Headline

Perpanjangan PPN DTP dan Tambahan Kuota FLPP Bakal Picu Penjualan Rumah

Dua Kebijakan ini dapat menjadi tuas pengungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional

JAKARTA. KORIDOR.ONLINE—Keputusan Pemerintah kembali memberlakukan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Di Tanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah sebesar 100% sampai Desember 2024, dan penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 200.000 unit menjadi angin segar bagi pertumbuhan sektor properti.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia (DPP REI) Joko Suranto mengatakan kedua kebijakan pemerintah itu menjadi kabar gembira karena sejalan dengan yang telah REI perjuangkan selama ini. Menurutnya, kedua kabar tersebut menunjukkan bukti bahwa pemerintah telah memberikan perhatian yang besar dan memiliki keyakinan kalau sektor properti khususnya perumahan dapat menjadi tuas pengungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, sektor properti memiliki keterkaitan erat dengan ratusan industri usaha di sektor riil.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Realestat Indonesia (DPP REI) Joko Suranto

“Terkait kebijakan PPN DTP yang kembali diberikan diskon sebesar 100% tentu ini positif, karena sejak pengurangan diskon mulai Juli 2024 menjadi hanya 50% memang terjadi penurunan penjualan sekitar 30%-35% dibandingkan Januari-Juni atau ketika masih ditanggung 100%,” ungkapnya.

Joko Suranto berkeyakinan adanya keputusan baru ini dapat mendongkrak kembali realisasi penjualan rumah yang memanfaatkan insentif fiskal tersebut. Pengembang akan berusaha keras agar perpanjangan PPN DTP sebesar 100% ini efektif untuk memacu penjualan rumah. Dia memprediksi penjualan dapat kembali meningkat seperti periode Januari-Juni 2024 lalu dengan rata-rata penyerapan anggaran PPN DTP sekitar Rp160 miliar – Rp170 miliar setiap bulannya.

Berdasarkan data yang diterima REI, rumah yang paling banyak terserap lewat program PPN DTP adalah rumah seharga di bawah Rp1 miliar dengan persentase sekitar 70%. Sementara sisanya sebesar 30% merupakan rumah di atas Rp1 miliar. Dengan data tersebut, diprediksi pasar hunian di harga Rp1 miliar ke bawah masih akan mendominasi penyerapan PPN DTP.

| Baca Juga:   Danau Toba Jadi Global Geopark, Ini Tanggapan Pemerintah

“Sektor properti tetap membutuhkan stimulus yang memadai sehingga dapat bergerak positif. Terlebih sektor ini diproyeksikan akan mengalami reborn pada semester II-2025, sehingga perlu didorong terus dengan keberadaan PPN DTP di tahun depan, setidaknya sebesar 50%” ujar CEO Buana Kassiti Group tersebut.

Kuota FLPP

Terkait penambahan kuota FLPP, meski belum memenuhi harapan, tetapi tambahan kuota FLPP menjadi 200.000 unit tahun ini lanjut Joko Suranto, dinilainya cukup melegakan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang akan melakukan akad kredit pemilikan rumah.

“REI terus memantau tambahan kuota ini dari sejak diputuskan oleh Presiden Jokowi di rapat terbatas pada dua minggu lalu, kemudian berlanjut di Kemenko Perekonomian dan Kemenkeu. Jadi, tahap per tahap terus kami monitor dan dorong bersama,” jelasnya.

Sebelumnya, REI mengusulkan kuota FLPP tahun 2024 dapat mencapai 250.000 unit, atau setidaknya sama dengan realisasi tahun 2023 sebanyak 229.000 unit. Tetapi yang disetujui hanya 200.000 unit atau hanya ditambah 34.000 unit. Sementara data Satgas FLPP REI menyebutkan bahwa kebutuhan kuota untuk anggota REI saja mencapai 54.000 unit.

“Masih ada harapan (kuota) akan ditambah lagi, jika ada indikasi serapannya cepat. Tetapi saya melihat tambahan kuota yang sekarang ini bisa menjadi hal yang positif, sebagai bentuk perhatian dari pemerintah,” tegas Joko Suranto.

Selain itu, tambahan kuota FLPP ini menjadi alas pijakan yang baik terhadap program pembangunan 3 juta rumah yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, tambahan kuota juga memperlihatkan adanya konsistensi pemerintah terhadap program perumahan termasuk dalam hal anggaran. REI pun berharap FLPP dapat diteruskan, dan ditingkatkan anggarannya di tahun 2025.

“Tahun depan, kami sebenarnya mengusulkan kuota FLPP dapat ditingkatkan menjadi 500.000 unit, meski pun informasinya kuota FLPP tahun 2025 sebanyak 300.000 unit atau sebesar Rp23 triliun. Kami masih menunggu informasi lebih lanjut termasuk soal anggaran untuk program 3 juta rumah,” pungkasnya.

| Baca Juga:   Resep Panangian Perangi Hantu Backlog Perumahan

 

Erfendi

Penulis dan penikmat informasi terkait industri properti dan turunannya dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Email: exa_lin@yahoo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button