Meskipun Pandemi, Pengembang Ini Sukses Jualan 30 Unit Rumah Per Hari
Penjualan Properti Bakal Pulih Karena Sejumlah Kebijakan Pemerintah Dalam Menyokong Penjualansi pandemi Covid-19
BOGOR,KORIDOR – Sinyalemen geliat pasar properti di pertengahan semester I-2021 semakin menguat. Ini sebagai salah satu dampak dari stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah berupa pengapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 10% dan pelonggaran Loan to Value (LTV) untuk down payment (DP/uang muka) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga 0%.
Hal itu dibenarkan oleh M. Gali Ade Nofrans, CEO & Founder Epic Property – marketing agent & property consultant. Menurutnya, memasuki kuartal II-2021 keyakinan konsumen untuk segera melakukan transaksi kepemilikan hunian secara perlahan namun pasti mulai tumbuh. Buktinya, aktivitas penjualan perdana Klaster Ayama, Perumahan Bhumi Amala Residence, di Rawa Kalong, Gunung Sindur, Bogor, pada akhir Maret lalu menuai sukses besar.
“Saat itu, kami berhasil membukukan penjualan sebanyak 30 unit dalam kurun waktu satu hari. Pada penjualan perdana Klaster Ayama Perumahan Bhumi Amala Residence, diperkenalkan dua tipe rumah contoh yaitu Aria dan Briar, dengan total sebanyak 189 unit. Adapun harga jual yang ditawarkan mulai dari Rp400 jutaan per unit,” ungkapnya, di sela Marketing Gathering dan Peresmian Rumah Contoh Klaster Ayama, Perumahan Bhumi Amala Residence.
Nofrans – sapaan akrabnya – menuturkan, hasil riset yang dilakukan Epic Property menunjukan, meski secara makro kondisi pasar nasional sedikit menurun akibat pandemi Covid-19 tetapi faktanya, aktivitas penjualan proyek-proyek properti yang dikelolanya justru mengalami peningkatan signifikan di tahun 2020.
“Mayoritas proyek properti yang kita tangani rata-rata mengalami peningkatan sebesar 50%. Dari situ kita bisa membaca data dan pola pasar di Indonesia, bahwa ternyata masih ada gap ataupun room yang masih cukup lebar dari pembeli properti itu sendiri. Adapun rentang harga mulai dari Rp400 jutaan hingga Rp1 miliar, merupakan tipe hunian yang paling banyak diserap pasar,” ujarnya.
Karenanya, dia optimis bahwa unit-unit hunian pada Klaster Ayama yang ditawarkan sebesar Rp490 juta untuk tipe Cordelia serta Rp700 juta-an (tipe Aria dan Briar) akan cepat terserap pasar. “Kalaupun nanti ada tipe rumah dengan penawaran harga mulai dari Rp800 jutaan per unit, saya pikir masih sesuai dengan kemampuan mayoritas pasar,” imbuhnya.
Keyakinan tersebut juga ditopanng oleh segudang benefit yang ditawarkan oleh pengembang di masa awal launching, antara lain DP sudah termasuk biaya Akta Jual Beli (AJB) dan Balik Nama. Selain itu, konsumen juga berpeluang mendapatkan hadiah undian spesial berupa satu unit mobil Honda CRV.
Optimisme yang sama diungkapkan Chief Executive Officer PT. Bina Rencana Agung Develovment (BRAD) Charles Santoso, pengembang Perumahan Bhumi Amala Residence. Menurutnya, pasar properti akan bangkit meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Sebab, tingkat permintaan hunian di Indonesia terbilang sangat tinggi seiring dengan besarnya kesenjangan antara supply dan demand (becklog), dimana hingga tahun 2021 masih bertengger di kisaran angka 12 s/d 13 juta unit.
“Menurut saya saat ini adalah kondisi yang sangat tepat untuk membeli, dimana ada beberapa insentif dari pemerintah, kedua, komoditi properti ini memang tidak bisa diperaharui karena berhubungan langsung dengan keterbatasan ruang, jadi menurut saya saat ini paling tepat untuk membeli,” paparnya.
Klaster Ayama Bhumi Amala Residence yang dikembangkan di atas area sekitar 25 hektar ini terletak di kawasan cukup strategis. Lokasinya hanya berjarak 10 – 15 menit dari Stasiun Commuter Line Rawa Buntu, 10 menit dari Pintu Tol BSD, 15 menit menuju Central Business District (CBD) dan 20 menit ke AEON Mall BSD City, Serpong, serta 5 menit ke Rumah Sakit Hermina.
Memiliki kelengkapan fasilitas penunjang serba ada, mulai dari club house, kolam renang, lapangan basket, playground. Spesifikasi bangunan Klaster Ayama sudah menggunakan double dinding dengan tembok full batu bata merah dan seluruh utilitas menggunakan sistem underground. “Untuk finishing sangat bagus dengan penerapan standar bangunan cukup ketat sesuai target market,” terangnya.
Dibangun di Tengah Corona
Charles menjelaskan, proses pembangunan Klaster Ayama berlangsung pada tahun pertama pandemi covid-19, tepatnya Oktober 2020. Tahun pertama wabah virus corona merupakan momentum bagi pengembang untuk take a break berisirahat sejenak sambil mengamati situasi pasar. “Start di bulan Oktober, kita mulai membahas bagaimana perkebangan pasar dan coba memanfaatkan momentum ini untuk memulai penyesuaian dengan kondisi pasar,’ ujarnya.
Dia menambahkan, rumah di Klaster Ayama mengusung konsep modern & minimalis dengan perpaduan elemen klasik. Merupakan tantangan tersendiri dalam mengimplementasikan konsep pengembangan klaster ini, dimana pengembang dituntut mampu memaksimalkan lebar muka bangunan hanya 5 meter namun masih memiliki ruang yang nyaman untuk dihuni.
Klaster Ayama Bhumi Amala Residence merupakan pengembangan ketiga dari total 4 projek yang ditangani PT BRAD. Proyek pertama Buana Gardenia, didalamnya ada Klaster Ananta yang saat ini tengah dipasarkan. Kedua, Griya Junti Asri, berupa pengembangan rumah subsidi di Serang, Banten.
Ketiga, Green Vasanta di daerah Rajeg, Sepatan, Tangerang, yang juga rumah subsidi. Saat ini penjualan tahap satu Green Vasanta sudah terjual hampir 240 unit dan tengah siap membuka tahap dua. “Dari keseluruhan proyek yang kami kembangkan, Klaster Ayama Bhumi Amala Residence ini sangat dekat di hati karena sejak awal, dari proses pembebasan lahan hingga pembangunannya, saya terlibat langsung,” pungkas Charles. (*)