Aktual

  • Kolaborasi Pengembang dan Perbankan Sokong Pertumbuhan Ekonomi

    TANGERANG, KORIDOR.ONLINE— Perbankan dan pengembang merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam mengerakkan perekonomian nasional. Ini dibuktikan dengan nilai outstanding pembiayaan KPR PT Bank Central Asia Tbk sebanyak  Rp 117,9 tiliun atau tumbuh 11,5% yoy per September 2023. Ade Lukito Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk menyatakan, tak dipungkiri kinerja ini karena sinergi dengan pengembang terkait produk properti yang mereka kembangkan.

    Ade lukito menambahkan, pasca pandemi produk yang ditawarkan kian beragam dan inovatif dan tentunya yang memberikan keuntungan bagi konsumen. “Dan tak dipungkiri, kita (perbankan) dan pengembang saat pandemi bersinergi menggerakkan pasar. Salah satunya memberikan tenor kredit hingga 25 tahun dan ternyata saat ini banyak konsumen dibawah umur 30 tahun yang memanfaatkannya,” jelas Ade Lukito dalam acara Elevee Media Talk yang diadakan di Alam Sutera, Tangerang pada Selasa, 16 Januari 2024.

    Alvin Andronicus, Chief Marketing Officer Elevee Condominum menjelaskan progres proyek Elevee Condominum kepada Ade Lukito Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk, 16 Januari 2024

    Sementara itu, Alvin Andronicus Chief Marketing Officer Elevee Condominum menegaskan, bergeraknya perekonomian yang dilakukan oleh pengembang biasanya karena adanya pembangunan infrastruktur. Seperti Alam Sutera dengan adanya pintu tol langsung ke dalam kawasannya pada 2009 membuat kawasan seluas 800 hektar ini kian berkembang.

    “Alam Sutera dikembangkan sejak tahun 1994 dan saat ini bukan hanya sebagai kawasan hunian saja, tapi sudah berkembang menjadi kawasan superblok yang besar dengan beragam properti. Sehingga kita, bukan hanya sekedar pengembang yang membangun properti, tapi juga membangun kehidupan di dalamnya,” tegas Alvin yang menyatakan keberadaan Alam Sutera saat ini  telah menjadikan kawasan yang menjadi barometer industri properti di Tanah Air, dan khususnya Jabodetabek.

    Selain itu, pengembangan sebuah properti akan memiliki sifat multiplier effect atau efek berganda yang cukup besar terhadap kegiatan industri lainnya. Selain itu juga menciptakan lapangan pekerjaan hingga pendapatan baru dan pajak daerah hingga memberikan peningkatan nilai properti disekitarnya.

    Alvin menambahkan, Alam Sutera telah menjadi new territory yang menjanjikan karena konsep properti yang kita tawarkan adalah township development. “Dengan perencanaan yang matang dan konsep yang kuat, sebuah proyek township akan memiliki nilai  yang memberikan rasa nyaman untuk hunian, dan juga sebagai kawasan bisnis. Dan untuk mewujudkan produk properti yang ada seperti hunian, maka diperlukan perbankan dalam pembiayaannya kepada masyarakat,” jelas Alvin.

    Tangerang Raya, Magnet Industri Properti

    Ade Lukito mengakui, Jabodetabek adalah penyumbang terbesar dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kawasan Tangerang Raya adalah area penyumbang terbesarnya. Beberapa faktor seperti infrastruktur yang memadai di kawasan Tangerang Raya, menjadi salah satu  sebab masyarakat mencari hunian di kawasan ini.

    “Faktor lain, adalah konsep produk dan juga reputasi developer jadi acuan masyarakat dalam memilih properti atau huniannya. Di Tangerang dan Serpong banyak properti yang dikembangkan developer besar, seperti Alam Sutera, pasca adanya pintu tol langsung pada 2009, kawasan ini kian diminati dan hingga kini Alam sutera berkembang pesat dengan adanya beragam properti untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

    Untuk itu Alam Sutera menurut Alvin Andronicus selalu mengembangkan produk yang berkarakter dan berbeda. Ia mencontohkan, Elevee adalah hunian vertikal dengan konsep kondominium yang memiliki dimensi unit lebih luas dibanding produk hunian vertikal disekitarnya.

    “Ukuran terkecil di Elevee Condominium itu 87,8 meter persegi. Dan Elevee berada di dalam area seluas 19 hektar yang dinamai Escala dan di dalamnya ada fasilitas hutan kota seluas 4 hektar. Dan dikawasan ini akan di isi beragam fasilitas dan akan menjadi jantung kehidupan, central living Alam Sutera karena lokasinya strategis. Di dalam Elevee Condominium juga memiliki beragam fasilitas yang memanjakan penghuninya,” terang Alvin yang menegaskan saat ini dari 2 tower yang dipsarkan tersisa 100-an unit .

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Cara Jual Rumah Bandung Dengan Cepat

    BANDUNG, KORIDOR.ONLINE – Seperti kita ketahui rumah merupakan kebutuhan papan yang sangat penting bagi setiap orang. Dengan memiliki rumah, maka seseorang memiliki tempat berteduh dan berlindung. Meski demikian, semakin terbatasnya lahan di kota besar, maka harga rumah akan semakin mahal setiap tahunnya.

    Sehingga wajar saja, property menjadi salah satu aset investasi yang menjanjikan. Dengan memiliki rumah untuk disewakan maka sudah memiliki pasif income. Namun ketika kamu ingin menjualnya tentu bukan pekerjaan yang mudah. Bahkan ada yang bertahun-tahun rumah tidak laku-laku.

    Rumah adalah salah satu aset berharga yang bisa menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan. Terlebih lagi jika rumah tersebut berada di kota Bandung, yang merupakan salah satu kota yang diminati oleh para pemburu properti.

    BACA JUGA: Lewat Festival Malam Muda Mudi Jakarta Kota Global, Bank DKI Perkenalkan Jakarta Tourist Pass

    Jual rumah Bandung membutuhkan strategi yang tepat agar rumah cepat terjual. Nah agar kamu tidak mengalami kesulitan menjual rumah di Bandung maka ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, diantaranya adalah:

    1. Memasang iklan di situs jual beli rumah

    Di era digital seperti sekarang, memasang iklan di situs jual beli rumah adalah salah satu cara yang efektif dalam memasarkan rumah. Banyak orang yang menggunakan situs jual beli rumah untuk mencari dan memasarkan propertinya. Salah satu situs jual beli rumah terbesar dan terpercaya di Indonesia adalah Pinhome.

    Untuk memasang iklan di situs ini, kamu hanya perlu mendaftar sebagai penjual dan mengisi informasi lengkap tentang rumah yang ingin kamu jual. Pastikan untuk mengisi informasi dengan lengkap dan jelas agar calon pembeli mendapatkan gambaran yang baik tentang rumah.

    BACA JUGA: Andai Kota-Kota itu Bernyawa, Tak Cukup Transformasi 40 Kota

    Dengan menggunakan situs jual beli rumah tentunya jangkauan promosi rumah yang kamu jual akan semakin luas. Hal ini tentunya akan membuka peluang rumah yang kamu jual banyak dilihat dan akan semakin cepat laku terjual.

    2. Membuat iklan yang informatif

    Membuat iklan yang informatif sangat penting dalam menjual rumah dengan cepat di Bandung. Calon pembeli cenderung enggan membeli rumah yang dijual secara asal-asalan. Untuk itu, lengkapi informasi mengenai rumah kamu, seperti keunggulan rumah, spesifikasi bangunan, fasilitas umum, dan lain sebagainya.

    Jika perlu, tambahkan informasi mengenai potensi investasi yang bisa didapatkan oleh pembeli. Gunakan bahasa yang ringan, mudah dimengerti, dan menarik minat calon pembeli. Jangan lupa untuk tidak membuat janji palsu yang tidak dapat kamu penuhi.

    Banyak kegagalan ketika mempromosikan rumah yang akan dijual dengan menuliskan deskripsi yang tidak lengkap. Sehingga banyak menimbulkan pertanyaan dari calon pembeli. Sebaiknya kamu mengisi kolom deskripsi dengan lengkap detail, dari spesifikasi bangunan hingga surat legalitas rumah yang akan dijual.

    BACA JUGA: BP Tapera Luncurkan Tapera Digital Services

    3. Cantumkan lokasi yang jelas

    Salah satu hal yang sering luput dari perhatian penjual rumah adalah mencantumkan lokasi yang jelas. Lokasi adalah faktor penting dalam bisnis properti. Jika rumah kamu berada di kawasan yang strategis, sebutkan dengan jelas lokasi tersebut dalam iklan.

    Lokasi menjadi hal yang sangat penting, karena calon pembeli akan memfilter pertama kali ketika akan membeli rumah adalah lokasinya. Karena biasanya mereka memiliki prioritas utama untuk menempati suatu daerah, entah dekat tempat kerja, fasilitas, atau sarana umum.

    Misalnya, jika rumah kamu berada di kawasan Setiabudhi yang terkenal dengan objek wisata, cantumkanlah hal tersebut dalam iklan. Manfaatkan fitur maps yang terdapat disitus jual beli  untuk menunjukkan secara akurat lokasi rumah.

    4. Berikan informasi yang singkat dan padat

    Meskipun tidak ada batasan jumlah kata dalam mengisi deskripsi iklan, tetapi sebaiknya berikan informasi yang singkat dan padat. Hindari penggunaan istilah-istilah yang sulit dipahami oleh orang awam. Gunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan menarik minat calon pembeli.

    BACA JUGA: M. Syawali Kembali Terpilih Pimpin Asprumnas

    Jangan terlalu bertele-tele dalam menuliskan deskripsi rumah yang akan kamu jual. Jika perlu, gunakan teknik click bait untuk menarik perhatian calon pembeli, namun jangan membuat janji palsu yang tidak dapat kamu  penuhi.

    5. Lampirkan foto yang menarik dan berkualitas

    Salah satu hal yang diperhatikan ketika seseorang mencari sebuah produk di sitsu online adalah tampilan dari produk tersebut. begitu juga dalam jual beli rumah, karena manusia cenderung lebih tertarik pada hal-hal yang berbau visual.

    Maka sebaiknya kamu lampirkanlah foto-foto yang menarik dan berkualitas pada iklan rumah yang akan kamu jual. Pastikan foto-foto tersebut memiliki resolusi yang baik agar calon pembeli dapat melihat detail rumah dengan jelas.

    Gunakan kamera yang berkualitas untuk mengambil foto-foto rumah yang akan kamu jual. Ambillah foto dari sudut yang dapat memperlihatkan keseluruhan ruangan rumah secara jelas. Jangan lupa untuk memperhatikan pencahayaan agar foto terlihat lebih terang dan menarik.

    BACA JUGA: Sukses Pasarkan Seribu Rumah, Paradise Serpong City 2 Luncurkan Cluster Ecoarden Paradise

    6. Ketahui waktu terbaik untuk menjual rumah

    Mengetahui waktu yang tepat untuk menjual rumah juga penting. Menurut pengamat ekonomi, waktu yang tepat untuk menjual rumah di Bandung adalah saat suku bunga sedang turun. Hal ini karena saat suku bunga turun, harga cicilan rumah juga menjadi rendah, sehingga banyak orang yang memanfaatkan momen ini untuk membeli rumah.

    Selain itu, tahun 2024 juga dianggap sebagai waktu yang tepat untuk menjual properti di Indonesia karena adanya pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan bonus demografi. Oleh karena itu, perhatikan faktor-faktor ini saat menjual rumah.

    7. Lakukan renovasi jika perlu

    Jika rumah kamu tidak kunjung terjual, mungkin ada baiknya untuk melakukan renovasi terlebih dahulu. Periksalah kondisi fisik rumah kamu dan perbaiki segala kekurangan yang ada. Pastikan rumah kamu dalam kondisi baik dan terawat sebelum dipasarkan.

    BACA JUGA: Elevee Condominium, Yakinkan Pasar Dengan Komitmen Progres Pembangunan Sesuai Jadwal

    Ketika kamu melakukan renovasi pada rumah yang akan kamu jual, maka akan mendongkrak harga jual rumah tersebut. pasalnya dengan tampilan cat yang baru, maka rumah kamu akan terlihat lebih rapih dan lebih bersih dibandingkan tidak kamu cat terlebih dahulu.

    Renovasi tidak perlu dilakukan secara besar-besaran, cukup melakukan perbaikan yang diperlukan agar rumah terlihat lebih menarik dan terawat. Jangan lupa untuk membersihkan rumah dari rumput liar dan cat ulang rumah jika diperlukan. Dengan kondisi rumah yang baik, nilai jual rumah kamu akan meningkat.

    Itulah beberapa cara yang dapat kamu lakukan agar rumah yang kamu jual cepat laku. Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, maka peluang rumah kamu laku menjadi lebih tinggi. Ingatlah untuk selalu memasang harga yang sesuai dengan kondisi dan lokasi rumah. Jika harga dan strategi pemasaran sudah sesuai, tidak akan lama lagi rumah kamu akan laku terjual.

  • BP Tapera Luncurkan Tapera Digital Services

    JAKARTA, KORIDOR.ONLINE— Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melakukan soft launching Tapera Digital Services (TDS), sekaligus memperkenalkan Maskot si Tapera pada kesempatan acara penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) dengan 31 Bank penyalur dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Jakarta, Rabu, 28/12/2023. Soft Launching Tapera Digital Services ini juga menjadi tonggak BP Tapera dalam melakukan perjalanan transformasi BP Tapera menuju Layanan Berbasis Digital yang telah dimulai dengan peluncuran Tapera Mobile versi awal di pertengahan tahun 2023 lalu.

    Deputi Komisioner Pemanfaatan Dana BP Tapera, Arief Baginda Siregar, menyebut TDS merupakan alat bantu BP Tapera dalam menjawab 4 isu strategis pembiayaan perumahan,  serta dalam mendukung dan mengelola informasi mismatch supply dan demand perumahan.

    Deputi Komisioner Pemanfaatan Dana BP Tapera, Arief Baginda Siregar

    “Dengan adanya Tapera Digital Services ini diharapkan dapat memperkenalkan dan menginisiasi standarisasi persyaratan administrasi pengajuan pembiayaan perumahan, baik dalam sisi persyaratan administrasi untuk ketersediaan, supply rumah maupun persyaratan administrasi pengajuan pembiayaan perumahan,” ujarnya.

    Pada masa Soft launching ini layanan TDS belum dibuka secara umum, adalah masa dimana BP Tapera melakukan pengetesan user experience serta kesiapan perlindungan konsumen sejalan dengan keamanan data peserta yang dalam prosesnya bekerjasama  dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara).

    Penghargaan Kepada Mitra

    BP Tapera dalam kesempatan yang sama, juga memberikan apresiasi kepada bank penyalur dan pengembang atas kontribusi dan pencapaian dalam penyaluran dana. Untuk kategori Bank dengan kontribusi penyaluran FLPP tertinggi tahun 2023, diberikan kepada Bank BTN, BTN Syariah dan BRI. Sedangkan untuk bank dengan pertumbuhan tertinggi secara year on year diberikan kepada Bank BTN Syariah, BTN dan BRI.

    Sementara itu untuk kategori dengan capaian di atas komitmen awal tahun diraih oleh Bank BJB Syariah, Bank Sumsel Babel Syariah, Bank Kalsel Syariah,  Sumut Syariah dan DKI Syariah. Sedangkan kategori bank dengan tingkat keterhunian rumah tertinggi tahun 2023 diberikan kepada Bank Mandiri, BTN Syariah, dan BSI. Sementara untuk kategori Asosiasi Pengembang Perumahan dengan Kontribusi Penyaluran FLPP Tertinggi Tahun 2023 diperoleh oleh Realestat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

     

     

  • M. Syawali Kembali Terpilih Pimpin Asprumnas

    BEKASI, KORIDOR.ONLINE—Musyawarah Nasional (Munas) III, Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional (Asprumnas) yang berlangsung di Bekasi, Selasa 19/12/2023  akhirnya menetapkap Muhamad Syawali Pratna sebagai Ketua Umum Asprumnas. Sebanyak 19 DPW dan 35 DPD seluruh Indonesia sepakat mendukung Syawali, demikian biasa disapa untuk melanjutkan kepemimpinan kali kedua untuk periode masa bakti 2023-2028.

    Sesaat setelah terpilih, dalam sambutannya, Syawali berjanji akan segera membentuk kepengurusan baru dan membentuk DPW dan DPD di 38 propinsi, dalam waktu enam bulan ke depan.

    “Untuk program pembiayaan kami akan mengupayakan mekanisme pembiayaan syariah, yaitu dengan memberikan fasilitas kemudahan bagi masyarakat yang memang belum memiliki rumah karena terkendala oleh BI checking,” ujarnya.

    Syawali juga berharap pemerintah lebih fokus dalam menangani persoalan perumahan.

    “Program jangka panjang kami akan membantu pemerintah dengan berkontribusi membangun perumahan secara masif. Tahun 2023 pencapaian baru diangka 5.300-an unit. Dan tahun 2024 kami akan menggandakan menjadi 11.000 unit,” terangnya.

    Syawali juga berjanji ke depan akan memaksimalkan program pelatihan menjadi pengembang yang tangguh bagi anggota Asprumnas seluruh Indonesia.

    “Tapi karena wilayah yang cukup luas, pembekalan itu nanti sifatnya dilakukan sesuai kebutuhan DPW/DPD. Dengan tema sesuai kebutuhan daerah,” p

  • Hajjah Musdalifah Pangka Sah Sebagai Ketua Pengurus PPPSRS Kalibata City, Tak Ada Aturan Rapat Umum Harus Dihadiri Pejabat DPRKP

    JAKARTA. KORODOR.ONLINE– Rapat Umum Pembentukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) Umum dan Komersial Campuran Kalibata City ke dua yang berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 16 Desember 2023 secara aklamasi memilih Hajjah Musdalifah Pangka sebagai Ketua Pengurus PPPSRS Kalibata City, setelah dua paket calon pengurus (Ketua dan Sekretaris) yaitu Iskandar Alamsyah – Zein Isa dan Nyimas Rachmadhina – Rahmawati mengundurkan diri.

    Pengunduran diri kedua paket calon pengurus itu juga ikuti mengunduran diri satu paket calon Pengawas PPPSRS dari sebelumnya terverifikasi dua paket calon Pengawas, hingga tersisa satu paket calon Pengawas (Ketua dan Sekretaris) yaitu  Budiman Achmad Pakki – Syachrul Amiruddin.

    Rapat umum kedua tersebut dihadiri sekitar 600-san peserta atau hampir 5 % dari total 12.084 pemilik baik secara offline maupun online. Sebelumnya rapat umum pertama tanggal 8 Desember 2023 hadir hanya 2,58% sehingga sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta, Tentang Pembinaan Rumah Susun Milik, No 132 Tahun 2018, pada Pasal 33, ayat (1), (2), dan (3) rapat harus ditunda.

    Kedua paket calon mengundurkan dengan alasan rapat tersebut tidak sah karena tidak dihadiri pejabat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi DKI Jakarta. Namun hal itu langsung dibantah oleh Pemimpin Sidang Muhammad Mada, bahwa tidak ada aturan yang menyebutkan bahwa rapat tidak sah kalau tidak dihadiri pejabat DPRKP.

    Mada menjelaskan, sesuai Pasal 29, ayat (1), Pergub DKI Jakarta disebut, ”Pelaksanaan musyawarah dilakukan oleh panitia musyawarah dengan mengundang secara resmi seluruh Pemilik untuk menghadiri musyawarah dan wakil Pemerintah Daerah sebagai peninjau.

    Sedangkan di Pasal 27, ayat (1) Tugas Panitia Musyawarah, khususnya pada huruf m, n, dan o berbunyi sebagai berikut: m. menyusun risalah dan hasil keputusan musyawarah pembentukan PPPSRS; n. mempertanggungjawabkan hasil musyawarah kepada Pemilik; dan o. melaporkan secara tertulis hasil musyawarah kepada Kepala Dinas dengan tembusan kepada Walikota.

    ”Jadi yang wajib adalah mengundang, masalah hadir tidaknya, itu di luar kuasa kami. Dalam melaksanakan rapat ini kami selalu mengikuti aturan Pergub dan segala keputusan termasuk menyelenggarakan rapat ke dua ini. Karena kami tahu apa pun keputusannya pasti ada saja pihak-pihak yang tidak puas,” kata Mada seusai Rapat Umum Pembentukan PPPSRS Kalibata City, Sabtu, 16 Desember 2023, di Jakarta Selatan.

    Menurut Mada, meski punya hak untuk mengundurkan diri, namun alasan mengada-ada. Sebab Panitia Musyawarah (Panmus) sudah mengirimkan surat ke DPRKR dan ada Tanda Terimanya. Dan pada rapat koordinasi dengan DPRKP tanggal 14 Desember 2023 yang dipimpin oleh Meli Budiastuti SE, Kepala Bidang Regulasi dan Peran Serta Masyarakat, mewakili Kepala Dinas, Panmus dipersilahkan menyelenggarakan Rapat kedua.

    ”Hingga jika sang pejabat tidak dapat hadir dengan alasan teknis, sangat tidak masuk akal kalau rapat tersebut dinyatakan tidak sah, padahal sudah hadir notaris yang mencacat semua perjalanan rapat. Untuk menyelenggarakan rapat umum itu mengeluarkan biaya, waktu, dan tenaga tidak kecil. Kami tidak mau karena protes dan ketidakkepuasan sebagian pemilik, mengorbankan mayoritas aspirasi,” tegas Mada.

    Peta dukungan ini tergambar saat pemungutan suara di agenda rapat kelima Pengesahan Tata Tertib Hunian, ada 370 suara menyatakan SETUJU yang sebagian besar pendukung Hajjah Musdalifah Pangka, 90 suara TIDAK SETUJU, 23 suara UNVOTE (abstain atau tidak ada saat pemungutan suara).

    ”Salah satu esensi demokrasi itu adalah tunduk pada suara mayoritas, dan kami akan selalu menjaga rapat umum ini tetap berada di koridor demokrasi. Jangan sampai terjadi tirani minoritas, dimana kelompak minoritas memaksakan kehendaknya,” ujar Mada.

    Mada mengatakan, semua paket calon berhak untuk mengundurkan diri, bahkan meninggalkan ruang sidang. Di rapat-rapat organisasi, bahkan di DPR sendiri itu lumrah terjadi hal seperti itu, tapi tidak otomatis rapat atau musyarawah itu bisa dikatakan tidak sah. Dia bahkan mempersilahkan jika pihak-pihak yang tidak puas untuk menempuh jalur hukum.

    Rapat Umum Pembentukan PPPSRS Kalibata City kedua Sabtu, tanggal 16 Desember 2023 secara aklamasi memilih Hajjah Musdalifah Pangka sebagai Ketua Pengurus PPPSRS Kalibata City.

    Pengelolaan apartemen terbaik

    Sementara itu, Ketua Pengurus PPPSRS Kalibata City Hajjah Musdalifah Pangka bersyukur dan berterima kasih kepada semua pendukungnya yang tetap solid. Dia juga mengapresiasi kerja Tim Panmus yang tegas dan developer yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Rapat Umum Pembentukan PPPSRS Kalibata City.

    Menurutnya, meski ada dinamika namun secara umum rapat telah berjalan sesuai koridor aturan yang ada. Apa yang dilakukan Pimpinan Rapat, diakuinya dapat dipertanggungjawabkan. Kepengurusan Defenitif PPPSRS Kalibata City sudah lama ditunggu-tunggu oleh sebagian besar warga Kalibata City.

    Saat menyampaikan pidato pemenangannya, Musdalifah berjanji akan menjadikan Kalibata City sebagai hunian perkotaan terbaik di Indonesia dalam aspek pengelolaan dengan bekerja sama perusahaan property management profesional, handal, dan terbukti berkinerja unggul selama ini, demi mewujudkan hunian yang lebih beriman-bertaqwa kepada Allah SWT, komunikatif, inovatif, akuntabel, transparan, nyaman, harmonis, damai dan berbudaya.

    Dia juga akan meningkatkan kualitas lingkungan dan sosial dengan mengajak dan memberi kesempatan seluruh stakeholder untuk berpartisipasi dalam pengelolaan kawasan Kalibata City lebih baik sebagai wujud tanggung jawab dan rasa memiliki bersama warga Kalibata City.

    ”Saya juga ingin meningkatkan wawasan dan pengetahuan seluruh stakeholder bagaimana hidup dan berapartemen yang berbudaya dan bermartabat. Menjaga keharmonisan dan kerukunan antar warga yang berbeda-beda suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam bingkai bhineka tunggal ika,” pungkasnya.

    Adapun susunan lengkap Pengurus PPPSRS Kalibata City terpilih adalah Ketua Pengurus Hajjah Musdalifah Pangka, Sekretaris Pengurus Edwin Oktaviary Gobel. Sementara susunan Pengawas PPPSRS terpilih, Ketua Pengawas Drs. Budiman Achmad Pakki dan Sekretaris Pengawas Syachrul Amiruddin yang juga dipilih secara aklamasi. ***

     

     

  • Minat Beli Milenial Pada Kawasan Green Development Terus Meningkat

    BOGOR, KORIDOR.ONLINE—Pasar properti di tahun 2024 diprediksi akan semakin meningkat, terutama di segmen pasar milienial. Demikian yang terungkap dalam Urban Forum Gathering and Tree Planting 2023 yang berlangsung di Hutan Organik, Megamendung Bogor, Rabu, 13 Desember 2023.

    Dalam acara yang mengangkat tema “Menggenjot Pasar Milenial dan Kelestarian Lingkungan” ini dihadiri oleh Wakil Ketua DPP Realestate Indonesia (REI), Ikang Fawzi; Melani Megawati, Senior Vice President Consumer Loan BCA; Wakil Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Muhammad Solikin, dan Stellar Property, M Gali Ade Nofran.

    Melani Megawati menuturkan, data dari KPR BCA, dalam tiga tahun terakhir 55.1 persen debitur yang melakukan pencairan KPR BCA adalah dari mereka para milenial. Sedangkan gen X mencapai 36,3 persen dan lainya 8,6 persen.

    Urban forum
    Urban Forum Gathering and Tree Planting 2023 yang berlangsung di Hutan Organik, Megamendung Bogor, Rabu, 13 Desember 2023

    Dari riset BCA ini diketahui juga bahwa para milenial melihat properti sebagai instrument investasi yang paling diminati, setelah tabungan & deposito.
    “Dari riset kami, para milenial ingin sudah memiliki property sebelum mereka menikah, sementara jenis property yang paling diinginkan adalah rumah baru dan range harga Rp. 500jt sd Rp. 1 miliar.

    Melani menyebutkan, fasilitas KPR BCA bagi gen milenial 78 persen merupakan fasilitas KPR pertama bagi, 82 persen gen milenial melakukan KPR Pembelian, sementara 50 persen gen milenial memilih tenor kredit diatas 10 tahun.
    Lantas, properti seperti apa yang dipilih gen millennial di KPR BCA?, Melani menuturkan bahwa 85 persen gen milenial memilih property berupa Rumah Tinggal, 31 persen gen milenial memilih property dgn harga 500jt sd 1M. dan 52% Gen Milenial mendapatkan property dari Developer/Broker. Melani menambahkan, KPR BCA juga memberikan kemudahan kepada para milenial yang bekerja di sektor informal.

    “Milenial yang usahanya sektor informal, youtuber, influencer, medsos, pekerjaan disitu, travel, open trip, informal sektor semuanya, BCA sudah berikan KPR ke mereka,” ujar Melani.
    BCA memberikan beraga fasilitas bagi para milenial ini, diantaranya Rumahsaya.bca.co.id untuk mengakomodir gaya hidup mereka yang digital savy.

    “Untuk milenial banyak pilihan, ada angsuran terencana yang memungkinkan mendapat plafon kredit lebih besar atau nominal angsuran yang dapat disesuaikan,” ujarnya.

    Sementara itu Wakil Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Ikang Fawzi mengatakan potensi pasar milenial di Indonesia sangat besar. Dari 270 juta jiwa masyarakat Indonesia, sekitar 25% atau 48 juta jiwa merupakan generasi milenial berusia di antara 27-39 tahun dengan penghasilan Rp8,5 juta per bulan.Dimana 15 juta jiwa diantaranya berada di Jabodetabek. Pasar milenial ini ada yang fresh graduate sampai yang sudah mature. Mereka punya penghasilan yang berbeda. Dengan penghasilan yang berbeda ini mereka bisa msuk ke produk-produk dengan harga Rp300 juta hingga Rp1 miliar.

    Pasar properti hunian di segmen menengah semakin diminati oleh generasi milenial dan first home buyers. Milenial bahkan berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan sektor properti saat ini dan di masa depan. Ditandai dengan minat generasi milenial untuk membeli properti yang semakin lama semakin menunjukkan peningkatan.

    “Perbankan juga sudah banyak menyiapkan skim dan produk khusus milenial karena potensi KPRnya masih besar sekali,” ungkapnya.

    Selain menyukai perumahan berbasis transportasi massal, generasi milenial juga semakin peduli dengan isu lingkungan. Terlebih pasca pandemi, penerapan green development atau sustainable development di kawasan perumahan makin diminati. Hal itu dipahami betul oleh pengembang sebagai kebutuhan pasar.

    Jika sebelumnya konsumen mencari rumah lebih memerhatikan aspek keindahan, keamanan dan kenyamanan, maka sekarang konsumen justru mengedepankan kesehatan mereka terutama soal pencahayaan dan kualitas udara, pengelolaan air bersih serta lingkungan yang sehat.

    “Isu eco green living sudah jadi tren dunia, pengembang tidak bisa menghindar dari tuntutan pasar ini, sehingga harus sudah concern terhadap lingkungan termasuk ruang terbuka hijau dan air bersih,” jelasnya.

    Mohammad Solikin, Direktur Utama PT Kinarya Abadi, Wakil Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) mengatakan pihaknya mendorong upaya perumahan mindset para milenial dimana mereka lebih memilih menginvestasikan dana mereka untuk hal-hal yang sifatnya bukan investasi.

    “Kita harus coba merubah mindset mereka para milenial, jika mereka membeli rumah, begitu akad kredit atau cash besoknya nilai investasinya naik, sementara kalau kita beli mobil itu penyusutan,” ujarnya.

    M Gali Ade Nofran dari Stelar Property konsultan menyoroti insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) atau bebas PPN rumah untuk sektor perumahan. Menurutnya kebijakan yg kembali diberlakukan akan mendorong pertumbuhan industri properti tanah air.

    “Ada discount 11 persen akan membantu konsumen 5 impian, PPNDPT akan membuat market menjadi dinamis dan menarik investasi serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan,”pungkasnya

  • BP Tapera Berhasil Tuntaskan Target Penyaluran Dana FLPP

    JAKARTA,KORIDOR.ONLINE—Memasuki pertengahan Desember 2023, Badan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berhasil menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sesuai target tahun 2023 sebesar 229.000 unit senilai Rp26,32 Triliun sesuai dengan komitmen dengan Kementerian Keuangan pada Selasa (12/12). Komisioner BP Tapera, Adi Setianto memberikan apresiasi yang tinggi kepada bank penyalur, pengembang dan semua tim yang mensukseskan tercapainya target ini.

    “Berkat kerja sama yang baik dari semua tim, bank penyalur dan pengembang serta BP Tapera maka target 2023 ini dapat kami capai. Ini bentuk komitmen tinggi dari semua pemangku kepentingan,”ungkap Adi Setianto bangga.

    Adi Setianto berharap pencapaian ini menjadi tolak ukur bagi semua pihak bahwa dengan komitmen yang tinggi target bisa dicapai. Namun Adi Setianto tetap menegaskan bahwa bank penyalur FLPP harus memastikan bahwa penyaluran dana FLPP tepat sasaran dan dihuni oleh para penerima manfaatnya.

    “Rumah Tapera adalah rumah yang berkualitas dan pengembang harus memastikan bahwa rumah yang dibangun adalah rumah yang sesuai dengan peraturan yang ada dan layak untuk dihuni,” ujar Adi Setianto menegaskan.

    Penyaluran dana FLPP tahun 2023 ini disalurkan oleh 40 bank penyalur, dimana dari 229.000 unit, terdiri dari 228.914 unit rumah tapak senilai Rp26,31 Triliun dan 86 unit rumah susun senilai Rp11,94 miliar.

    Sepuluh bank penyalur tertinggi dalam penyaluran dana FLPP ini terdiri dari BTN sebanyak 126.269 unit, diikuti oleh BTN Syariah sebanyak 35.205 unit, BRI sebanyak 22.076 unit, diikuti BNI sebanyak 14.193 unit, Bank BJB sebanyak 7.744 unit, BSI sebanyak 4.360 unit, Bank Mandiri sebanyak 3.343 unit, BJB Syariah sebanyak 2.566 unit, Bank Sumselbabel sebanyak 1.910 unit serta Bank Sumselbabel Syariah sebanyak 1.230 unit. “Sepuluh bank penyalur tertinggi ini menyalurkan 95,63% dari total penyaluran. Sisanya 30 bank penyalur lainnya menyalurkan sebanyak 4,37%” ujar Adi Setianto menjelaskan.

    BP Tapera berharap ke depan semakin banyak bank penyalur yang konsen dalam menyalurkan dana FLPP dan tidak hanya fokus pada rumah tapak tetapi juga rumah susun. Untuk tahun 2024 mendatang dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun 2024, pemerintah kembali mengalokasikan dana FLPP dari dana DIPA sebesar Rp13,72 triliun, pengembalian pokok atas dana yang sudah digulirkan sebesar Rp7,09 triliun, dan saldo awal dana FLPP per Januari 2024 sebesar Rp230,97 miliar sehingga total dana yang direncanakan disalurkan untuk tahun 2024 sebesar Rp21,04 triliun untuk 166.000 unit rumah.

    Berdasarkan Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2024, diharapkan kontribusi program FLPP dalam rangka mengurangi backlog kepemilikan rumah bagi MBR yaitu sebesar 1,3%. Kontribusi program FLPP sejak 2010 hingga 2024 terhadap backlog kepemilikan rumah MBR diperkirakan mencapai 7,5%.

     

     

     

  • Top! Backlog Kepemilikan Rumah Turun Menjadi 9,9 juta Unit

    JAKARTA,KORIDOR.ONLINE—Dipenghujung tahun 2023, angka kesenjangan atau backlog kepemilikan rumah turun dari 10,5 juta unit (14,42%) tahun 2022 menjadi 9,9 juta unit (13,56%) tahun 2023. Angka tersebut berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).  Merujuk data yang sama, angka backlog kelayakan hunian (kualitas rumah) di Indonesia juga turun dari 16,14 juta unit (22,16%) tahun 2022 menjadi 14,84 juta unit (20,31%) tahun Top!2023.

    “Persentase kepemiikan dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga layak huni  terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun, sesuai arah kebijakan pembangunan perumahan dalam RPJMN 2020-2024. Diantaranya meningkatkan jumlah rumah tangga yang menghuni rumah layak dari semula 56,51% menjadi 70%,” ujar Iwan Suprijanto, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, pada pembukaan Kongres II Himperra di Jakarta, pekan lalu.

    Pada kesempatan berbeda, Ida Eridawaty Harahap, Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, BPS, menjelaskan bahwa  perhitungan yang dilakukan oleh BPS soal  perumahan selain bicara isu tentang backlog kepemilikan, juga tentang rumah berkualitas, layak huni, dan dapat diakses oleh semua kalangan.

    Tabel. Backlog Perumahan

    Data 2020 (juta) 2021(juta) 2022 (juta) 2023 (Juta)
    Kepemilikan 12,75 12,72 10,51 9,90
    Kelayakan Huni 16,62 16,42 16,14 14,84

    Sumber: BPS, Data Susenas 2023

    “Untuk hunian layak, Susenas mensurvei 4 hal, yaitu: soal Ketahanan bangunan, luas tempat tinggal yaitu luas lantai per kapita ≥7,2 m2, akses terhadap sumber air minum layak dan akses terhadap sanitasi layak,” terangnya dalam paparan sebagai narasumber pada Rapat Kerja Kegiatan Direktorat Rumah Umum dan Komersial, Kementerian PUPR, di Cianjur, Jawa Barat, (11/12).

    Soal backlog kepemilikan Ida menjelaskan data susenas menunjukkan persentase jumlah rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri sebanyak 84,79%. Sedangkan rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri dan tidak memiliki rumah di tempat lain sebanyak 13,56%. Sedangkan jumlah rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri namun memiliki rumah di tempat lain sebanyak 1,65%.

  • Ekonom: PPN DTP Pemicu Pertumbuhan Industri Properti

    CIANJUR, KORIDOR.ONLINE—Penerapan aturan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) bakal memacu pertumbuhan sektor properti di tahun 2024 sebesar 5%-10%. Hal itu dengan asumsi adanya stabilitas pasar di dalam maupun di luar negeri.

    “Dampak PPN DTP terhadap pertumbuhan PDB nasional di tahun depan berkisar 0,05% hingga 0,2% dengan asumsi terciptanya stabilitas pasar domestik maupun di luar negeri. Pertumbuhan penjualan properti tahun 2024 berkisar antara 5% hingga 10% dengan PPN DTP sebagai pendorong utamanya,” ucap Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip, pada Rapat Kerja Kegiatan Direktorat Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tahun Anggaran 2023, di Cianjur, Senin, 11 Desember 2023.

    Insentif fiskal ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 120 Tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Tahun Anggaran 2023. Ini merupakan bagian dari Paket Kebijakan Fiskal Pemerintah pada triwulan IV-2023.

    Pemerintah telah dua kali memberlakukan kebijakan bebas PPN untuk sektor properti. Sebelumnya, kebijakan PPN DTP telah berlaku pada 2021 silam. Saat itu, aturan bebas PPN terbukti manjur untuk mendongkrak pertumbuhan sektor properti nasional.

    “Pertumbuhan PDB sektor realestat dengan adanya insentif fiskal sepanjang tahun 2021 lalu terbukti signifikan yakni sebesar 3,94% (year on year). Demikian pula pertumbuhan PDB di sektor konstruksi yang memperlihatkan kenaikan lebih dari 4,0%,” kata Sunarsip.

    Faktor Pemicu

    Selain dukungan fasilitas bebas PPN, ada sejumlah faktor pendorong untuk pertumbuhan penjualan properti di tahun depan. Salah satunya adalah masih adanya kebijakan subsidi perumahan khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    “Masih tingginya angka kebutuhan pasar akan ketersediaan rumah tapak tentunya memacu pertumbuhan penjualan properti. Selain itu, tingkat suku bunga pinjaman perbankan khususnya kredit pemilikan rumah (KPR) yang relatif masih lebih rendah daripada level pra-pandemi juga menentukan pergerakan penjualan,” kata Sunarsip.

    Sunarsip juga mengingatkan pelaku pasar untuk mewaspadai dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat. Pelaku properti juga patut mewaspadai imbas penurunan harga komoditas terhadap kekayaan masyarakat.

    “Pelaku usaha properti juga perlu mempertimbangkan sentimen kehati-hatian jelang dan selama tahun politik,” tambahnya.

    Sunarsip membeberkan, sejumlah lembaga riset global mengasumsikan bahwa tekanan terhadap inflasi global relatif sudah mulai reda. Hal ini tercermin dari inflasi di sejumlah negara maju sepanjang tahun 2023 yang relatif masih terkendali. Misalnya, inflasi di Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang di kisaran 3,30%, Inggris sebesar 4,6%, dan Korea sebesar 3,8%. Sedangkan inflasi Indonesia di level 2,56%, relatif masih cukup baik dibandingkan di negara-negara di kawasan ASEAN lainnya.

    “Memang terjadi pelemahan dari sisi harga komoditas sepanjang tahun 2023. Kendati demikian, harga komoditas di tahun ini masih lebih tinggi dibandingkan harga-harga sebelum terjadi pandemi Covid-19,” beber Sunarsip.

    Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 mendatang di kisaran 4,7% hingga 5,5% dan proyeksi inflasi nasional sebesar 2,5%. “Dengan asumsi ekonomi itu, proyeksi pertumbuhan kredit pada tahun 2024 sebesar 10% sampai 12% dan naik menjadi 11% hingga 13% pada 2025 mendatang,” kata Sunarsip.

    Sebagai informasi ada sejumlah persyaratan untuk dapat memperoleh fasilitas fiskal pembelian rumah tapak atau rumah susun. Pertama, harga jual paling tinggi Rp 5 miliar. Kedua, rumah ini merupakan PPN terutang pada periode November – Desember 2023. “Sepanjang penyerahan fisik rumah dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) terjadi paling lambat tanggal 31 Desember 2024,” demikian siaran pers Kementerian Keuangan.

    Fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk satu orang atas pembelian satu rumah tapak atau satuan unit rumah susun, sepanjang tidak ada pembayaran uang muka atau cicilan sebelum 1 September 2023. Kemudian, untuk hunian dengan harga jual paling tinggi Rp 5 miliar dapat menikmati PPN DTP paling banyak atas bagian harga jual sampai dengan Rp 2 miliar.

    Adapun persentase besaran PPN DTP sesuai ketentuan berikut:

    1. Bila serah terima rumah siap huni yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) dilakukan selama periode November 2023 – Juni 2024 maka PPN DTP diberikan sebesar 100 persen;
    2. Bila BAST dilakukan pada periode Juli 2024 – Desember 2024, PPN DTP diberikan sebesar 50 persen.

     

     

  • Lebak Bulus Diusulkan Menjadi Kawasan TOD Percontohan Skema KPBU Hunian

    JAKARTA,KORIDOR.ONLINE—The HUD Institute mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan sebagai kawasan hunian dengan model Transit Oriented Development (TOD) pertama di Indonesia. Sedangkan untuk  pembiayaan infrastruktur huniannya, maka bisa menggunakan pola Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

    “HUD melihat di sekitar stasiun MRT Jakarta Lebak Bulus terdapat lahan milik pemerintah (Kementerian PUPR,red) yang cukup luas dan siap dikembangkan oleh Perumnas. Kemudian ada beberapa titik, lahan milik pelaku usaha swasta untuk dikembangkan menjadi kawasan hunian terpadu berbasis konektivitas,” papar Zulfi Syarif Koto, Ketua Umum The HUD Institute, dalam penutupan kegiatan Working Session bertema: “Hambatan Dan Tantangan Serta Prospek Penyelenggaraan Kawasan Hunian Terpadu Berbasis Konektivitas Dan Aksesibilitas (TOD) Di Kawasan Jabodetabekpunjur”.

    Working Session “Hambatan Dan Tantangan Serta Prospek Penyelenggaraan Kawasan Hunian Terpadu Berbasis Konektivitas Dan Aksesibilitas (TOD) Di Kawasan Jabodetabekpunjur, Jakarta, 7-8 Desember 2023

    Menurut Zulfi skema KPBU hunian diperlukan karena adanya keterbatasan anggaran dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur, sehingga diperlukan creative financing sebagai solusi selain menggunakan dana APBN.

    “Kerjasama KPBU Hunian ini sekaligus cara pemerintah menyediakan hunian bagi Masyarakat menengah bawah di perkotaan. Jika terlaksana, maka stasiun Lebak bulus akan menjadi model hunian pertama di Indonesia berbasis TOD, hasil kerjasama pemerintah dan badan usaha” tambahnya.

    Seperti diketahui Stasiun Lebak Bulus merupakan stasiun pertama di koridor MRT selatan – utara yang diharapkan dapat menjadi magnet bagi masyarakat penglaju dari daerah penyangga seperti Tangerang Selatan yang banyak beraktivitas di Jakarta.

    Pengembangan infrastruktur di kawasan TOD Lebak Bulus meliputi integrasi dengan BRT dan MRT serta JakLingko yang memadu dalam konsep MITJ (Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek), pengembangan transit plaza dan Poins Square, Rumah Susun Aparatur Sipil Negara (ASN) PUPR Pasar Jumat serta berbagai bangunan baru yang sudah dan akan hadir disekitar kawasan tersebut.

    Fitrah Nur, Direktur Rumah Umum dan Komersil, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR dalam pembukan kegiatan Working Session yang diselenggarakan oleh The HUD Institute dan Direktorat Rumah Umum dan Komersil, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, di Jakarta, Kamis-Jumat, 7-8 Desember 2023. mengatakan bawah pemerintah secara serius menjawab tantangan urbanisasi di Jakarta. Salah satunya dengan membangun TOD, untukmengatasi masalah urbanisasi di perkotaan, untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan kalangan menengah. Pemerintah berharap dengan TOD akan membuat masyarakat lebih nyaman tinggal di daerah perkotaan.

    ”Tugas pemerintah sebagai regulator mendorong daya beli masyarakat yang belum punya rumah untuk memiliki apartemen yang aman, nyaman dan terjangkau. Jika menginginkan rumah tapak dengan harga terjangkau di tengah kota sudah tidak mungkin karena komponen harga tanah mahal,” paparnya

    Secara spesifik lanjutnya penguatan kebijakan pada sisi supply  harus didukung oleh koordinasi Kementerian/Lembaga, Pemda, Perbankan dan asosiasi pelaku pembangunan. Sedangkan pelaku pembangunan berperan besar dalam memenuhi kebutuhkan peningkatan demand perumahan, yang pada akhirnya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    Yayat Supriatna, Wakil Ketua Umum The HUD Institute menjelaskan bahwa Tugas HUD adalah menjembatani semua sisi kepentingan tersebut dengan satu konsep yang bisa dioperasionalkan dan tidak terlalu berat dengan ketentuan yang terlalu mengikat. Isu soal hak pengelolaan misalnya, harus mampu mengakomodir dua kepentingan, hunian dan transportasi.

    “Kemudian, siapa calon penghuni TOD?Pengguna publik transport atau bisnis penyediaan perumahan. Kalau mengacu kepada publik transport, pengguna publik transport, maka rata rata generasi muda dengan kemampuan daya beli rumah yang rendah,” tambahnya.

    Maka perlu kebijakan rumah sewa atau dukungan subsidi kepemilikan rumah. Atau melakukan konsep co-housing, merubah gedung gedung perkantoran saat ini yang sepi, untuk diubah sebagian jadi hunian:perkantoran, dengan komposisi 30:70. Untuk memanfaatkan gedung kosong disepanjang koridor TOD di jalur utama MRT atau transportasi.

    Pada kesempatan yang sama Muhamad Joni, Wakil Ketua The HUD Institute meminta karena pengelolaan kawasan TOD Jabodetabekpunjur melibatkan lintas daerah bahkan propinsi maka diperlukan payung hukum yang kuat. Menurutnya TOD terkait 3 isu utama: perkotaan, perumahan, dan transportasi yang berdimensi kepentingan publik. sedangkan regulasi yang ada seperti Gubernur DKI Jakarta, ATR/BPN, perhubungan masih pada muatan aturan kebijakan (beleids regel).

    “Solusi untuk menjawab beban perkotaan itu maka penting dan strategis serta prioritas diusulkan UU Pembangunan Perkotaan dan Perumahan. Dalam UU itu memasukkan materi pengaturan Pengembangan TOD dengan Asas Konektivitas dan Aksesibilitas yang disiapkan dengan metode Omnibus yang harmoni dan efektif. Pembangunan TOD itu bisa menjadi jurus mengatasi solusi perkotaan, perumahan dan transportasi.Tentu menjadikannya kota publik yang layak dan terjangkau bagi warga kota,” tambahnya.

    Working session yang berlangsung dua hari itu menghasilkan delapan rekomendasi kepada pemerintah:

    1. Mengembangkan PRK/UDGL yang sesuai dengan konsensus semua pemangku kepentingan
    2. TOD yang ramah Masyarakat menengah bawah perkotaan
    3. Menciptakan mekanisme perizinan yang lebih efisien dan transparan
    4. Menerapkan Land Value Capture sebagai basis sumber pendanaan
    5. Meningkatkan aksesibilitas informasi terkait kebijakan tata ruang (e.g. Lampiran Pergub 57/2020 tentang PRK KBT Lebak Bulus)
    6. Menciptakan interkoneksi first mile-last mile yang andal, aman, dan nyaman
    7. Mengoptimalkan ruang
    8. Mewujudkan Lebak Bulus sebagai model TOD pertama di Indonesia

     

Back to top button