Wujudkan Program 3 Juta Rumah, APERSI Siap Berikan Pelatihan Bagi UKM di Pedesaan
Bentuknya bisa saja pengembang anggota APERSI terlibat memberikan coaching kepada UKM tersebut.

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE—Satuan Tugas (Satgas) Perumahan memastikan bahwa untuk merealisasikan pembangunan program 3 juta rumah dalam upaya pengentasan kemiskinan yang diusung Presiden Prabowo, pemerintah akan melibatkan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di desa.
“Nantinya yang akan membangun rumah adalah ekosistem yang ada di desa yaitu UKM yang ada di desa. mungkin saja, UKM di desa tersebut bekerja sama dengan para pengembang, kita sedang pertimbangkan,” ungkap Anggota Satgas Perumahan, Bonny Z. Minang dalam diskusi bersama Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) di Park Hotel Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Menjawab hal tersebut, Junaidi Abdillah, Ketua Umum APERSI mengatakan anggota APERSI seluruh Indonesia, siap untuk berkontribusi. Bentuknya bisa saja pengembang anggota APERSI terlibat memberikan coaching kepada UKM tersebut.
“Kita siap memberikan pelatihan. Dan ini bisa menjadi kontribusi APERSI dalam program 3 juta rumah ini,” jelas Junaidi.
Kriteria Penerima Rumah
Saat ini, lanjut Bonny, pemerintah tengah menyusun kriteria bagi para penerima program 3 juta rumah gratis itu. Dan Anggota Satgas Perumahan yang kini jadi Kepala Badan Percepatan Pengengasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko ditugasi untuk membuat kriteria postur kemiskinan nasional.
“Kriteria postur kemiskinan nasional itu lagi disusun, sewaktu kita sudah punya kriterianya, kita laporan ke Presiden, jika disetujui lalu kita umumkan,” kata Bonny.
Kriteria warga miskin penerima program rumah gratis itu kemudian diberikan ke Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Nantinya yang akan membangun rumah adalah ekosistem yang ada di desa yaitu UKM yang ada di desa.
“Mungkin saja, UKM di desa tersebut bekerja sama dengan para pengembang, kita sedang pertimbangkan,” jelas Bonny.
Bonny menjelaskan, untuk pelaksanaan program 3 juta rumah dalam rangka pengentasan kemiskinan ini pemerintah memutuskan akan membayarkan Rp 600 ribu sebagai cicilan setiap bulan selama 25 tahun dengan pagu Rp 100 juta tiap 1 unit rumah untuk tipe 36/70.
“Kita tetapkan rumah tipe 36, tanah 70 meter dengan pagu yang kita berikan Rp 100 juta, dengan tenor 25 tahun, dengan bunganya, itu pas Rp 600 ribu,” terangnya.
Program pengentasan kemiskinan itu tidak terpusat di satu lokasi, melainkan akan didistribusikan ke 75.000 desa di Indonesia, dengan tiap desa ada 25 unit rumah gratis.
“Nanti kepala desa menginventarisasi siapa warganya yang mendekati kriteria ini, lalu diusulkan kepada PKP lagi. Data ini akan diveriikasi oleh Babinsa by name by address, sampai diputuskan benar dialah calon penerima, lalu diserahkan ke perbankan,” tegasnya.
“Satu desa 25 unit rumah, nanti UMKM mendaftar jadi pengembang, UMKM ini yang beli tanah, dia juga yang bangun,” ujarnya.
Untuk desain rumah gratis itu, kata Bonny, dalam waktu dekat akan dibikin sayembara, dan pesan Presiden Prabowo agar desain bangunan rumah gratis itu memperlihatkan kearifan lokal.
“Setiap provinsi punya universitas, adakan sayembara bagaimana desain rumah tipe 36/70 dengan mengikat kearifan lokal. Libatkan masyarakat untuk memilih, lalu gambar itu ditetapkan,” kata Bonny.
Untuk pembangunan rumah gratis tipe 36/70 sebanyak 25 unit tiap desa dibutuhkan sekitar 3.000 meter lahan.
“Tujuan program ini untuk menggerakkan roda ekonomi sampai sedetailnya. Memberi kesempatan orang punya tanah 3000 meter dia jual kepada pengembang, tahun depan orang lain lagi yang jual lahan,” pungkasnya