Proyek

Libatkan Investor Asing dalam Program 3 Juta Rumah, Pengembang Lokal Tuntut Perlakuan Serupa

REI meminta perlakuan yang sama juga diberikan kepada investor lokal, baik terkait kemudahan perizinan dan penggunaan lahan milik negara untuk lokasi pembangunan hunian

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE—Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyambut baik adanya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait dengan Investor Perumahan (SHK) Kerajaan Qatar Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1) lalu, soal komitmen Qatar untuk membangun 1 juta rumah di Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan Joko Suranto, Ketua Umum DPP REI pada konferensi pers awal tahun di kantor DPP REI, Simprug, Jakarta, Selasa (4/2). Namun demikian Joko meminta perlakuan yang sama juga diberikan kepada investor lokal, baik terkait kemudahan perizinan dan penggunaan lahan milik negara untuk lokasi pembangunan hunian.

“Investor properti dalam negeri merasa tidak dihargai, kok kami tidak dipanggil juga ke Istana Negara. Komitmen Qatar itu kan baru MoU, tetapi kami pengembang lokal sudah terbukti membangun hunian setiap tahun selama bertahun-tahun. Kontribusi investor lokal tidak hanya telah membuka lapangan kerja yang besar, tetapi turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara,” ungkapnya.

Diakui, likuiditas untuk pembangunan hunian di dalam negeri memang relatif terbatas dibandingkan Qatar yang berlimpah likuiditas. Tetapi sebenarnya banyak cara dapat dilakukan Pemerintah Indonesia, diantaranya seperti diusulkan dalam propertinomic yang digagas REI yakni berupa dana pendampingan. Kalau ini terwujud, tegas Joko Suranto, maka akan tersedia likuiditas yang sangat besar termasuk agar perbankan memperoleh likuiditas murah untuk bisa memberi KPR berbunga rendah kepada masyarakat.

Berdasarkan riset yang dilakukan REI bekerjasama dengan Lembaga Managemen Universitas Indonesia (LM UI), setiap investasi properti sebesar Rp112 triliun atau setara dengan US$7 miliar dapat memberikan kontribusi sebesar 0,56% terhadap perekonomian nasional. Dimana setiap tahun, investasi properti di Indonesia rata-rata mencapai Rp120 triliun-Rp145 triliun.

| Baca Juga:   Menteri Ara Tinjau Perumahan Cikande Business Residence

 

 

Erfendi

Penulis dan penikmat informasi terkait industri properti dan turunannya dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Email: exa_lin@yahoo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button