REI Minta Klaim 4.000 Pengembang Nakal Diklarifikasi
Ketidakakuratan informasi yang disampaikan bisa berdampak luas pada kepercayaan masyarakat untuk membeli rumah ke pengembang

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE—Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) meminta Bank Tabungan Negara (BTN) untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut terkait klaim tentang adanya 4.000 pengembang yang dicap nakal dan tidak bertanggung jawab sejak 2019. Hal itu ditegaskan oleh Joko Suranto, Ketua Umum DPP REI menjawab pertanyaan media soal informasi pengembang nakal.
Menurut Joko, perbankan selama ini memiliki andil besar untuk mengizinkan pengembang terlibat dalam bisnis perumahan. Selama ini, yang memverifikasi kredit adalah bank, yang memerintahkan akad adalah bank, dan yang memiliki pegangan retensi dari proses kredit tersebut juga bank.
“Tapi kok pada akhirnya pengembang yang bersalah? Mestinya sebelum ada pernyataan itu kepada media, bank dan asosiasi pengembang dapat duduk bersama. Kalau ada yang perlu dibenahi ayo kita bicarakan dan selesaikan bersama. Jadi informasi itu tolong diklarifikasi agar jelas,” ujarnya, pada konferensi pers awal tahun di kantor DPP REI, Simprug, Jakarta, Selasa (4/2).
Dia mengaku prihatin dengan ketidakakuratan informasi itu karena dampaknya cukup luas pada kepercayaan masyarakat kepada pengembang secara luas. Padahal banyak pengembang yang bereputasi baik.
“Kalau kita saling mencurigai, konsumen curiga ke pengembang atau pengembang curiga ke perbankan atau sebaliknya, apa ini yang kita inginkan? Bayangkan kalau 1 developer memiliki 100 pekerja saja, maka 4.000 developer itu sudah 400 ribu karyawan. Sekali lagi, jangan sampai siklus bisnis perumahan terganggu,” tutur Joko Suranto.
Sebelumnya, BTN menyebutkan ada 4.000 pengembang perumahan tidak bertanggung jawab sejak 2019. Di sisi lain, sebanyak 120 ribu rumah yang disalurkan KPR belum memiliki sertifikat tanah.
“BTN terus melakukan perbaikan sebagai data sejak tahun 2019 hingga saat ini. Diantaranya kami sudah menyelesaikan 80 ribu sertifikat yang tidak jelas, oleh upaya BTN sendiri,” ujar Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu dalam konferensi pers bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, Selasa (21/1).