Keamanan Pangan), sertatelah menerapkan GMP & CPPOB. Madurasa juga menerapkan low temperature processing sehingga warna, rasa, kualitas dan kemurnian madunya tetap terjaga,” katanya. (eza)

  • Ciputra Group Optimis Pasar Properti Bertumbuh Seiring Dibuka Kembali Pariwisata Bali

    BALI, KORIDOR – Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pembukaan Travel Corridor Arrangement (TCA) dapat terealisasi di bulan Juli 2021. Namun, sebelum pariwisata benar-benar dibuka, pemerintah terus memastikan kesiapan SDM dan pengelola pariwisata di Bali.

    Untuk itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memastikan kesiapan SDM dan pengelola pariwisata di Bali. Pemerintah terus mendorong keseriusan hingga mendapatkan standar atau barometer pembukaan destinasi wisata Bali terkait pengendalian kasus Covid-19, program vaksinasi, penyiapan TCA, peningkatan kepatuhan dan protokol kesehatan.

    Andreas Raditya General Manager Marketing Ciputra Group merespon positif langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi karena efek pandemi.

    “Tentunya hal ini tidak hanya menjadi angin segar bagi industri pariwisata Bali, tapi juga akan mendukung iklim investasi properti di Pulau Dewata, karena dengan segera dibukanya pariwisata maka akan mendorong perekonomian Bali untuk kembali pulih, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.” Imbuhnya, Kamis, 17 Juni 2021, di Bali.

    Baca juga: Ciputra Group Gelar Ciputra World Property Online Expo 2021

    Menurut Raditya, industri pariwisata bagi Pulau Bali adalah jantung perekonomian dan bergeraknya aktivitas pariwisata akan menggerakkan bisnis-bisnis lain, termasuk industri properti. Saat ini Ciputra Group sedang memasarkan proyek Ciputra Beach Resort yang berlokasi di Tabanan, Bali. Raditya menegaskan lagi, bahwa saat pandemi yang terjadi pada tahun lalu Ciputra Beach Resort tetap fokus memasarkan produk dengan berbagai cara.

    “Beragam cara kami lakukan untuk menggerakkan pasar. Dan terbukti hingga kini kami tetap eksis berjualan. Produk yang kami tawarkan adalah produk segmen atas dan produk ini nilainya akan terus tumbuh positif. Segmen investor ini tetap percaya bahwa properti di Pulau Bali merupakan cara terbaik untuk memutarkan uangnya.” jelas Raditya.

    Ciputra Beach Resort dikembangkan tak hanya sebagai hunian tapi juga sebagai vila dengan konsep resort yang berada di bibir pantai. Luas lahan pengembangannya mencapai 80 hektar dengan garis pantai mencapai 1,7 kilometer. Sehingga memiliki view yang menawan dan juga dikelilingi oleh pemadangan khas Bali, eloknya pemandangan sawah lengkap dengan petak-petak sawahnya.

    Baca juga: “Triple Treats” Menarik Minat Investor Miliki Apartemen Ciputra International

    Rumah ready stock

    Sementara itu, Maharani Sanjaya, Marketing Supervisor Ciputra Beach Resort menyatakan, untuk merespon kebutuhan pasar tersebut sejak beberapa bulan lalu Ciputra Beach Resort memasarkan produk baru, Cluster Resvara. Produk ini terlahir karena keberhasilan dua cluster sebelumnya yakni Nivata dan Sadana yang sudah 99% terjual.

    “Cluster Resvara dikembangkan di atas lahan seluas 7,2 hektar yang berada di timur kawasan Ciputra Beach Resorts. Terdiri dari 190 unit dengan dua tipe, Askana (7 x 15) dan Svana (10 x 20). Kita juga pasarkan unit kavling dengan luas 11 x 15 dan 10 x 20,” jelas Sanjaya.

    Menurutnya lagi, komposisi antara hunian dan kavling ini sekitar 55 % berbanding 45 %. Terkait harga Sanjaya mengatakan harga ini tak jauh beda dengan produk sebelumnya, untuk hunian dan kavling mulai dari Rp 2,3 miliar hingga Rp 4,4 miliar.

    Baca juga: Keren…. Ini Rumah Inovatif New Normal Ciputra Group

    Selain menawarkan produk rumah indent di Cluster Resvara, Ciputra Beach Resort juga menawarkan unit ready stock yang berada di Cluster Nivata. Melalui program diskon 50% melalui program pemerintah yaitu PPnBM Sektor Properti dan juga ada kemudahan khusus yang diberikan Ciputra Group maka unit ready ini harganya menjadi Rp 4,6 miliar dari sebelumnya 5,3 miliar.

    Sanjaya menjelaskan, untuk unit ready stock ini memiliki luas tanah 250 meter persegi dan bangunan 197 meter persegi. Dan untuk lebih memaksimalkan penjualan, Ciputra Beach Resort akan melakukan pameran pada tanggal 28 Juni sampai dengan 11 Juli 2021 di Beachwalk Bali.

    “Khusus untuk pembelian unit ready stock Cluster Nivata, akan mendapatkan Iphone 12 selama pameran berlangsung.” imbuh Maharani Sanjaya.

  • Empat Puluh Persen Pembeli Apartemen Citra Landmark adalah Kaum Milenial

    JAKARTA, KORIDOR – Generasi milenial selalu diindentikkan dengan gaya hidup yang konsumtif dengan fashion yang trendi, gadget terbaru, hang out, dan travelling. Tapi saat ini untuk hal-hal tersebut mulai terjadi pergeseran, sebab kesadaran berinvestasi kalangan milenial kian meningkat.

    Menurut Andreas Raditya, General Manager Marketing Ciputra Group, generasi milenial kekinian mulai melek investasi. Meski belum 100 persen meninggalkan “budaya lama” mereka yang senang nongkrong di cafe, belanja online dan lain sebagainya.

    “Akan tetapi, di masa pandemi Covid-19 ini, dimana banyak pembatasan mobilitas dan kegiatan berkumpul, sedikit banyak telah merubah prilaku kaum milenial. Sebagian dari mereka mulai sadar akan pentingnya investasi  khususnya properti yang akan menunjang kehidupannya di masa depan,” kata Raditya, Kamis, 27 Mei 2021, di Jakarta.

    Hal ini, tampak dari profil pembeli tower pertama apartemen Citra Landmark, Jakarta, dimana 40 persen pembelinya adalah usia milenial (di bawah  39 tahun). Kalau dulu, kata Raditya generasi milenial digambarkan hanya sedikit yang tertarik berinvestasi properti, tapi sekarang  malah cukup antusias “bermain” di properti.

    Baca juga: Ciputra Group Gelar Ciputra World Property Online Expo 2021

    “Dari 40 persen milenial yang beli unit tower pertama Citra Landmark itu, sebanyak  77 persen memilih type studio, 20 persen two bedroom, 3 persen adalah tipe di atasnya,” ungkap Raditya.

    Sementara dari sisi geografik, lanjut Raditya, 80 persen pembeli milenial di Citra Landmark berasal dari Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Menariknya dari luar Jakarta (Bogor, Depok, Bekasi, dan seputar Cibubur)  cukup tinggi, yaitu 17 persen, dan 3 persen di luar wilayah itu.

    “Hal yang cukup mengejutkan dari data pembeli kami, wanita dan laki-laki itu 50 : 50, ini jarang terjadi, biasanya laki-laki yang lebih dominan. Dan sekitar 67 persen mereka menggunakan KPA,” jelasnya.

    Intinya, tegas Raditya, milenial saat ini  sudah melek investasi properti. Dengan kemampuan (pendapatan) Rp10 jutaan, cicilan hanya Rp3 jutaan per bulan, ternyata itu cukup diminati kaum milenial.

    Baca juga: “Triple Treats” Menarik Minat Investor Miliki Apartemen Ciputra International

    Raditya mengatakan, setidaknya ada 5 preferensi (prioritas utama) kaum milenial dalam memilih investasi properti.

    Pertama, harganya harus terjangkau oleh kantong mereka yang umumnya bergaji (pendapatan) Rp10 juta hingga Rp15 juta, sehingga range harga properti haruslah berkisar Rp400 juta sampai Rp500 juta.

    Kedua, kemudahan cara pembayaran. Hal ini terkait dengan ketersediaan dukungan fasilitas KPR/KPA yang mudah, praktis, dan suku bunga rendah.

    Ketiga, lokasinya strategis dekat dengan tempat kerja dan pusat bisnis, agar mereka tidak kehilangan banyak waktu di perjalanan dan masih punya kesempatan bersosialisasi.

    Keempat, kedekatan dengan akses transportasi publik, dengan begitu mereka dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

    Kelima, reputasi pengembang.

    Baca juga: Keren…. Ini Rumah Inovatif New Normal Ciputra Group

    “Kelima preferensi itu ada di Citra Landmark. Kelihatannya proyek kami ini cukup berhasil menarik minat milenial. Mayoritas memilih studio sesuai kemampuannya dan mereka percaya, dibanding yang lain, investasi properti khususnya apartemen lebih menguntungkan,” ujar Raditya.

    Lokasi Citra Landmark tepatnya di sebelah Tenggara Jakarta (Southeast Jakarta). Proyek ini memiliki akses langsung ke jalan tol dan berada sangat dekat dengan Light Rail Transit (LRT), ditawarkan dengan harga mulai Rp 300 jutaan.

    Citra Landmark merupakan hasil kolaborasi Ciputra Group bersama dengan Trisula Corporation dan Asia Green Real Estate sebagai mitra Joint Venture.

    Citra Landmark adalah kawasan hunian yang terdiri atas 11 tower apartemen, dibangun di atas lahan seluas 7 hektar di Ciracas, Jakarta Timur. Apartemen ini dibuat untuk kalangan milenial yang produktif dengan aktifitasnya maupun bagi milenial yang baru saja memulai keluarga barunya.

    Karena di dalamnya terdapat berbagai macam fasilitas penunjang berupa kolam renang, taman, jogging track, cycling track, skate park, gym, playground, commercial area, amphitheater dan lain sebagainya.

  • Smart home Harvest City Harga Rp500 Jutaan Diminati Kalangan Milenial

    TRANSYOGI KORIDOR – Chief Executive Officer (CEO) Harvest City Hendry Nurhalim mengatakan, hingga Agustus pembeli rumah siap huni (ready stock) di Harvest City,  pihaknya bisa memberikan diskon harga dari Rp40 juta hingga lebih dari Rp100 juta kepada konsumen.

    “Kami punya rumah siap huni itu beragam dari harga Rp400 jutaan hingga Rp1,3 miliar. Pembeli benar-benar tinggal masuk rumah kalau sudah bayar DP dan akad kredit. Dengan adanya relaksasi free PPN 10% dari pemerintah maka kami bisa kurangi harga sangat besar karena ditambah dengan subsidi biaya KPR 4% dan subsidi uang muka 5%,” ujarnya Hendry Nurhalim, Jumat, 11 Juni 2021, di Transyogi, Cibubur.

    Dia menambahkan insentif untuk rumah siap huni itu memang banyak diberikan oleh manajemen Harvest City, termasuk bebas biaya BPHTB, gratis biaya pengurusan SHM sehingga total pengurangan harganya bisa di atas Rp40 juta hingga lebih Rp100 juta per unit rumah.

    Baca juga: Pengembangan Fasilitas Magnet Pembeli Harvest City

    Karena itu, kata Hendry Nurhalim, perumahan skala kota seluas 1.350 hektare ini optimistis penjualan tahun ini akan terdongkrak karena mendapatkan momentum dari keluarnya kebijakan relaksasi free PPN 10 persen dan didukung dengan rendahnya suku bunga KPR yang saat ini sekitar 5 persen.

    “Kami berharap target penjualan Harvest City sekitar Rp300 miliar tahun ini,” kata Hendry Nurhalim.

    Selain memasarkan rumah siap huni, Rymond Santoso, GM Marketing & Sales Harvest City menyatakan, pihaknya  juga sedang menawarkan produk terbaru yang merupakan produk andalan, yaitu rumah smart home di cluster Sakura Indica.

    Menurut Rymond Santoso, produk baru ini dirilis untuk memenuhi kebutuhan pasar di segmen harga mulai dari Rp500 jutaan hingga Rp800 jutaan yang ternyata cukup besar.  Cluster smart home Sakura Indica dikembangkan di atas lahan seluas 5 hektare yang rencana akan dibangun sekitar 400 unit.

    Baca juga: Rumah Komersial Puri Harmoni Muktiwari Laris Manis

    “Untuk hunian indent ini yang dibanderol dengan harga mulai Rp500 jutaan itu, konsumen bisa dapat diskon lebih dari Rp50 jutaan bahkan bisa sampai Rp100 juta diskon harganya untuk beli rumah harganya Rp800 jutaan. Respon pasar cukup bagus. Baru kami pasarkan, Sakura Indica sudah soldout 12 unit dari 20 unit yang kami luncurkan untuk tahap pertama,” kata Rymond Santoso.

    Untuk hunian indent, manajemen Harvest City memberikan diskon uang muka sebesar 4% dan subsidi biaya KPR, serta hadiah voucher belanja IKEA senilai Rp5 juta bagi pembeli.

    Dia mengatakan, penjualan rumah di Harvest City mengalami kenaikan sejak April lalu atau sebulan setelah kebijakan bebas PPN diberlakukan oleh pemerintah.

    Ruang tamu rumah smart home yang nyaman untuk kalangan milenial (Istimewa)

    “Kami menawarkan produk hunian siap huni dan indent kepada konsumen agar mereka memiiliki banyak pilihan sesuai dengan kebutuhannya. Momentum relaksasi free PPN 10persen itu sangat menguntungkan konsumen. Bahkan program promosi kami pada April lalu, menyediakan bonus subsidi bunga KPR, gratis pemasangan Internet & TV Cable, hingga dapat hadiah Kulkas atau AC,” jelasnya.”

    Mengenai profil pembeli hunian di kawasan mandiri ini, terdapat 94 persen diantaranya menggunakan pembiayaan perbankan atau KPR. Dari sisi pengelompokkan umur terdapat 69 persen dari porsi pembeli dari kalangan milenial.

    “Jadi proyek kami banyak dari pembeli end user (untuk ditempati). Hanya sedikit yang dari kalangn investor. Kalau end user itu beli dengan KPR, kalau investor itu belinya pakai cash keras. Lihat saja, rumah yang sudah terjual itu banyak dihuni oleh konsumen kami,” pungkasnya.

  • Rumah Komersial Puri Harmoni Muktiwari Laris Manis

    BEKASI, KORIDOR – Meski masih masa pandemi kebutuhan hunian di segmen menengah ke bawah, terutama rumah dengan harga terjangkau tetap tinggi. Hal ini dialami perumahan Puri Harmoni Muktiwari, Cibitung, Bekasi, yang dikembangkan Vista Land Group.

    Pada kuartal pertama tahun 2021 ini penjualan rumah di Puri Harmoni Muktiwari cukup bagus, bahkan belum genap satu semester, penjualan perumahan yang dekat dengan Stasiun KRL Tambun dan  Pasar Induk Cibitung ini telah mencapai 209 unit rumah atau setara 70 persen dari penjualan tahun 2020 lalu sebesar 300 unit rumah.

    Menurut Ardian Hendra, General Manager Regional Timur Vista Land Group, selain kebutuhan perumahan menengah ke bawah memang terus meningkat, kebijakan relaksasi di sektor properti (free PPN dan DP 0 persen) juga sangat besar dampak positifnya terhadap penjualan unit rumah di Puri Harmoni Muktiwari.

    Baca juga: Mutiara Puri Harmoni 3 Bidik Karyawan Industri Cikarang

    “Antusiasme kalangan MBR terhadap pasar rumah subsidi di Puri Harmoni Muktiwari sangat tinggi, apa lagi setelah adanya kebijakan insentif pembelian rumah sejak awal Maret 2021. Di kuartal pertama saja sudah terjual lebih dari 200 unit indent,” kata Ardian Hendra, Selasa, 8 Juni 2021, di Bekasi.

    Ardian Hendra menjelaskan, rumah subsidi yang ditawarkan di Puri Harmoni Muktiwari dengan luas bangunan 27 m2 dan luas tanah 60 m2, dibanderol dengan harga Rp168 juta sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah sejak tahun 2020 yang artinya sudah hampir dua tahun ini harga tidak naik.

    Untuk menarik minat pembeli rumah subsidi, kata Ardian Hendra, konsumen hanya bayar booking fee Rp1 juta, dan uang muka Rp1,5 juta saja, dan jika memenuhi persyaratan bank konsumen bisa langsung akad kredit dengan Bank BTN sebagai rekanan Puri Harmoni Muktiwari.

    “Meski judulnya rumah subsidi, spesifikasi bangunannya cukup baik dengan menggunakan dinding batako, lantai keramik, rangka atap baja ringan, genteng beton, punya tembok belakang yang umumnya tidak ada, sumur bor/pompa air gratis, dan jalan cor beton. Dari Januari 2021 hingga akhir Mei lalu telah terjual 209 unit rumah subsidi,” ungkapnya.

    Baca juga: Meskipun Pandemi, Pengembang Ini Sukses Jualan 30 Unit Rumah Per Hari

    Rumah komersial

    Berbeda dengan perumahan subsidi pada umumnya, kata Ardian Hendra, lingkungan kawasan perumahan Puri Harmoni Muktiwari terbilang rapi karena dikelola cukup baik. Ditambah lagi, perumahan ini dekat dengan stasiun kereta dan kemudahan akses transportasi lainnya menuju Jakarta.

    “Yang menarik, selain rumah subsidi, penjualan unit rumah komersial atau non subsidi dengan luas bangunan 27 m2 dan luas tanah variatif mulai 90 m2, dipasarkan dengan harga mulai Rp 258 jutaan juga mengalami peningkatan yang menggembirakan,” kata Ardian Hendra.

    Kelebihan dari rumah komersial Puri Harmoni Muktiwari, lanjutnya, dibangun dengan dinding double, carport beton, kusen depan aluminium, pintu depan engineering door, tembok pagar belakang setinggi 2,5 meter, tampak depan simple dan kekinian.

    Baca juga: Keren, Unit Rumah KPR Bersubsidi Dari BTN Dilengkapi Kompor Induksi

    Untuk pembelian rumah komersial ini, pengembang memberikan diskon uang muka hingga Rp 20 jutaan, jadi hanya dengan booking 2 juta dan bayar uang muka Rp 3,8 juta yang dapat diangsur selama 3 bulan kosumen bisa langsung akad dengan angsuran hanya Rp 2 jutaan per bulan untuk tenor 20 tahun.

    “Target market rumah komersial atau non subsidi kami adalah kaum milenial (usia produktif) yang ingin punya rumah yang tanahnya luas. Profesi mereka adalah pegawai BUMN, ASN, karyawan swasta, dan masih banyak lagi. Belum satu bulan kami pasarkan, sudah terjual 20 unit dari 50 unit yang ditawarkan,” ujar Ardian Hendra.

    Saat ini di perumahan Puri Harmoni Muktiwari telah terbangun sekitar 300 unit rumah subsidi, dan sedang dalam proses pembangunan 50 unit rumah komersial. Sementara rumah subsidi selanjutnya akan dibangun 250 unit yang rencananya dimulai bulan Juli 2021.

    Di kawasan perumahan Puri Harmoni Muktiwari sudah tersedia berbagai fasilitas lingkungan, diantaranya: area bermain anak, lapangan olahraga, musholla, jogging track, area kuliner, danau dan lain sebagainya.

  • Gaet 5 Pengembang Besar, Hunian TOD KPR BTN Bonus Kompor Induksi

    JAKARTA,KORIDOR–Serius mendukung kemandirian energi nasional melalui Gerakan 1 Juta Kompor Induksi, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menggandeng lima pengembang besar dengan proyek hunian di kawasan Transit Oriented Development (TOD). Lewat kerja sama ini, seluruh hunian di TOD yang dibiayai Bank BTN dari para pengembang tersebut akan mendapatkan fasilitas kompor induksi.

    Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menginisiasi Gerakan 1 Juta Kompor Induksi untuk mewujudkan cita-cita kemandirian energi nasional. Bank BTN, lanjutnya, sebagai bagian dari BUMN ikut bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk mendukung cita-cita tersebut.

    Haru menuturkan penyediaan kompor listrik di hunian-hunian yang dibiayai Bank BTN juga sejalan dengan misi perseroan menghadirkan rumah yang aman dan nyaman. Sebab, penggunaan kompor induksi lebih murah dibandingkan kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan lebih aman.

    “Kami mengapresiasi para pengembang non-subsidi yang ikut mendukung visi pemerintah menjadikan Indonesia mandiri energi melalui Gerakan 1 Juta Kompor Induksi. Penyediaan kompor induksi di hunian TOD kami harapkan dapat menghadirkan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia,” jelas Haru di sela acara Ayo Investasi Properti di Kawasan TOD Bersama Bank BTN di Jakarta, Rabu (28/4).

    Melalui kemitraan ini, proyek TOD milik PT Adhi Commuter Properti, PT Agung Podomoro Land Tbk., PT Adhi Persada Properti, Perum Perumnas, dan PT Wijaya Karya Realty yang dibiayai Bank BTN akan menyediakan fasilitas kompor induksi. Kehadiran kompor induksi di hunian TOD juga sesuai dengan karakteristik target market tipe hunian ini. Di mana, target pasar yang merupakan generasi milenial umumnya menginginkan hunian modern yang aman, nyaman, terjangkau, mobilitas mudah, dan akses transportasi yang dekat.

    Sebelumnya, Bank BTN juga telah menggandeng pengembang perumahan subsidi untuk penyediaan kompor induksi di hunian subsidi di kawasan Tangerang. Melalui kemitraan tersebut, akan ada 3.100 hunian subsidi yang menggunakan kompor induksi. Ke depannya, tambah Haru, Bank BTN akan terus menggandeng pengembang-pengembang lainnya baik subsidi maupun non-subsidi dalam rangka mendukung Gerakan 1 Juta Kompor Induksi.

    Sementara itu, hingga Maret 2021, penyaluran KPR Subsidi di emiten bersandi saham BBTN ini mulai tumbuh di level 0,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp80,5 triliun dari Rp79,99 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Secara total, BBTN telah menyalurkan KPR senilai Rp203,11 triliun per Maret 2021 atau tumbuh 5,37% yoy dari Rp192,76 triliun di bulan yang sama tahun lalu.

  • Keren, Unit Rumah KPR Bersubsidi Dari BTN Dilengkapi Kompor Induksi

    JAKARTA,KORIDOR–PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. membidik seluruh penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi BTN pada 2021, akan menggunakan kompor induksi. Target tersebut merupakan wujud komitmen Bank BTN mendukung Gerakan Konversi 1 Juta Kompor LPG ke Kompor Induksi yang diinisiasi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

    Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan program bundling KPR Subsidi dengan kompor induksi tersebut merupakan hasil kemitraan dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Program ini juga sejalan misi perseroan untuk menyediakan hunian murah, nyaman, dan aman bagi masyarakat Indonesia.

    “Jika dihitung nilai penggunaannya sehari-hari, kompor induksi itu lebih murah dan aman. Penggunaan kompor induksi di seluruh rumah subsidi yang kami biayai juga dapat mengakselerasi kemandirian energi nasional,” ujar Hirwandi di Jakarta, Jumat (23/4).

    Sebagai wujud dukungan atas komitmen tersebut, pada Jumat (23/4), Bank BTN menggelar Akad Perdana KPR Subsidi BTN dalam rangka Gerakan 1 Juta Kompor Induksi bersama PLN. Akad tersebut digelar di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten. Adapun akad perdana diikuti oleh 71 debitur dari total 3.100 unit rumah yang ada di lokasi tersebut.

    “Ke depannya, tentu setiap perumahan subsidi yang kami biayai di tahun ini juga akan mendapatkan fasilitas serupa,” kata Hirwandi.

    Rumah yang menggunakan kompor induksi, yang dibiayai Bank BTN akan memperoleh insentif dari PLN berupa keringanan biaya penyambungan listrik.

    “Kami berharap dukungan penuh untuk Gerakan 1 Juta Kompor Induksi ini dapat mendongkrak akselerasi kemandirian energi nasional,” tutup Hirwandi.

    Sementara itu, hingga akhir Maret 2021, emiten bersandi saham BBTN ini juga sukses mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR Subsidi. Catatan keuangan Bank BTN menunjukkan, KPR subsidi tercatat naik 9,04% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp122,96 triliun per kuartal I/2021.

    Pertumbuhan KPR Subsidi tersebut tercatat menjadi penopang terbesar penyaluran kredit dan pembiayaan BBTN yang naik sebesar 3,19% yoy menjadi Rp261,34 triliun per akhir Maret 2021.

  • 3.000 Tenaga Konstruksi Akan Mengikuti Pelatihan SiPetruk

    JAKARTA,KORIDOR—Dalam rangka mendukung persiapan pelaksanaan Aplikasi SiPetruk (Sistem Pemantauan Konstruksi), Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Bina Konstruksi Kementerian PUPR segera menyelenggarakan pelatihan bagi Manajemen Konstruksi (MK) dalam waktu dekat. Hal tersebut disampaikan PPDPP melalui forum virtual zoom meeting bersama dengan 20 asosiasi pengembang dan Perum Perumnas pada tanggal 21 April 2021.

    Direktur Layanan PPDPP, Christ Robert Panusunan Marbun dalam forum tersebut sampaikan bahwa pelatihan akan terbagi menjadi 3 batch dengan kuota mencapai 3.000 peserta, sehingga masing-masing batch akan disertakan 1.000 peserta. Peserta yang mengikuti pelatihan tersebut tidak dipungut biaya, hanya membutuhkan modal kuota internet untuk mengikuti pelatihan secara daring.

    Lebih lanjut Robert sampaikan bahwa pelatihan dilakukan sepenuhnya secara daring melalui aplikasi zoom yang menurut rencana diselenggaraan pada tanggal 18 sampai dengan 22 Mei 2021 mendatang, dengan pembagian zona wilayah sesuai dengan ketersediaan Balai Jasa Konstruksi Wilayah milik Bina Konstruksi Kementerian PUPR. Wilayah tersebut antara lain : Wilayah I Banda Aceh – terdiri dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau; Wilayah II Palembang – terdiri dari Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung , Bengkulu, dan Lampung; Wilayah III Jakarta – terdiri dari DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat; Wilayah IV Surabaya – terdiri dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur; Wilayah V Banjarmasin – terdiri dari Pulau Kalimantan; Wilayah VI Makassar – terdiri dari Pulau Sulawesi; dan Wilayah VII Jayapura – terdiri dari Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

    Robert memberikan gambaran meskipun pelatihan dilakukan secara daring, materi yang diterima layaknya pelatihan reguler dengan masa waktu bimbingan teknis selama 4 (empat) hari. Adapun bimbingan teknis tersebut dilaksanakan dengan metode pemaparan materi, tanya jawab, dan lesson learned. Tiap harinya peserta akan menerima pelajaran (materi) yang wajib diikuti sebanyak 6 (enam) jam, sehingga para peserta selama 4 hari tersebut secara total menerima 24 jam pelajaran. Selanjutya pada hari kelima, peserta akan menempuh tahap assessment (penilaian) untuk sertifikasi yang diuji dari asesor yang berkompeten di bidangnya.

    Bagi peserta yang dapat lulus pada tahap assessment, akan menerima Sertifikat Keterampilan (SKT) yang dikeluarkan oleh Bina Konstruksi yang selanjutnya sebagai syarat untuk dapat mengakses Aplikasi SiPetruk. “Sertifikat tersebut bersifat personal. Jadi peserta yang lulus tidak terikat pada asosiasi yang mendaftarkan, dapat memeriksa rumah lain juga,” imbuh Robert.

    Sedangkan bagi peserta yang tidak lulus dalam tahap assessment, maka dapat mengikuti kembali rangkaian pelatihan dengan catatan PPDPP tetap memprioritaskan pada peserta yang telah didaftarkan terlebih dahulu.

    Hingga saat ini PPDPP mencatat sekitar 2.800 peserta telah terdaftar, masih terdapat kuota sebanyak 200 peserta yang dapat disusulkan untuk mencapai kuota sebanyak 3.000 “Masih ada 200 peserta lagi dapat disusulkan, dengan catatan peserta yang disusulkan tersebut merupakan usulan dari asosiasi pengembang, bukan personal. Usulan nama-nama peserta tambahan tersebut kami tunggu hingga Jumat (23/4/2021) mendatang” Ujar Robert.

    PPDPP juga menghimbau kepada para asosiasi pengembang untuk dapat segera melengkapi kekurangan data dan validasi para peserta yang diusulkan, seperti identitas diri, ijazah, hingga kontak yang dapat dihubungi.

    Gerakan Membangun Rumah Subsidi Berkualitas

    Keberadaan Aplikasi SiPetruk terus didukung oleh para asosiasi pengembang. Melalui forum virtual tersebut, PPDPP bersama 20 asosiasi pengembang perumahan dan Perum Perumnas sepakat untuk menggagas Kesepakatan Bersama Gerakan Membangun Rumah Subsidi Berkualitas. Kesepakatan bersama tersebut menurut rencana akan ditandatangani dan dideklarasikan oleh para Ketua Umum asosiasi pengembang yang disaksikan Menteri PUPR pada waktu seremonial peresmian pelatihan SiPetruk pada 18 Mei 2021 mendatang.

    Aplikasi SiPetruk sendiri mulai diterapkan pada Bulan Juli 2021 mendatang sebagai pemenuhan syarat bagi para pengembang untuk mendaftarkan huniannya ke dalam Aplikasi SiKumbang (Sistem Informasi Kumpulan Pengembang), yang selanjutnya dapat tampil dan dipilih oleh masyarakat sebagai rumah bersubisidi pada SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan).

  • Kuartal I/2021 BTN Raih Peningkatan Laba Bersih Rp625 Milyar

    JAKARTA,KORIDOR–Sepanjang tiga bulan pertama di tahun 2021, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kembali mencatatkan pertumbuhan positif kendati berada di bawah tekanan pandemi. Per 31 Maret 2021, Bank BTN berhasil menorehkan peningkatan laba bersih sebesar 36,75% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp457 miliar di kuartal I/2020 menjadi Rp625 miliar.

    Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan pihaknya akan terus melakukan inovasi agar tetap mencatatkan pertumbuhan positif terutama untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Sembari melaju, lanjut Haru, Bank BTN akan terus memperkuat pencadangan untuk mengantisipasi berbagai risiko yang muncul akibat tekanan pandemi.

    “Misi utama kami adalah menyediakan rumah bagi masyarakat Indonesia terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Ke depannya, kami akan terus berinovasi sehingga semakin banyak masyarakat memiliki hunian sekaligus tetap mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkelanjutan,” jelas Haru di sela Konferensi Pers Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I/2021 di Jakarta, Kamis (22/4).

    Dalam catatan keuangannya, emiten bersandi saham BBTN tersebut menunjukkan perolehan laba bersih ditopang peningkatan pendapatan bunga. Pendapatan bunga BBTN tercatat naik 2,99% yoy menjadi Rp6,35 triliun. Perseroan juga sukses menekan beban bunga sebesar 10,28% yoy dari Rp3,99 triliun menjadi Rp3,58 triliun. Dengan langkah tersebut, pendapatan bunga bersih Bank BTN tercatat naik di level 27,32% yoy menjadi Rp2,77 triliun.

    Perolehan pendapatan bunga BBTN tersebut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp261,34 triliun per kuartal I/2021. Penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut tercatat naik 3,19% yoy dari Rp253,25 triliun per kuartal I/2020. Adapun, pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN tersebut pun berada di atas penyaluran kredit perbankan nasional. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam kredit perbankan nasional  terkoreksi hingga 2% yoy per Januari 2021.

    Laporan keuangan Bank BTN menunjukkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN. KPR subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04% yoy menjadi Rp122,96 triliun per kuartal I/2021. KPR Non-subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan tipis di level 0,2% yoy menjadi Rp80,15 triliun pada akhir Maret 2021. Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23% yoy menjadi Rp236,57 trilliun.

    Kemudian, pada kredit di segmen non-perumahan tercatat tumbuh 2,87% yoy menjadi Rp24,76 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan di segmen kredit konsumer dan kredit korporasi yang tumbuh masing-masing sebesar 9,43% yoy dan 7,44% yoy.

    Penyaluran kredit juga terus diiringi dengan perbaikan kualitas kredit. Per kuartal I/2021, BBTN mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di posisi 1,94%. Posisi tersebut turun 44 basis poin (bps) dari 2,38% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Bank BTN juga tetap memupuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi sebesar 115,93% per Maret 2021 atau naik. 1.027 bps.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Wholesale Risk and Asset Management Elisabeth Novie Riswanti menjelaskan perseroan memang sangat fokus untuk memperbaiki kualitas kredit guna menekan NPL. “Kami terus berupaya memperbaiki kualitas kredit dengan mengoptimalkan penagihan, mempercepat penjualan aset, termasuk bekerja sama dengan perusahaan manajemen aset,” tutur Novie.

    Sementara itu, Direktur Distribution and Retail Funding Bank BTN Jasmin mengatakan per 31 Maret 2021, bank yang dulunya bernama Bank Tabungan Pos ini juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 33,01% yoy menjadi Rp294,91 triliun. Kenaikan DPK tersebut juga terpantau melaju di atas rata-rata penghimpunan DPK perbankan nasional yang melaju di level 11% yoy per Januari 2021.

    Rekam keuangan Bank BTN menunjukkan peningkatan DPK tersebut disumbang kenaikan penghimpunan giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 33,91% yoy, 4,29% yoy, dan 41,44% yoy. Dengan kenaikan simpanan masyarakat tersebut, Loan to Deposit Ratio (LDR) BBTN juga turun sebesar 2.561 bps ke level 88,62% di Maret 2021.

    Dengan seluruh capaian kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan lonjakan aset di level 21,92% yoy menjadi Rp375,73 triliun per kuartal I/2021. Laju peningkatan aset tersebut juga berada di atas rata-rata peningkatan aset nasional sebesar 7% yoy per Januari 2021. “Bagi kami, pertumbuhan yang berkelanjutan adalah yang utama. Sehingga, kami berupaya mengoptimalkan kualitas aset yang kami miliki,” terang Jasmin.

    Bisnis Syariah Tetap Melaju

    Sementara itu, sejalan dengan pertumbuhan di bisnis konvensional, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga mencatatkan peningkatan positif. Per Maret 2021, aset UUS BTN tersebut naik 16,8% yoy menjadi Rp33,63 triliun dari Rp28,79 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya.

    Kenaikan aset tersebut disumbang laju peningkatan DPK yang dihimpun BTN Syariah. Per kuartal I/2021, BTN Syariah sukses menghimpun dana senilai Rp25,75 triliun atau naik 23,04% yoy dari Rp20,93 triliun. BTN Syariah juga mencatatkan peningkatan pembiayaan sebesar 6,50% yoy menjadi Rp25,47 triliun pada Maret 2021 dari Rp23,92 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Dengan capaian tersebut, UUS BTN meraih laba senilai Rp60,14 miliar per Maret 2021.

     

  • Mutiara Puri Harmoni 3 Bidik Karyawan Industri Cikarang

    BEKASI, KORIDOR – Prospek pasar rumah sederhana atau rumah bersubsidi di tahun 2021 diprediksi akan meningkat tajam. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), saat ini backlog perumahan mencapai 11,4 juta unit, dimana 80% perumahan di segmen MBR.

    Umumnya permintaan rumah subsidi ini sangat tinggi di sekitar kawasan-kawasan industri. Seperti dirasakan Perumahan Mutiara Puri Harmoni 3, Cibarusah, Bekasi. Pasalnya, lokasi perumahan ini cukup strategis karena dekat dengan kawasan industri MM 2100 dan beberapa industri di wilayah Cikarang.

    Menurut Hanna Hoo, Project Manager Perumahan Mutiara Puri Harmoni 3, jumlah karyawan yang diserap oleh industri-industri tersebut mencapai puluhan ribu tenaga kerja, yang semua itu membutuhkan tempat tinggal dengan harga terjangkau dan dekat dari tempat kerjanya. Mereka itulah menjadi target market Mutiara Puri Harmoni 3, yang memfokuskan pada rumah subsidi.

    Untuk aksesibilitas, perumahan ini sangat strategis, sebab dilewati 2 akses tol penghubung untuk menuju lokasi MPH3, yaitu  Exit Gerbang tol Cibubur dan exit Gerbang tol Cikarang Barat, dengan waktu tempuh berkisar 30 – 45 menit sampai tujuan dengan kondisi jalan padat merayap.

    Rumah Subsidi type 28/60 (Istimewa)

    SBUM

    Hanna Hoo mengatakan, disamping pembebasan PPN 10%, insentif atau bantuan pemerintah melalui SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka) juga sangat membantu dan berpengaruh dalam mengambil keputusan konsumen MBR dalam membeli rumah.

    “Dengan adanya SBUM sebesar Rp4 juta, maka dapat memotong Uang Muka konsumen sehingga UM lebih ringan, terjangkau dan tidak memberatkan konsumen. Insentif SBUM ini sangat signifikan mendongkrak transaksi Mutiara Puri Harmoni 3 di awal tahun 2021. Februari hingga Maret mengalami peningkatan akad kredit sebanyak 94 unit,” kata Hanna Hoo, Selasa (13/4) di Bekasi.

    Saat ini, kata Hanna Hoo, kerja sama antara pengembang (marketing) – konsumen – perbankan sangat baik. Untuk setiap transaksi mulai dari booking fee sampai pengumpulan berkas KPR (kredit Pemilikan Rumah) dengan cepat dilakukan. kelengkapan dan kebenaran data calon konsumen akan memudahkan Bank Pemberi KPR memproses KPR dan hasil Persetujuan KPR cepat keluar, sehingga konsumen dapat akad dan senang bisa mempunyai rumah sendiri

    “Sekarang ini kami menjual rumah subsidi type 28/60 (LB/LT) dengan skema pembiayaan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), dan ditawarkan dengan harga mulai Rp158.000.000 hingga Rp168.000.000. Tahap 1 dari total 750 unit yang dibuka dan ditawarkan hingga Maret 2021 sudah terjual sebanyak 730 unit rumah. Tahun lalu saat perbankan sangat ketat menyalurkan KPR ke konsumen, hingga akhir 2020 kami berhasil mengakadkan konsumen lebih dari 600 unit rumah,” jelas Hanna Hoo.

    Beberapa promo menarik yang ditawarkan konsumen, kata Hanna Hoo, antara lain: diskon uang muka,  SBUM Rp4 juta diterima di muka, free biaya admin dan proses bank, bonus tembok belakang (beli rumah type 28 serasa type 45), bonus pembatas halaman depan, dan bebas biaya proses pecah sertipikat HGB sampai Balik Nama, IMB, serta PBB sampai Balik Nama.

    “Salah satu kelebihan proyek kami, adalah pembangunan rumah dilakukan oleh kontraktor in-house, Divisi Konstruksi Vista Land Group. Dengan membangun sendiri akan memudahkan dalam segi pengawasan spek sesuai standart dari Kementerian PUPR dan mutu bangunan yang pasti terjamin. Sejauh ini semua progress pembangunan lancar dan sesuai target yang sudah ditetapkan,” tegasnya

    Hanna Hoo optimis, pasar rumah subsidi khususnya di Cibarusah tetap masih tinggi mengingat masih banyaknya MBR hingga hari ini yang belum mempunyai rumah tinggal sendiri. Dia berharap, pemerintah tetap memberikan relaksasi dan stimulus, juga di bidang perijinan dan persyaratan kepemilikan rumah dipermudah dan dipecepat. Sebab selama ini prosesnya cukup panjang dan kebijakan di masing-masing  daerah kadang bisa berbeda.

    Mutiara Puri Harmoni 3 dikembangkan dalam 2 tahap. Tahap 1 seluas 13,7 ha yang akan dibangun 1.339 unit dengan rumah sudah terbangun sebanyak 651 unit. Rencana/Target bangun  tahun 2021 sebanyak 342 unit , yang on progress bangun 141 unit. Dan target Akad 2021 sebanyak 400 unit.

    Pengembangan berikutnya tahap 2 seluas 7,9 ha sedang dalam proses legalitas. Dengan demikian Total Tahap 1 dan Tahap 2, lebih dari 2000 unit yang akan dipasarkan di Perumahan Mutiara Puri Harmoni 3

    Meski “judulnya” rumah subsidi, tetapi perumahan Mutiara Puri Haromoni 3 sudah dilengkapi taman bermain anak yang cukup luas, masjid dan lapangan olah raga (swadaya warga) di atas lahan Fasum/Fasos developer, jalan utama dan lingkungan yang di cor beton, water pond yang cukup luas sebagai tempat pembuangan/penampungan air agar tidak banjir.

    Mutiara Puri Harhoni merupakan salah satu proyek dari Vistaland Group “Ahlinya Rumah Subsidi” dengan konsep pembangunan rumah bergaya minimalis, dengan design warna rumah yang milenial kekinian dan tetap konsisten di dalam pengembangan rumah sesuai visinya.

    “Visi kami ingin “Menjadi Pengembang Yang Terpercaya, Berkualitas dan Diperhitungkan”. Karena itu, kami terus berbenah dalam meningkatkan standar mutu pelayanan dan kualitas bangunan rumah kami dengan harapan adanya kepercayaan dan kepuasan dari konsumen yang membeli dan bertransaksi di perumahan kami,” ujar Hanna Hoo.

    Penulis: Reza Gantara

Back to top button