Aktual

  • Komite Bank Tanah akan Diawasi Unsur Pemerintah dan Profesional

    JAKARTA, KORIDOR – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) telah mengesahkan Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK). Undang-undang dibentuk dengan sistem omnibus law, yang melakukan sinkronisasi atas peraturan perundang-undangan yang menghambat pertumbuhan lapangan kerja.

    Undang-undang ini disokong oleh berbagai macam klaster, salah satunya klaster pertanahan. Salah satunya menyangkut pembentukan bank tanah.

    Dalam konferensi pers yang digelar Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil mengatakan bahwa pembentukan bank tanah bertujuan untuk menyediakan tanah untuk pembangunan kepentingan umum. Untuk pengelolaan Bank Tanah ini nantinya akan dibentuk Komite Bank Tanah.

    “Bank Tanah juga mendukung program kesejahteraan masyarakat melalui Reforma Agraria. Dalam praktiknya, jika Hak Guna Usaha (HGU) yang terlantar dan sudah habis masa berlakunya, akan dihimpun dalam Bank Tanah untuk kemudian dilakukan redistribusi kepada masyarakat,” kata Menteri ATR/Kepala BPN pada konferensi pers virtual itu.

    Menteri ATR/BPN mengatakan Komite Bank Tanah nantinya akan diisi oleh tiga atau empat orang menteri, yang tugasnya adalah menentukan kebijakan. Komite ini juga akan diawasi oleh Dewan Pengawas yakni yang berasal dari pemerintah dan profesional. Komponen yang berasal dari pemerintah, ditunjuk langsung oleh pemerintah dan untuk profesional, diusulkan oleh pemerintah dan di-approve oleh DPR RI,” jelas Sofyan A. Djalil.

    Ditambahkan, Bank Tanah tidak akan menghidupkan kembali  domein verklaring, melainkan untuk penataan pertanahan. Sehingga tanah-tanah yang tidak optimum, tanah yang tak bertuan itu akan ditampung oleh negara untuk diatur dan diredistribusikan kembali ke masyarakat.

    Menteri Sofyan A Djalil

    Lebih lanjut dikatakan, hadirnya Bank Tanah akan berkolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN sebagai land manager dan  land regulator. Selama ini, Kementerian ATR/BPN hanya berfungsi sebagai regulator.

    “Banyak yang keliru mengenai bank tanah. Jika Bank Tanah sudah ada, maka fungsi  land manager akan dilaksanakan oleh Bank Tanah, sedangkan land regulator akan dijalankan oleh Kementerian ATR/BPN,” ujar Menteri Sofyan Djalil.

    Selain mendukung pembangunan untuk kepentingan publik dan program strategis nasional, Bank Tanah disebutkan Menteri ATR/BPN nantinya akan membuat pengembangan kawasan perkotaan lebih tertata serta mencegah urban sprawling.  Konsepnya nanti masyarakat menengah ke bawah akan tinggal di pusat kota, serta mereka yang mampu akan tinggal di luar kota.

    Properti bagi Orang Asing

    Mengenai kepemilikan rumah susun (rusun) untuk orang asing, Menteri ATR/ BPN memberikan penjelasan bahwa itu tidak benar.  Dia menjelaskan Warga Negara Asing (WNA) tidak boleh memiliki rumah susun karena tanah di bawahnya  yang menurut para ahli hukum dinamakan tanah milik bersama.

    “Jadi sebenarnya yang dibolehkan adalah kepemilikan unit ruangnya yang dinamakan satuan rumah susun (sarusun). Dalam UU CK, orang asing tidak dapat membeli tanah bersama tadi, dia tidak bisa. Namun, jika tanah bersama itu dijual kepada orang Indonesia, maka tanah bersama kembali jadi milik bersama,” ujar Menteri Sofyan.

    Selain Bank Tanah dan aturan kepemilikan rusun bagi WNA, UU CK juga memperkuat pengadaan tanah, meski masalah ini sudah ada dasar hukumnya yakin UU Nomor 2 Tahun 2012. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala.  Contoh kecil misalnya, UU mengatakan apabila telah ditentukan penetapan lokasi kemudian dilakukan  penilaian oleh appraisal independen, kemudian karena masih ada permasalahan maka dilakukan konsinyasi, dan setelah itu BPN bisa memutuskan hubungan hukum.

    “Kalau bikin jalan tol misalnya kena tanah seseorang kemudian BPN bisa melakukan putusan hubungan hukum, yaitu kalau ada keberatan maka bisa konsinyasi. Selama ini konsinyasi beda-beda pandangan antara pengadilan satu dan yang lain. Oleh sebab itu di UU ini menegaskan bahwa konsinyasi adalah bagian yang diwajibkan diterima pengadilan sesuai yang ditetapkan oleh UU,” tegas Menteri ATR/BPN.

    UU CK juga memperkuat Hak Pengelolaan Lahan (HPL). Selama ini, HPL sudah dikenal dan cukup lama. Intinya dengan HPL itu tanah negara dan akan tetap menjadi tanah negara yang dipegang oleh pemegang HPL. Di atasnya bisa diberikan hak yang lain dengan kepastian waktu yang ditetapkan.

     

     

     

  • Pemerintah Siapkan Rencana Induk Pengembangan Labuan Bajo

    JAKARTA, KORIDOR – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo menekankan pentingnya Integrated Tourism Master Plan (ITMP) dalam pengembangan dan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya.

    Hal tersebut diungkapkan Angela pada “Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata Wilayah Koordinatif BOPLBF: Forum Floratama 2020 Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Flores, Alor, Lembata, dan Bima”, Selasa (6/10).

    Dia mengatakan pengembangan dan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo, NTT, dapat dilakukan secara terpadu dan komprehensif jika mengacu pada ITMP sehingga ke depan perlu segera disusun ITMP secara bersama-sama.

    “Forum Floratama 2020 ini menjadi wadah yang penting bagi seluruh stakeholders pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dan sekitarnya untuk berdiskusi dan memberikan masukan agar pembangunan di Labuan Bajo dan sekitarnya dapat dilakukan dengan prinsip pariwisata berkelanjutan kelas dunia,” kata Angela yang hadir secara virtual.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat, Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina, serta Kepala Daerah 11 Kabupaten di wilayah Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama).

    Dalam penyusunannya nanti, menurut Angela, disarankan agar ITMP didesain dengan teliti dan baik serta perlu mempertimbangkan potensi market yang ada, baik market domestik, internasional, terutama tren pariwisata ke depan pascapandemi COVID-19. Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang harus bisa mencocokkan keunikan yang dimiliki dan disesuaikan dengan kalkulasi potensi market yang tepat, sehingga pembangunan tepat sasaran dan terukur.

    “Kita harus bisa mencocokkan antara supply dan demand dan perlu ada target yang jelas, target yang terukur, breakdown pekerjaan, timeline yang jelas, dalam pembentukan ITMP tersebut,” tutur Angela.

    Angela Tanoesoedibjo

     

    Selain itu, entitas penting yang harus dibangun adalah center of safety yang mampu mendukung kebutuhan masyarakat dan wisatawan dari segi keamanan, keselamatan, dan kesehatan.

    Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai lokasi pilot project untuk pembangunan center of safety yang nantinya akan diterapkan di destinasi lain.

    Labuan Bajo juga merupakan lokasi pilot project untuk penerapan pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata bahari sebagai aksi dari Permen Parekraf Nomor 5 tahun 2020 yang membutuhkan dukungan dari pemda untuk implementasinya.

    Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo juga perlu terus berbenah dalam membangun destinasi dan kawasan wisata baru, termasuk dalam menyiapkan NTT sebagai venue utama dan supporting venue perhelatan ASEAN Summit dan G20 tahun 2023.

    Perlu dilakukan upaya maksimal agar agenda ASEAN Summit dan G20 dapat terlaksana dengan baik agar menjadi satu lagi wujud dari kemajuan Indonesia.

    “Kami yakin Nusa Tenggara Timur bisa menjadi destinasi impian kelas dunia yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Dengan kita membangun dan menyediakan quality tourism practices and standard untuk wisatawan, pasti manfaat baiknya akan kembali kepada kita, seperti devisa yang tinggi bagi Indonesia dan nilai ekonomi, lapangan pekerjaan yang besar untuk masyarakat di Nusa Tenggara Timur,” tegas Angela.

     

     

     

  • Intermoda BSD City Akan Dijadikan Percontohan TOD

    JAKARTA, KORIDOR – Pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) sudah menjadi tren pembangunan properti saat ini. TOD merupakan pengembangan yang mengintegrasikan desain ruang kota untuk menyatukan orang, kegiatan, bangunan, dan ruang publik melalui konektivitas yang mudah baik dengan berjalan kaki ataupun bersepeda.

    Salah satu kawasan TOD yang pertama kali dikembangkan di Indonesia adalah Intermoda BSD City, Kabupaten Tangerang, seluas 25 hektare.

    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkesempatan menjajal area jalan utama Intermoda BSD City yang terkoneksi dengan Stasiun Cisauk dengan bersepeda, Minggu (4/10).

    Dia ditemani Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, sejumlah selebritas seperti Wulan Guritno, Nugie, dan influencer lainnya yang melakukan gowes bareng sekaligus mengajak masyarakat berolahraga untuk hidup sehat.

    “Pengguna angkutan massal kita baru mendekati 30%, padahal idealnya 60%. Angkutan massal dapat hidup kalau ada layanan intermoda seperti kereta dengan bus, pesawat, mobil pribadi, dan sepeda,” ungkap Budi Karya.

    Dikatakan, Intermoda BSD City merupakan salah satu kawasan TOD yang terbaik di Indonesia. Ini dibuktikan dengan bersepeda lebih dari 3 kilometer tidak keringatan. Artinya, menurut Menhub, orang yang ingin ke kantor bisa naik sepeda. Oleh karena itu, Intermoda BSD City akan dijadikan percontohan untuk pengembangan TOD di Indonesia.

    Menteri Perhubungan bersama rombongan berangkat menggunakan kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Palmerah, Jakarta, menuju Stasiun Cisauk, Kabupaten Tangerang.

    Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyambut kedatangan Menteri Perhubungan. Dia berharap kehadiran TOD membuat masyarakat nyaman bepergian.

    “Ini merupakan kolaborasi pemerintah daerah, pengembang, KAI, dan beberapa pihak lain agar menjadi contoh bagi stasiun lain dalam penataan ruang dan lingkungan dengan baik sehingga kita dapat mengangkat harkat martabat masyarakat dan transportasi umum,” kata Ahmed Zaki.

    Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany pun turut menyambut Menteri Perhubungan saat mengunjungi Stasiun Cisauk. Dia menyebutkan Intermoda BSD City merupakan kawasan TOD yang sangat luar biasa.

    “Berbagai fasilitas lengkap disediakan bagi seluruh kalangan masyarakat sehingga mereka mau menggunakan transportasi massal,” ucap Airin.

    Selebritas Wulan Guritno mengakui fasilitas stasiun dan terminal dalam kawasan Intermoda BSD City sangat bagus, dan merasakan langsung kemudahan akses saat membawa sepeda untuk berolahraga.

    Nugie juga menyatakan terpesona dengan semua interkoneksi yang dinikmati. “Saat kami turun tadi dari KRL, stasiun, pasar, dan terminal intermoda tergabung. Saya sebagai pesepeda tadi sudah ngomong ke Pak Menteri tentang suka dukanya dulu naik KRL dan sekarang baru suka banget,” ucapnya.

    Kampanye Bersepeda

    Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe menyampaikan, pihaknya sangat mendukung Kemenhub dalam kampanye bersepeda dan penggunaan kendaraan umum.

    Keberadaan kawasan TOD Intermoda BSD City juga bermanfaat membersihkan udara dari polusi karena penggunaan kendaraan bermotor pribadi menjadi berkurang. Ini turut membuat kawasan BSD City tampak asri dan memiliki kualitas udara yang baik sehingga cocok untuk berolahraga.

    “Di sisi lain, BSD City melalui Pasar Modern BSD City juga telah dijadikan percontohan oleh Kementerian Perdagangan sebagai salah satu pasar terbaik di Indonesia. Sebab pasar tradisional itu terasa layaknya supermarket karena berada dalam gedung yang bersih,” papar dia.

    Intermoda BSD City adalah kawasan yang terintegrasi antara layanan publik berupa transportasi KRL commuter line, shuttle bus BSD Link, serta perdagangan melalui Pasar Modern Intermoda BSD City, kawasan niaga terpadu, universitas, dan kawasan hunian.

    Berdiri di atas lahan seluas 11.440 meter persegi, Stasiun Cisauk dibangun dengan konsep arsitektur futuristik serta dilengkapi fasilitas-fasilitas yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Stasiun memiliki dua lantai dengan dilengkapi eskalator dan lift yang memudahkan pergerakan penyandang disabilitas.

    Di lantai dua stasiun, terdapat jembatan penghubung di atas udara atau skywalk sepanjang 350 meter yang mempermudah penumpang stasiun Cisauk menuju ke terminal shuttle bus BSD Link dan Pasar Modern Intermoda BSD City.

  • Kualitas Rumah yang Dibangun Pengembang Bakal Diawasi SiPetruk

    KORIDOR, JAKARTA—: Aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) menjadi platform bagi masyarakat dalam mencari rumah bersubsidi bantuan pembiayaan perumahan dari pemerintah. Aplikasi yang  dibesut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan ini diluncurkan pada akhir tahun 2019 dan telah resmi digunakan sejak awal tahun 2020.

    Tercatat dalam data base Management Control PPDPP, per tanggal 2 Oktober 2020 pukul 18.00 WIB, jumlah masyarakat yang mendaftar SiKasep telah mencapai 232.992 pengguna, yang diantaranya 96.081 lolos subsidi checking dan 9.331 dalam proses verifikasi oleh bank pelaksana, dan 94.006 masyarakat telah memperoleh bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.

    Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin menyampaikan, per 2 Oktober 2020 realisasi penyaluran FLPP tahun 2020 telah mencapai Rp9,6 Triliun yang didistribusikan untuk 94.006 rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), atau telah mencapai 91,71% dari target penyaluran yang ditetapkan di tahun 2020 yaitu sebesar Rp11 Triliun. Sehingga total penyaluran FLPP dari tahun 2010 hingga 2 Oktober 2020 telah mencapai Rp53,96 Triliun untuk 749.608 unit rumah.

    Tingginya animo masyarakat dalam menggunakan aplikasi SiKasep tersebut menunjukkan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi Corona Virus Diseasse (COVID-19) tidak menghambat pemerintah untuk menunaikan tugasnya dalam menjalankan program penyaluran bantuan pembiayaan perumahan.

    Untuk terus mengakomodir kebutuhan masyarakat, pemerintah pada tahun 2021 terus melanjutkan program tersebut dengan menetapkan alokasi anggaran FLPP yang disalurkan oleh PPDPP sebesar Rp16,62 Triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) murni dan Rp2,5 Triliun dari dana bergulir, sehingga total alokasi anggaran Rp19,1 Trilun untuk 157.500 unit rumah. Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan bantuan pembiayaan perumahan yang disediakan untuk tahun 2021 adalah berupa FLPP dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

    Meskipun SiKasep merupakan aplikasi sederhana yang diunduh secara gratis melalui platform Google Playstore, rangkaian sistem yang dibangun pemerintah dalam aplikasi tersebut cukup kompleks dan memiliki potensi yang dapat terus dikembangkan dalam menjembatani ketersediaan hunian (supply) terhadap kebutuhan hunian (demand) dari masyarakat.

    Rangkaian sistem yang dikatakan Big Data Hunian tersebut telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti: Direktorat Jenedal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri dalam melakukan verifikasi kependudukan; Balai Sertifikasi Elektronik (BsrE) Badan Siber dan Sandi Negara untuk memastikan keamanan transaksi data dengan pihak perbankan; Bank Pelaksana dan Developer Perumahan selaku mitra kerja pemerintah dalam rangkaian proses bisnis penyaluran dana bantuan pembiayaan perumahan; hingga penerapan Sistem Tol Data Indonesia guna sinergisitas data dengan Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan.

    Di tahun 2020 ini, jumlah bank pelaksana yang bekerjasama dengan pemerintah dalam menyalurkan FLPP adalah sebanyak 42 Bank yang terdiri dari Bank Umum Nasional dan Bank Pemerintah Daerah, baik Nasional maupun Konvensional. Melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang), pemerintah juga mencatatsaat ini per tanggal 2 Oktober 2020 pukul 18.00 WIB sebanyak 20 asosiasi dan Perumahan Nasional telah mendaftarkan data perumahannya dengan jumlah mencapai 11.692 lokasi terdaftar.

    PPDPP sendiri saat ini telah mensinergikan data bantuan pembiayaan perumahan lainnya seperti Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) ke dalam Management Control PPDPP, hal tersebut untuk memastikan bahwa data yang dimiliki oleh pemerintah merupakan data terpadu yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan pemerintah.

    Arief Sabaruddin juga menyampaikan bahwa di penghujung tahun 2020 ini pemerintah akan segera merilis sistem terbarunya, yaitu Sistem Pemantauan Infrastruktur (SiPetruk). Sistem tersebut bertujuan untuk memastikan kualitas rumah yang dibangun oleh para pengembang perumahan yang terdaftar dalam SiKumbang sesuai dengan standar yang ditentukan pemerintah. “Kita tidak hanya sekedar menyalurkan saja, tapi harus memastikan bahwa rumah yang dibangun adalah layak dan terjamin kualitasnya” ujar Arief, demikian Arief Sabaruddin biasa disapa. (*)

  • BTN Rilis KPA Smart Living Bunga 3% untuk Proyek The Oak Tower Apartment

    KORIDOR, JAKARTA— Masih tingginya Pandemi Covid-19 di sejumlah wilayah tanah air tak mengendurkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam memacu penyaluran kredit kepemilikan rumah maupun apartemen (KPR/KPA). Sepanjang Januari – Agustus 2020, Bank BTN gencar menggandeng pengembang properti pilihan, menawakan berbagai kemudahan kepemilikan hunian bagi masyarakat.

    Kali ini, berduet dengan developer PT Mahardhika Propertindo yang merupakan konsorsium Kalindo Land dan Duta Putra Land merilis Program KPA “Smart Living” untuk pembelian unit-unit hunian pada proyek Apartemen Gading Icon (The Oak Tower Apartment). Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) di Gallery Marketing Oak Tower, Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulo Gadung, Jakarta Timur, akhir pekan lalu.

    Hadir dalam acara tersebut, Suryanti Agustinar, Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN; dan Direktur Utama PT Mahardhika Propertindo Sentot Sudaryono.

    Suryanti Agustinar, Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN menjelaskan, Smart Living merupakan skema KPA yang benar-benar memudahkan dan meringankan masyarakat untuk segera memiliki hunian impian. Sebab, selain bunga angsuran cukup rendah, hanya 3% fixed satu tahun juga menawarkan banyak keuntungan seperti bebas biaya provisi, administrasi, appraisal, asuransi jiwa dan kebakaran serta IPL selama 12 bulan. Keuntungan lain, masyarakat yang melakukan akad KPA saat ini hingga 31 Oktober 2020 juga berhak mendapatkan unit-unit Apartemen Gading Icon dengan fully furnish.

    Yanti – sapaan akrabnya – mengklaim bahwa kerjasama seperti ini terus dilakukan sebagai salahsatu upaya dalam mendongkrak penyaluran kredit di tengah kelesuan pasar akibat Pandemi Covid-19. Program Smart Living juga merupakan upaya untuk menggugah masyarakat tentang pentingnya berinvestasi sejak dini sesuai dengan slogan corporate Bank BTN yaitu “Hidup Ga Cuma Tentang Hari Ini (HGCTHI)” dan juga sebagai “Juaranyaa KPR” Sebut saja, aplikasi BTN Properti yang dapat diakses melalui handphone pintar atau website www.btnproperti.co.id.

    “Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang memudahkan setiap penggunanya, seperti simulasi angsuran, tracking berkas, pembayaran booking fee, hingga kemudahan untuk pengajuan kredit secara online,” ungkap Yanti.

    Sementara itu,Direktur Utama PT Mahardhika Propertindo Sentot Sudaryono menyebut bahwa Bank BTN merupakan mitra setia yang telah men-support pembiayaan pengembangan produk-produk properti besutan perusahaan konsorsium Kalindo Land dan Duta Putra Land sejak puluhan tahun silam. Ini merupakan kerjasama strategis yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

    “Kami berterima kasih kepada Bank BTN karena telah setia dan konsisten dalam membantu mengembangkan bisnis property development yang kami tangani. Saat ini, kami menandatangani PKS untuk kepemilikan unit-unit apartemen di Gading Icon (Oak Tower) melalui program “Smart Living”, sebagai upaya dalam mempermudah masyarakat melakukan KPA meski dalam situasi ekonomi sulit akibat Pandemi Covid-19,” tutur Sentot.

    Berkarya Penuh Cinta

    Pada kesempatan sama, Chief Executive Officer (CEO) The Oak Tower Kumala Dewa menjelaskan program KPA bersama yang diinisiasi pihaknya dengan Bank BTN menjadi alternatif pilihan kemudahan transkasi kepemilikan hunian vertikal dalam kondisi penuh keterbatasan aktivitas dan ruang gerak seiring pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

    “Dengan berbagai keunggulan dan kemudahan yang ditawarkan, Program Smart Living juga merupakan jawaban atas kesulitan masyarakat mendapatkan unit-unit apartemen kelas premium dengan harga terjangkau. Apalagi, lokasi proyek berda di kawasan segitiga emas dengan fasilitas pendukung kehidupan yang serba lengkap seperti Pulo Gadung, Jakarta Timur,” papar Kumala Dewa.

    Ke depan, apartemen ini akan di apit oleh dua future development yang lebih terintegrasi dengan pusat bisnis dan investasi. “Hunian The Oak Tower Apartment sudah siap untuk dihuni dan hanya dibandrol mulai dari Rp800 jutaan per unit. Kami optimis melalui kerjasama ini bisa menambah transaksi penjualan apartemen di tahun 2020,” imbuhnya. (*)

  • Hunian Berkonsep Low-Rise Residential di Surabaya Ini Sudah Terjual 75%

    SURABAYA, KORIDOR— PENGEMBANG properti PT Intiland Development Tbk, memulai proses serah terima unit-unit hunian The Rosebay ke konsumen. Proses serah terima tersebut dilakukan secara bertahap seiring dengan penyelesaian pembangunan proyek hunian yang berlokasi di kawasan perumahan prestisius Graha Famili, Surabaya itu.

    Harto Laksono Direktur Pemasaran PT Intiland Grande, anak usaha Intiland Development untuk pengembangan di Surabaya, menyampaikan apresiasi kepada para konsumen atas kepercayaannya membeli unit-unit The Rosebay. Menurutnya, terdapat sebanyak 170 unit hunian yang mulai diserahterimakan kepada konsumen. Unit-unit ini terdiri dari beberapa tipe yang tersebar dalam lima blok, yaitu blok A, B, F, G, dan H.

    “Hingga bulan September ini, kami sudah lakukan serah terima sebanyak 60 persen dari total unit yang terjual. Sisanya kami akan serahterimakan secara bertahap hingga akhir tahun ini,” ujarnya.

    Sebagian besar dari unit-unit yang sudah serah terima saat ini dalam tahapan fitting-out dan pengerjaan interior oleh masing-masing pemiliknya. Bahkan ada sejumlah unit The Rosebay yang telah selesai proses fitting-out dan telah dihuni oleh para pemiliknya. Mereka tinggal dan menikmati kenyamanan The Rosebay dengan fasilitas-fasilitas unggulan seperti kolam renang, gym, jogging track, serta area parkir kendaraan di lantai basement.

    The Rosebay merupakan pengembangan fasilitas hunian terbaru Perseroan di kawasan prestisius Graha Famili Surabaya. Menempati lahan seluas satu hektar, komplek hunian berkonsep low-rise residential ini terdiri dari tujuh blok dengan ketinggian bervariasi dari empat hingga delapan lantai.

    Menawarkan banyak keunggulan dari segi konsep dan fasilitas, The Rosebay menawarkan hunian dengan kepadatan rendah dan pemandangan lingkungan yang indah bagi penghuninya.

    Hunian Sehat di Masa Pandemi

    Harto Laksono menjelaskan bahwa minat konsumen terhadap The Rosebay cukup tinggi dan saat ini sudah terjual sekitar 75%. “Tingginya animo konsumen ini tak luput dari sejumlah faktor keunggulan yang ditawarkan oleh hunian ini. Pertama, karena lokasi The Rosebay sangat strategis berada di lingkungan perumahan elit yang eksklusif dan berkembang pesat. Kedua, hunian ini menawarkan kenyamanan dan privasi yang lebih bagi penghuninya. Faktor ketiga yakni memiliki konsep pengembangan yang sangat baik dari sisi arsitektual dan desain yang ramah lingkungan,” terangnya.

    Ia juga menambahkan, The Rosebay menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat yang ingin tinggal di apartemen namun tidak padat penghuni. “Selain unitnya lebih lapang dan privat, penghuni juga dapat menikmati fasilitas lebih nyaman dan leluasa,” ujar Harto lebih lanjut.

    Menurutnya, jenis hunian yang tidak padat seperti The Rosebay dapat dimanfaatkan secara maksimal terutama di masa pandemi Covid-19. Tren dari konsumen saat ini adalah menggunakan unit huniannya sebagai rumah kedua atau transit home.

    Konsumen yang mayoritas generasi muda yang tentunya memiliki banyak aktivitas di luar rumah sementara dapat tinggal secara terpisah dengan orang tuanya. Setelah bagi yang tetap tinggal bersama, pasca beraktivitas di luar rumah mereka dapat mampir ke The Rosebay terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah induk, sehingga dapat saling melindungi kesehatan keluarga di masa pandemi Covid-19, terutama bagi orang tua yang berusia 60 tahun ke atas serta balita.

    The Rosebay menawarkan beragam tipe pilihan dengan dua dan tiga kamar tidur. Hunian ini juga menawarkan panorama langsung ke padang golf yang luas dan indah, fasilitas kolam renang, atau lingkungan hijau dan asri dari Graha Famili.

    Tipe dua kamar tidur Deluxe dengan luas unit mencapai 79 meter persegi menjadi salah satu pilihan favorit bagi konsumen. Selain menawarkan jumlah kamar tidur yang mencukupi kebutuhan bagi segmen pasangan muda, unit tipe ini menawarkan luasan yang lega dan tetap dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk semua fungsi ruangnya.

    Harto Laksono menjelaskan seiring dengan rampungnya pengerjaan pembangunan The Rosebay Perseroan akan fokus untuk memasarkan sisa unit yang tersedia. Langkah ini seiring dengan munculnya tren meningkatnya pembelian oleh para konsumen pengguna akhir (end user).

    “Mayoritas konsumen The Rosebay memang tergolong kategori end user yang akan ditinggali sendiri dan belakangan permintaannya meningkat. Ini menjadi mementum bagi kami untuk memasarkan dengan cepat unit-unit yang sudah siap huni,” tambah Harto Laksono. (*)

  • Kepercayaan Konsumen Dongkrak Penjualan Properti di Tengah Pandemi

    JAKARTA, KORIDOR— Komitmen dalam menyelesaikan proyek properti agar tetap terjaganya kepercayaan konsumen menjadi alasan mengapa beberapa pengembang properti masih bias eksis mencatatkan penjualan. Setidaknya inilah yang dilakukan pengembang PT Mitra Sindo Sukses, anak perusahaan PT Modernland Realty Tbk. Yang saat ini tengah mengembangkan hunian jangkung; Cleon Park Apartmen di Kawasan Jakarta Garden City, Jakarta.

    Kendati saat ini kondisi perekonomian lesu akibat hantaman pandemi Covid-19, namun pembangunan Cleon Park Apartment tetap berjalan sesuai waktu yang telah dijadwalkan.“Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan kami menjalankan komitmen untuk segera membangun Cleon Park Apartment sehingga target serah terima pada 2023 mendatang bisa kami penuhi. Kepercayaan pembeli akan kami jaga sebaik-baiknya. Apalagi di saat kondisi kurang baik seperti sekarang ini, masyarakat tentu akan lebih memilih developer yang terpercaya,” ujar Helen Hamzah, Director Marketing Urban Development PT Modernland Realty Tbk.

    Lebih lanjut Helen Hamzah mengatakan, tingginya kepercayaan masyarakat membuat penjualan Cleon Park Apartment sangat baik. Apartemen Cleon Park yang terdiri atas 310 unit ini sudah terjual 80%. Apartemen Cleon Park dipasarkan seharga mulai dari Rp500 Jutaan hingga Rp1,4 Miliaran dengan ukuran unit terkecil 32 m2 (SemiGross) dan terbesar 73 m2 (SemiGross).

    Selain kepercayaan, banyaknya keunggulan yang dimiliki membuat masyarakat begitu antusias dengan apartemen Cleon Park. Lokasi Cleon Park berada di main boulevard Jakarta Garden City dimana penghuni bisa menjangkau berbagai fasilitas di Jakarta Garden City hanya dengan berjalan kaki. Apartemen Cleon Park berada di dalam kawasan mixed use seluas 1,7 hektar, yang akan merangkum shop house Cleon Park dan apartemen 2 tower.

    Didukung Good Infrastructure & Accesibility

    Keunggulan utama yang dimiliki apartemen Cleon Park adalah berada di kawasan Jakarta Garden City yang selama ini sangat pesat perkembangannya dan akan terus berkembang di masa depan. Jakarta Garden City lokasinya sangat strategis dan didukung oleh good infrastructure & accesibility. Memiliki akses langsung menuju tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dengan melalui exit tol Cakung Timur. Tidak jauh dari Jakarta Garden City, terdapat Stasiun Commuter Line Cakung (radius kurang dari 7 km, ± 10 menit)

    Banyaknya infrastruktur yang telah ada dan sedang dibangun tentu akan sangat menguntungkan bagi perkembangan Jakarta Garden City kedepan. Infrastruktur yang mumpuni membuat aksesibilitas Jakarta Garden City sangat baik karena akan sangat mudah dan cepat untuk mencapai berbagai tujuan utama seperti Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusumah, Pelabuhan Tanjung Priok, Semanggi, Monas, Kelapa Gading, dan Bekasi.

    “Aksesibilitas memiliki arti penting bagi sebuah proyek properti. Kemudahan aksesibilitas akan membuat penghuni merasa nyaman karena semakin mudah untuk bepergian kemana-mana guna keperluan  berbagai aktifitas kehidupan. Proyek properti akan sukses bila memiliki aksesibilitas yang baik,” papar Helen Hamzah.

    Saat ini cukup banyak infrastruktur yang tengah dibangun dan lokasinya tidak jauh dari Jakarta Garden City. Antara lain 6 ruas Tol Dalam Kota Jakarta sepanjang 69,7 Km yang membentang dari Semanan hingga Casablanca, dimana tol tersebut akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi publik lainnya seperti Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

    Lalu jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakkayu) sepanjang 16 Km, JORR 2 sepanjang 111 km dari Bandara Soekarno Hatta hingga kawasan Cilincing di Jakarta Timur. Kemudian kereta layang ringan atau LRT Jabodebek dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Jakarta Garden City lokasinya tidak jauh dari LRT Gading Nias Station (8 km, ± 15 menit), LRT Pulo Mas Station (9 km, ± 15 menit), Cakung Barat MRT Station Plan, Pulo Gebang MRT Station Plan, dan Ujung Menteng MRT Station Plan.

    Nilai Tanah Terus Meningkat

    Helen Hamzah mengatakan pembeli akan diuntungkan berinvestasi properti di Jakarta Garden City. Dikembangkan oleh developer ternama dan memiliki reputasi yang baik, Jakarta Garden City merupakan perumahan skala kota (township) seluas 370 hektar yang didalamnya akan berisi residential, commercial, office, dan mixed-use.

    Kawasan hijaunya mencapai 30%. Memiliki danau besar seluas 15 hektar lengkap dengan lake-side garden seluas 7 hektar sehingga lingkungan Jakarta Garden City hijau dan asri dengan udara yang sehat tanpa polusi. Dengan begitu penghuni menjadi sehat, baik jiwa maupun raga. “Untuk mengindari banjir di musim hujan, selain memiliki danau seluas 15 hektar yang bisa menampung hingga 1 juta meter kubik air, saat ini juga sedang dibuat sodetan ke Banjir Kanal Timur yang dalam progres pembangunan,” ujar Helen Hamzah.

    Jakarta Garden City diproyeksikan akan dihuni oleh sebanyak 50 ribu kepala keluarga (KK). Sampai saat ini rumah yang sudah dibangun sebanyak 3.132 unit dan sudah dihuni sebanyak 1.575 KK. Nilai tanah di Jakarta Garden City terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 lalu, nilai tanah Rp4,5 juta per m2, dan di tahun 2020 telah mencapai Rp14,5 juta per m2. “Kami pastikan nilai tanah di Jakarta Garden City akan terus meningkat dengan rata-rata kenaikan per tahun 5 s/d 7%,” ujar Helen Hamzah.

    Saat ini di Jakarta Garden City sudah tersedia berbagai fasilitas berkelas dunia, mulai dari pendidikan, olahraga, kuliner, pusat perbelanjaan, sekolah dan lainnya. Jakarta Garden City telah menjelma menjadi global city yakni sebuah kawasan yang menjadi tujuan investasi utama bagi para investor global seperti AEON Mall, IKEA, Hongkong Land dan Lotte E&C. “Ditengah harga tanah yang konsisten terus mengalami kenaikan, bahkan saat ini didalam lokasi pengembangan Jakarta Garden City sudah ada proyek hunian landed middle upper yang dikembangkan dengan konsep rumah danau seharga hingga Rp65 Miliar. Kami menyediakan hunian dengan harga terjangkau berupa hunian vertikal yakni Cleon Park. Jakarta Garden City mulai mengembangkan apartemen karena pasarnya terbuka dan fasilitas pendukungnya sudah siap. Dengan harga terjangkau, bisa tinggal di Ibu Kota Negara dan kota terbesar di IndonesiaJakarta, tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri” ujar Helen Hamzah.   (*)

  • CitraLand Cirebon Rilis Rumah Rp300 Jutaan

    CIREBON, KORIDOR – Menyesuaikan kemampuan daya beli masyarakat di masa Covid-19, pengembang Perumahan CitraLand Cirebon yang merupakan anak perusahaan Ciputra Group  di awal bulan ini meliris rumah tipe baru, Areca ditawarkan mulai Rp300 jutaan.

    Oktab Riyanto, Project Manager CitraLand Cirebon mengatakan, selain untuk meng-adjust kemampuan kocek masyarakat, peluncuran rumah tipe baru ini karena adanya  peningkatan kebutuhan rumah di segmen menengah bawah di Kota Cirebon. Rumah tipe baru tersebut adalah tipe Areca yang berada di Cluster Davida.

    “Dengan harga Rp300 jutaan, tipe ini kami tawarkan sangat terbatas, hanya 9 unit saja. Keunggulan produk ini ditawarkan dalam 2 varian, 2 kamar tidur dan 3 kamar tidur, jadi penghuni memiliki dua anak tidak perlu menambah bangunan lagi, serta memiliki dua carport,” ujar Oktab, Rabu (23/9), di Cirebon.

    Tipe rumah terbaru ini difokuskan pada keluarga baru yang menginginkan kamar lebih banyak dan harga terjangkau. “Saat ini kami lihat rumah harga Rp300 jutaan di Kota Cirebon pasarnya sangat besar. Buktinya, sejak kami tawarkannya respon keluarga muda dan kaum milenial sangat baik,” imbuhnya.

    Tipe Areca ini disediakan ready stock dan fully furnish, sehingga konsumen bisa langsung pindah bawa koper ke rumah. Suku bunga KPR pun ditawarkan special rate, hanya 4.59%, fix 1 tahun, 5.99 fix 3 tahun.

    “Kami optimis, pasar perumahan di Cirebon akan membaik.  Dan kita patut bergembira dalam 2 bulan terakhir ini ada peningkatan kunjungan ke lokasi proyek-proyek perumahan, terutama di hari weekend (Sabtu – Minggu), seiring diberlakukannya tata kehidupan normal baru (new normal) yang memperbolehkan masyarakat beraktivitas di luar rumah dengan penerapan protokoler kesehatan yang ketat,” kata Oktab.

    Potensi pasar perumahan di Kota Cirebon, tutur Oktab cukup besar, khususnya dari kalangan milenial dan keluarga muda yang sedang mencari rumah pertamanya. Rata-rata mereka adalah end-user.

    “Apalagi sejak pemerintah menetapkan kebijakan new normal, rata-rata 15 rombangan tamu yang datang ke Marketing Gallery CitraLand Cirebon untuk cek lokasi pada hari biasa. Kalau weekend bisa 20 hingga 25 rombongan,” tutur Oktab.

    Besarnya potential market ini tidaklah mengherankan. Sebab “Kota Udang” ini merupakan kota perdagangan yang didukung oleh infrastruktur sangat memadai, terutama ketika Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) telah beroperasi, Cirebon berkembang semakin pesat, dan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

    “Pelonggaran terhadap akvitas bisnis (new normal) ini sangat membantu ruang gerak pasar properti. Apalagi  kebutuhan rumah bagi kaum milenial, khususnya pasangan muda terus bertambah. Di awal pandemi Covid-19 banyak orang menunda membeli rumah karena keadaan yang membatasi. Jadi permintaan itu terakumulasi dan ini menjadi potential buyers hingga kita tinggal tunggu momentum,” ungkap Oktab.

    “Karena itu, CitraLand Cirebon sangat fokus pada penyediaan hunian yang nyaman, hijau dan memiliki nilai investasi yang baik. Dalam situasi pasar apapun kami selalu merilis produk-produk sesuai kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

    Di Kota Cirebon, CitraLand Cirebon saat ini merupakan perumahan favorit masyarakat kalangan menengah atas, karena lingkungannya berkualitas dan mempunyai akses jalan utama yang bisa dilalui lewat jalan by pass (jalur pantura) atau melalui tol Ciperna.

    Penulis: Reza Gantara

  • Gawat! Indonesia Resmi Resesi

    JAKARTA,KORIDOR—Indonesia masuk zona resesi, setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 yang diperkirakan minus 2,9 persen – minus 1,0 persen. Angka ini direvisi dari proyeksi sebelumnya minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

    “Yang terbaru per September 2020 ini, minus 2,9 persen – minus 1,0 persen. Negatif teritori pada kuartal III ini akan berlangsung di kuartal keempat,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita September virtual, Selasa (22/9/2020).

    Dia menjelaskan dari sisi permintaan di kuartal III/2020 konsumsi rumah tangga masih diperkirakan pada zona kontraksi yaitu minus 3 persen hingga minus 1,5 persen dengan total outlook 2020 konsumsi kita berarti pada kisaran kontraksi minus 2,1 persen hingga minus 1 persen.

    “Untuk konsumsi pemerintah di Kuartal ketiga karena akselerasi belanja yang luar biasa mengalami positif sangat tinggi hingga 17 persen,” katanya.

    Adapun, peningkatan kinerja konsumsi pemerintah tersebut didorong oleh kebijakan belanja atau ekspansi sebagai cara untuk counter cyclical. Investasi sedikit lebih baik, kendati masih lemah. Hal ini tercermin dari indikator aktivitas bangunan, impor barang modal dan penjualan kendaraan niaga.

    “Perbaikan aktivitas ekonomi masih tertahan membuat investasi masih wait and see.”

    Sri Mulyani melihat aktivitas pariwisata masih rendah sehingga menekan sektor perhotelan dan transportasi. Berikut ini, rincian outlook indikator pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020:

    • Konsumsi Rumah Tangga/LNPRT : Kontraksi minus 3 persen hingga minus -1,5 persen
    • Konsumsi Pemerintah: Positif 9,8 persen hingga 17 persen
    • Investasi/PMTB : Kontraksi -8,5 persen hingga -6,6 persen
    • Ekspor : Kontraksi -13,9 persen hingga -8,7 persen

     

  • Pemerintah Alihfungsikan Hotel untuk Lokasi Isolasi Mandiri

    JAKARTA, KORIDOR- Pemerintah akan mereaktivasi kembali hotel sebagai lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19 untuk kasus konfirmasi tanpa gejala (gejala ringan). Saat ini, Kemenparekraf dan Kemenkes sedang mengecek kesiapan final hotel untuk menerima pasien.

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengungkapkan dukungan dari industri perhotelan tehadap program tersebut cukup tinggi, yang menunjukkan kepedulian industri pariwisata untuk menuntaskan penyebaran pandemi Covid-19.

    “Kita sedang mengecek kesiapan hotel-hotel yang sudah siap bekerjasama, supaya tetap mengikuti assessment yang disyaratkan Kementerian Kesehatan. Kesiapan hotel harus dapat dipastikan agar jangan sampai justru terjadi klaster baru,” ujar Wishnutama Kusubandio dalam siaran persnya, Senin (21/9).

    Langkah ini, menurut Wishnutama, sesuai arahan Presiden Jokowi dan hasil rapat dengan Ketua KPC PEN Airlangga Hartarto dan Menkes Terawan Agus Putranto, bahwa Kemenparekraf diminta menjalin kembali kerjasama dengan industri Hotel untuk menyiapkan akomodasi bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan Covid-19.

    Dia menambahkan, saat ini sudah ada 30 hotel di DKI Jakarta yang siap untuk bekerjasama. Kemenparekraf bersama Kemenkes juga sedang menyusun Standard Operating Procedure (Flowchart) mengenai mekanisme pelaksanaan, terkait bagaimana prosedur masyarakat yang positif terinfeksi Covid-19 namun tanpa gejala bisa check-in di hotel-hotel yang telah ditentukan.

    Kemenparekraf akan menyiapkan dan menanggung biaya akomodasi berupa minimal hotel sekelas atau setara bintang 3, termasuk konsumsi serta layanan binatu tiap harinya. Sementara Kemenkes akan menangani keperluan medis seperti biaya obat, ambulans juga kunjungan dokter.

    “Pemilihan hotel yang kami siapkan berdasarkan masukan dari PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia). Selain usulan PHRI tersebut, bagi hotel yang sudah siap silakan kirim pengajuan ke Kemenparekraf untuk selanjutnya ditinjau oleh Kemenkes,” kata Wishnutama.

    Deputi  Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, program ini akan difokuskan terlebih dahulu di Jakarta, kemudian menyusul beberapa provinsi lain di Indonesia hingga Desember 2020.

    “Syarat untuk hotel yang menjadi mitra yaitu tidak boleh menerima tamu lain kecuali pasien konfirmasi tanpa gejala,” terang Nia Niscaya.

    Kemenparekraf menyediakan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk  menyiapkan akomodasi setara hotel bintang 3, termasuk fasilitas makan, minum, dan laundry tiap harinya bagi setiap pasien.

    Jumlah fasilitas yang disiapkan Kemenparekraf dapat menampung sekitar 14.000 pasien mulai bulan ini sampai Desember 2020 untuk isolasi selama 14 hari karantina per pasien.

    Prosedur Rujukan

    Sementara Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Bidang Krisis Kesehatan, dr. Iwan Trihapsoro yang ditunjuk sebagai PIC Kemenkes untuk program ini mengatakan, diperlukan adanya pelatihan untuk karyawan hotel agar mereka tidak takut namun tetap waspada.

    Pihak Kemenkes juga berpandangan bahwa petugas hotel dengan komorbid disarankan untuk tidak berhubungan langsung dengan pasien konfirmasi tanpa gejala, atau bisa mendapat kebijakan bekerja dari rumah (WFH) oleh manajemen hotel sehingga memerlukan koordinasi lebih lanjut.

    Nantinya, Iwan menjelaskan, setiap orang yang positif Covid-19 namun tanpa gejala bisa langsung datang ke hotel dengan membawa KTP/kartu keluarga dan hasil SWAB positif. Namun sebelumnya masyarakat yang akan menggunakan fasilitas isolasi mandiri ini diharuskan untuk meminta rujukan ke Puskesmas terlebih dahulu.

    “Alur pasien adalah membawa hasil SWAB positif, check in hotel, diisolasi selama 14 hari. Selama di hotel akan ada visit dokter dan dilaksanakan pendataan dengan cut off time yang akan ditentukan. Dalam masa isolasi tersebut, pasien tidak diperbolehkan meninggalkan hotel dan menerima tamu,” kata Iwan.

    Dengan dukungan tambahan hotel sebagai akomodasi isolasi mandiri ini, kedepannya pasien konfirmasi tanpa gejala dan dengan gejala ringan diharapkan tidak melakukan isolasi mandiri di rumah, sehingga tidak berpotensi menularkan kepada keluarga maupun orang sekitar.

    Kemenparekraf juga membuka kesempatan besar untuk hotel-hotel lain bergabung berpartisipasi bersama pemerintah ikut menekan penyebaran Covid- 19. Sementara beberapa hotel yang sudah menyatakan kesediaan berpartisipasi antara lain Yello Hotel, Ibis Hotel, Pop! Hotel, Mercure Hotel dan Novotel untuk wilayah Jabodetabek, serta Ibis Kuta Bali dan Novotel Banjarbaru di Kalimantan Selatan.

Back to top button