Work From Home Menginspirasi untuk Investasi dan Tinggal di Bali
![](https://www.koridor.online/wp-content/uploads/2022/03/CBR-Bali-scaled.jpg)
BALI, KORIDOR – Pulau Dewata Bali memang sangat spesial baik di mata masyarakat Indonesia maupun dunia internasional. Di awal masa pandemi ini, sektor pariwisata sempat terpuruk, namun seiring melandainya kasus positif Covid-19 di Indonesia, Bali kembali bangkit. Kini turis domestik dan internasional mulai datang ke Bali.
Namun jangan salah, meski sektor pariwisata sempat menurun drartis tapi sektor properti di Bali selama pandemi masih tumbuh sekitar 20 – 30 persen. Bahkan dengan dilonggarkannya kebijakan perjalanan ke Bali, diprediksi pasar properti bisa tumbuh di atas 30 persen tahun ini. Hal ini diungkapkan Andreas Raditya General Manager Marketing Ciputra Group.
Menurut Radit, pertumbuhan investasi properti di Bali tidak terpengaruh dengan kondisi pandemi, dan bahkan di tahun 2021 cenderung banyak orang mulai berinvestasi ke Bali. Kondisi ini terjadi khususnya di proyek Ciputra Group, Ciputra Beach Resort, Tabanan, Bali, yang marketing sales-nya mengalami peningkatan sekitar 30 persen.
“Pencapaian ini tentunya sangat bagus di masa pandemi ini, sementara banyak proyek properti di daerah lain malah menurun. Bali memang berbeda dengan provinsi lain di Indonesia, sebab Bali merupakan salah satu destinasi wisata terbaik dunia,” kata Radit, Selasa, 29 Maret 2022, di Bali.
Baca Juga: Rumah Subsidi di Bekasi yang Aksesnya Mudah Diminati Karyawan dan Pekerja
Pembeli rumah dan kavling di Ciputra Beach Resort, kata Radit, masih di dominasi investor dari Jakarta dan Surabaya, sekitar 75 persen. Sementara pembeli lokal dan provinsi lainnya 25 persen.
Mengapa sektor properti tetap tumbuh di masa pandemi Covid-19? Radit menjelaskan, pandemi Covid-19 telah merubah budaya kerja masyarakat yang sebagian besar bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Sejalan dengan itu, para eksekutif muda dan kalangan pengusaha terinspirasi untuk mengendalikan pekerjaan mereka dari Bali.
“Berdasarkan memantauan kami, permintaan orang tinggal di Bali itu meningkat, terutama 30 tahun atas yang cenderung berpikir berinvestasi di Bali. Tahun 2021 itu boleh diibilang, penjualan rumah dan kavling di Ciputra Beach Resort di Bali meningkat sekitar 30 persen dibanding tahun lalu,” ungkap Radit.
Saat ini, lanjutnya, Bali menjadi destinasi utama pilihan orang bekerja secara remote. Artinya gaya kerja yang memungkinkan profesional untuk bekerja di luar lingkungan kantor. Tren kerja saat ini membawa milenial untuk memilih kantor dengan fleksibilitas yang memungkinkan mereka dapat bekerja secara remote.
Baca juga: BTN Siap Jadi Garda Depan Rumah MBR, Program Nawacita Presiden Jokowi
“Saya punya banyak teman yang bekerja dari Bali, meski kantornya di Jakarta atau Surabaya. Kebanyakan mereka tinggal di hotel. Lalu mereka berpikir, enak juga ya kalau kita punya rumah di Bali. Lalu mereka tertarik investasi properti di Bali,” ujar Radit.
Selain itu, kata Radit, ada tren minat turis domestik ke Bali itu meningkat tajam. Jadi meski turis asingnya berkurang, tapi Bali masih menarik untuk local domestic market. Itulah mengapa Bali itu menarik.
Infrastruktur jalan tol
Selain tren bekerja secara remote, pengembangan infrastruktur, khususnya jalan tol, ungkap Radit, juga membuat properti di Bali semakin menarik. Misalnya saja, Ciputra Beach Resort yang diuntungkan dengan pengembangan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, Bali yang rencananya mulai dibangun Juni 2022 dan ditargetkan dapat selesai tahun 2024.
Jalan tol ini memiliki panjang 96,84 Km yang terdiri dari 3 seksi, yaitu Gilimanuk-Pekutatan 54,7 Km, Pekutatan-Soka 23 Km, dan Soka-Mengwi 18,92 Km. Diharapkan dengan dioperasikannya jalan tol Gilimanuk-Mengwi akan memangkas waktu tempuh dari 6 jam menjadi 1-1,5 jam perjalanan dari pelabuhan Gilimanuk ke Mengwi, Kuta, dan Denpasar.
Baca juga: Gandeng Investor Malaysia, RA Land Kembangkan Kawasan Perumahan Bagi MBR
“Lokasi Tabanan itu berada di antara Gilimanuk, Kuta, dan Mengwi. Jadi penjualan proyek ini meningkat dimana pembelian sebagian besar dari Jakarta dan Surabaya dapat dengan mudah mengakses Ciputra Bali Beach Resort,” ujar Radit.
Radit mengatakan, saat ini cluster terbaru Resvara yang menawarkan rumah dan kavling dengan harga mulai dari Rp2 miliaran sedang banyak diminati investor. Apalagi di awal Maret ini show unit atau rumah contohnya Tipe Askana dan Tipe Svana sudah tersedia di lokasi proyek Ciputra Beach Resot.
Cluster Resvara dikembangkan di atas lahan seluas 7,2 hektar yang berada di timur kawasan Ciputra Beach Resorts. Terdiri dari 190 unit dengan dua tipe, Askana (7 x 15) dan Svana (10 x 20) baik itu kavling maupun rumah.
Ciputra Beach Resort dikembangkan di Tabanan, Bali kini tak hanya sebagai hunian tapi juga sebagai vila dengan konsep resort yang berada di bibir pantai. Luas lahan pengembangannya mencapai 80 hektar dengan garis pantai mencapai 1,7 kilometer. Sehingga memiliki view yang menawan dan juga dikelilingi oleh pemadangan khas Bali, sawah berpetak-petak. ***