Selamat Jalan Pak Hendro, Karyamu Akan Selalu Dikenang Anak Bangsa…
Hendro S. Gondokusumo akan selalu dikenang sebagai pionir yang membuka jalan bagi generasi penerus di industri properti

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE –Kabar duka menyelimuti industri properti Indonesia. Pendiri sekaligus Direktur Utama PT Intiland Development Tbk , Hendro Santoso Gondokusumo, berpulang pada Kamis (13/3) di Singapura. Beliau menghembuskan napas terakhir pada pukul 03.29 waktu setempat dalam usia 74 tahun.
Di balik perjalanan panjang Intiland, Hendro S. Gondokusumo adalah sosok visioner. Sebagai pendiri sekaligus pemimpin, beliau dikenal sebagai pribadi sederhana dengan intuisi tajam dalam membaca peluang masa depan. Dengan dedikasi dan ketekunan, beliau membangun Intiland dari mimpi kecil hingga menjadi salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia. Setiap proyek yang dihasilkan bukan sekadar bangunan, tetapi juga bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup dan membangun komunitas yang berkelanjutan.
Lebih dari sekadar jejak properti yang tersebar di berbagai kota, warisan Hendro S. Gondokusumo melampaui batas fisik bangunan. Ia menanamkan nilai ketekunan, inovasi, dan komitmen terhadap kualitas yang kini menjadi bagian dari industri properti nasional.

Lahir di Malang, Jawa Timur pada 6 September 1950, Hendro S. Gondokusumo merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara. Latar belakang keluarganya yang berkecimpung dalam bisnis hasil bumi membentuk jiwa usahanya sejak dini. Namun, minatnya lebih tertuju pada arsitektur dan keindahan gedung-gedung tua, yang kemudian mengantarkannya menekuni bisnis properti.
Baginya, properti adalah kebutuhan mendasar, sejajar dengan sandang dan pangan. Keyakinan ini yang membuatnya berani terjun ke dunia properti dan melihatnya sebagai sektor dengan potensi pertumbuhan besar. “Di dunia properti, saya benar-benar bisa mengembangkan diri,” ungkapnya suatu ketika.
Perjalanan Intiland bermula pada 1970-an, ketika Hendro S. Gondokusumo aktif dalam berbagai proyek pembangunan di Jakarta dan Surabaya. Proyek seperti Cilandak Garden Housing, Taman Harapan Indah, dan Kota Satelit Darmo menjadi fondasi bagi berdirinya Intiland. Keberhasilan proyek-proyek ini diikuti dengan pengembangan kawasan ikonik seperti Pantai Mutiara dan Intiland Tower pada 1980-an. Pencapaian penting terjadi pada 1990 ketika perusahaan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, Intiland menjadi pelopor dalam inovasi properti. Regatta, kondominium mewah yang dirancang oleh Tom Wright—arsitek di balik Burj Al Arab Dubai—menjadi salah satu ikon karyanya. Tak hanya di Jakarta, ia juga mengembangkan kawasan premium di Surabaya, seperti Graha Famili, kota mandiri seluas 280 hektar yang dilengkapi lapangan golf 18-hole.
Era 1990-an membawa tantangan besar bagi industri properti, terutama dengan krisis ekonomi Asia tahun 1997. Namun, di saat banyak perusahaan terpaksa memangkas operasional, Hendro S. Gondokusumo berhasil mempertahankan Intiland tanpa mengorbankan karyawan. Strategi manajemen yang cermat dan disiplin finansial menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menghadapi gejolak ekonomi.
Memasuki 2010-an, Intiland terus berkembang dengan meluncurkan berbagai proyek ikonik. Perusahaan memperluas cakupan bisnisnya ke sektor hospitality melalui Intiwhiz International, jaringan hotel yang mencakup Whiz Hotel dan Grand Whiz Hotel. Keberhasilan lainnya termasuk Penawaran Umum Saham Terbatas III senilai Rp2,7 triliun, yang memperkuat modal perusahaan untuk ekspansi lebih lanjut.
Proyek-proyek unggulan seperti 1Park Residence, Serenia Hills, South Quarter, dan Aeropolis semakin mengukuhkan posisi Intiland di industri properti. Di Surabaya, pengembangan superblok Graha Festival, Spazio, Sumatra36, dan Graha Golf menambah portofolio perusahaan. Bahkan di tengah pandemi Covid-19, Intiland tetap tangguh dan berhasil menyelesaikan proyek besar seperti SQ Rés dan Fifty Seven Promenade.
Selain kiprahnya di dunia bisnis, Hendro S. Gondokusumo juga aktif dalam berbagai organisasi. Beliau pernah menjabat sebagai Dewan Penasehat KADIN Indonesia, Ketua Asosiasi Pengusaha Lapangan Golf Indonesia, serta anggota Badan Pertimbangan Organisasi Real Estat Indonesia. Dedikasinya dalam berbagai organisasi semakin mengukuhkan perannya sebagai pemimpin industri properti di Indonesia.
Hendro S. Gondokusumo akan selalu dikenang sebagai pionir yang membuka jalan bagi generasi penerus di industri properti. Sebagai pemimpin yang visioner, rendah hati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, warisannya akan terus hidup dalam setiap langkah pembangunan yang berorientasi pada masa depan.
Dalam menjalani hidupnya, beliau selalu berpegang pada prinsip kuat. Mengutip Dalai Lama, ia kerap membagikan pesan bijak: “Jagalah pikiranmu karena akan jadi perkataanmu. Jagalah perkataanmu karena akan menjadi perbuatanmu. Jagalah perbuatanmu karena akan menjadi kebiasaanmu. Jagalah kebiasaanmu karena akan membentuk karaktermu. Jagalah karaktermu karena akan membentuk nasibmu.”
Selamat jalan, Pak Hendro. Terima kasih atas dedikasi dan inspirasi yang telah Bapak tinggalkan. Kami akan terus melanjutkan perjuangan dan visi yang telah Bapak rintis.