Infrastruktur

  • Lengkapi DPSP Labuan Bajo, PUPR Tata 3 Kawasan Wisata di Kota Kupang

    JAKARTA, KORIDOR–Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung pengembangan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tidak hanya di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, dukungan infrastruktur juga dilakukan di Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi NTT.

    Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan kawasan di Kota Kupang bertujuan untuk mendukung aktivitas pariwisata yang ada dengan menyediakan infrastruktur yang nyaman dan layak. Pembangunan infrastruktur dilakukan secara terpadu mulai dari penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.

    “Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

    Penataan Kota Kupang dikerjakan secara bertahap dengan meningkatkan kualitas lingkungan kawasan pariwisata yang lebih baik, sekaligus mendorong pengembangan destinasi wisata bahari kebanggaan masyarakat Kota Kupang.

    Tahap I sudah mulai dilaksanakan dengan menata 3 lokasi yakni kawasan Kota Lama atau Pantai Lai-lai Besi Kopan, Pantai Kelapa Lima, dan Koridor 3 Jalan Frans Seda. Penataan dikerjakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya (persero) dengan dengan nilai kontrak Rp 81 miliar bersumber  dari APBN TA 2020-2021 (MYC). Saat ini progres fisik seluruhnya sudah 3,2%.

    Untuk penataan kawasan Pantai Lai-lai Besi Kopan dilakukan dengan meningkatkan kualitas ruang terbuka, menata PKL, dan menghubungkan poros utama (koridor pantai) dengan material hardscape. Beberapa pekerjaan dilakukan di koridor pantai seluas 1,72 hektar diantaranya merenovasi pelabuhan lama dengan konsep heritage landmark seluas 111.92 m2, spot kuliner, gazebo di sisi timur sebanyak 3 unit, toilet, ground water tank, gerbang, Mechanical Electrical Plumbing (MEP), sanitari, lansekap, dan bangunan pelengkap lainnya.

    Selanjutnya penataan Pantai Kelapa Lima yg mempunyai luas 11.765 m2 dilakukan dengan mengembalikan view ke arah pantai diantaranya menata PKL (memindah) ke pelabuhan untuk memaksimalkan ruang terbuka publik. Kemudian dilakukan juga penataan Koridor 3 Jalan Frans Seda dengan  meningkatkan kualitas ruang terbuka publik dan lansekap.

    Kawasan Koridor 3 Jalan Frans Seda seluas 5,26 hektar akan dilengkapi dengan drainase sepanjang 216,77 meter, pedestrian menggunakan batu andesit dan slab, gazebo sasando 8 unit, lampu jalan, bangku, mini theater terbuka, dan fasilitas lainnya. Sementara untuk penataan kawasan Tahap II saat ini masih dalam proses perencanaan dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp 120 miliar dari APBN Kementerian PUPR TA 2021-2022 (MYC).

    Penataan kawasan wisata di Kota Kupang diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru berskala nasional, berbasis alam, dan rekreasi budaya yang akan melengkapi DPSP Labuan Bajo. Di samping itu, penataan kawasan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal. (*)

  • Infrastruktur Berkembang Pesat, Bekasi Kini Makin Seksi

    BEKASI, KORIDOR— Bekasi Semakin Dimanjakan oleh pesatnya pembangunan infrastruktur. Ya, setidaknya ini terlihat dalam beberapa tahun belakangan ini Perkembangan Infrastruktur di Kota Bekasi dan sekitarnya kian meningkat signifikan. Kondisi ini jelas terlihat dari banyaknya Infrastruktur baru yang tersedia di Kota Bekasi saat ini seperti pembangunan jalan tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), jalur LRT, jalur Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang melewati Bekasi, serta Tol Elevated Jakarta-Cikampek.

    Proyek Pembangunan tersebut termasuk kedalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dimana Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pada tahun 2021 akan melanjutkan percepatan PSN dengan target penyelesaian 38 Proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp 464,6 triliun.

    Kepala Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB) Harun Al Rasyid juga menyampaikan, perkembangaan Bekasi saat ini tidak lagi hanya berperan sebagai penopang Jakarta, namun sebagai wilayah mitra bahkan Kota Bekasi  sedang mengarah pada sebuah kota metropolis.

    “Gencarnya pembangunan berbagai proyek infrastruktur terutama di bidang transportasi akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagi perkembangan kawasan dan akan mengubah wajah Kota Bekasi menjadi lebih baik di masa yang akan datang,” katanya.

    Masih menurut Harun,  pembangunan LRT, Tol Becakayu, serta elevated Tol Jakarta-Cikampek tentunya selain mengurangi tingkat kemacetan yang setiap hari terjadi di jalan-jalan menuju Jakarta, juga akan menimbulkan dampak terhadap perkembangan ekonomi daerah. Dengan transportasi publik yang semakin nyaman akan makin banyak masyarakat yang menjadi kaum sub urban dari Bekasi.

    Sejalan dengan itu, dalam berbagai kesempatan, Bupati Eka Supria Atmaja kerap menegaskan bakal mempercepat realisasi pembangunan Kota Bekasi di tahun ini. Percepatan akan dilakukan karena beberapa tahun terakhir pembangunan fisik biasanya baru dilaksanakan pada semester kedua tapi pada tahun ini akan dikerjakan pada triwulan pertama sehingga progres maupun hasilnya akan lebih cepat.

    LRT City Bekasi

    Dengan perkembangan infrastruktur yang semakin meningkat maka pertumbuhan hunian dan kawasan industri yang dibangun dekat dengan infrastruktur-infrastruktur yang sedang berkembang ini akan memiliki potensi investasi yang baik. Pasalnya, waktu tunggu hingga waktu tempuh yang dapat lebih singkat dan itulah tren gaya hidup di kota-kota maju dunia yang mulai berkembang di Indonesia. Salah satu yang akan diuntungkan dengan berbagai perkembangan ini yaitu proyek LRT City Bekasi.

    LRT City merupakan salah satu perwujudan konsep kawasan yang mengintegrasikan hunian dengan sarana transportasi atau transit oriented deveeloment (TOD). Proyek ini merupakan hasil pengembangan PT Adhi Commuter Properti (ACP) yang merupakan anak usaha BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang memprakarsai proyek kereta api ringan LRT Jabodebek.

    Dengan melihat potensi perkembangan area Bekasi, mega proyek LRT City di Bekasi yaitu LRT City Bekasi Eastern Green dan Green Avenue bisa menjadi solusi hunian yang sekaligus terintegrasi dengan fasilitas transportasi umum. Berlokasi 0 kilometer dari Stasiun LRT Jatimulya dan exit tol Bekasi Timur, LRT City Bekasi juga dilengkapi dengan sarana Bus Rapid Transit (BRT) Transjabodetabek yang membuat kawasan hunian ini memiliki sarana transportasi umum yang lengkap.

    Project Director LRT City Bekasi-Eastern Green, Setya Aji Pramana mengatakan, berbagai keunggulan lokasi, fasilitas, maupun integrasi dengan transportasi masal di LRT City Bekasi mengusung konsep hunian New Icon of Bekasi. “Hal inilah yang membuat proyek ini menjadi sangat lengkap sebagai sebuah hunian yang digabungkan dengan sarana transportasi hingga penyediaan sarana lifestyle yang sesuai untuk penghuninya,” ujarnya.

    Project Director LRT City Bekasi-Green Avenue Indra Riyanto menambahkan, New Icon of Bekasi merupakan konsep di mana LRT City Bekasi menjadi icon dari kota Bekasi untuk hunian yang dekat dengan infrastruktur dan pilihan cerdas untuk sebuah hunian dengan konsep yang ditawarkan dan memudahkan penghuni dari segi aksesibilitasnya.

    “Berbagai keunggulan ini juga kami kemas dengan cara bayar yang menarik untuk memudahkan masyarakat. Kami menawarkan promo Februari Cuan! Pasti Untung di LRT City! Beberapa kemudahan yang bisa didapatkan antara lain bunga 0 persen untuk KPA dengan Bank CIMB Niaga, Bank BNI, dan Bank BTN,” jelasnya. (*)

  • Presiden Jokowi Resmikan Tol Kayu Agung – Palembang-Betung

    PALEMBANG, KORIDOR– Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru meresmikan ruas tol Kayu Agung-Palembang (Kramasan) sepanjang 42,5 km, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera Kayu Agung – Palembang-Betung (Kapalbetung) sepanjang 111,69 Km, Selasa (26/1/2021).

    Presiden Jokowi mengatakan, jalan tol ini adalah poros terpenting dari Jalan Tol Trans Sumatera, sebagai backbone Sumatera Selatan yang menjadi ruas terakhir menghubungkan Pelabuhan Bakauheni hingga Palembang. Dengan selesainya jalan tol ini, Presiden menyatakan akan mempersingkat waktu tempuh Bakauheni-Palembang sejauh 337 km dari 12 jam perjalanan darat menjadi hanya sekitar 3,5 jam.

    “Ini akan menjadi sebuah lompatan besar karena menghemat waktu tempuh hingga 75 persen dan efisiensi ini jelas akan memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik dan meningkatkan daya saing (competitiveness) yang besar bagi Palembang dan Lampung,” kata Presiden.

    Presiden Jokowi juga menegaskan tol ini tidak hanya menghubungkan antar wilayah-antar daerah, tetapi juga untuk membangkitkan perekonomian di pulau Sumatera khususnya di Provinsi Sumatera Selatan, dan juga akan menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, mengembangkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi yang produktif.

    “Saya melihat jalan tol ini akan membuka banyak peluang yang menguntungkan karena dekat  dengan pulau Jawa, lahan masih sangat luas, harganya masih kompetitif, juga tenaga kerja yang tersedia di sini sangat besar sehingga aktivitas bisnis bisa dilakukan dengan biaya yang bersaing dengan provinsi lain, bersaing dengan negara lain. Ini untuk pemerataan pembangunan dan membuka lapangan pekerjaan di daerah yang sebanyak-banyaknya sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Presiden.

    Terakhir Presiden berpesan kepada pemerintah daerah agar jalan tol ini disambungkan pada sentra-sentra ekonomi, mulai dari pariwisata, kawasan Industri, pertanian, hingga perkebunan supaya manfaat ekonomi dari adanya infrastruktur ini bisa maksimal.

    Tol Kapalbetung merupakan bagian dari koridor utama (back bone) Tol Trans Sumatera yang pembangunannya dilaksanakan oleh BUJT PT. Waskita Sriwijaya Tol dengan total investasi sebesar Rp. 22,16 triliun.

    Ruas tol ini dibangun dalam dua tahap, tahap pertama yakni Seksi I Kayu Agung – Jakabaring sepanjang 33,5 Km yang telah operasi sejak April 2020 dan Jakabaring-Kramasan sepanjang 9 Km yang baru akan dioperasikan. Selanjutnya tahap 2 akan diselesaikan ruas Kramasan-Betung sepanjang 69,19 km dengan progres fisik saat ini 22,55% dan ditargetkan operasi pada Desember 2022.

    Pembangunan Tol Kapalbetung merupakan upaya untuk memenuhi target capaian pembangunan jalan tol secara nasional pada 2020-2024 sepanjang 2.724 Km. Selain itu juga untuk melengkapi struktur jaringan Koridor Utara Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.069 km yang akan menghubungkan Pulau Sumatera dari Provinsi Lampung hingga Aceh. Saat ini sepanjang 657 km ruas Tol Trans Sumatera sudah beroperasi dan telah dimanfaatkan untuk mendukung mobilitas saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. (pupr)

  • Rampung Dipasang, Jembatan Bailey Tabunio II Kalsel Sudah Dapat Dilalui

    JAKARTA, KORIDOR— Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menyelesaikan pemasangan Jembatan Bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Tabunio II yang putus akibat banjir di Kabupaten Tanah Laut, Rabu (20/1/2021).

    Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah di Provinsi Kalsel sejak sepekan terakhir mengakibatkan Sungai Maluka dan sejumlah anak Sungai Pelaihari meluap. Salah satunya Sungai Tabunio yang menggerus oprit Jembatan Tabunio II.

    Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau Jembatan Tabunio II pada Senin (18/1/2021), telah menginstruksikan agar perbaikan jembatan segera diselesaikan untuk mendukung konektivitas di Provinsi Kalsel. Untuk memproteksi oprit jembatan, Menteri Basuki juga berpesan agar menggunakan geo bag (bukan sand bag) karena akan lebih berat, sehingga dapat melindung oprit dari arus sungai.

    Saat ini Jembatan Tabunio II sudah dapat dilalui semua jenis kendaraan untuk arah menuju Banjarmasin dengan  memperhatikan berat muatan kendaraan. Sedangkan arah Batu Licin (Tanah Bumbu) masih tahap perakitan dan segera dipasang untuk mendukung mobilitas masyarakat.

    Perakitan hingga pemasangan Jembatan Bailey dibantu oleh TNI AD dari Detasemen Zeni Tempur 8/Gawi Manuntung (Denzipur 8GM Kodam VI/Mulawarman dan Kodim 1009 Pelaihari, sejak Jembatan Tabunio II roboh pada Kamis (14/1/2021) lalu.

    Jembatan Bailey yang terpasang mempunyai panjang 18 meter, lebar 3,5 meter dengan kapasitas beban maksimal sekitar 40 ton.

    Jembatan Tabunio II dengan panjang bentang 16,8 meter yang berada di Kecamatan Takisung, Tanah Laut merupakan infrastruktur penting jalan nasional yang menghubungkan Lintas Selatan Kalsel (Sp Liang Anggang-Pelaihari-Batu Licin).

    Dengan selesainya pemasangan Jembatan Bailey sambil menunggu pembangunan jembatan permanen diharapkan dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari pasca bencana banjir di wilayah Kabupaten Tanah Laut. (*pupr/eza)

  • Tol Sepanjang 12,986 Km Siap Dukung Libur Natal dan Tahun Baru

    KORIDOR, JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sejak 23 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021. Hal ini didukung dengan telah bertambahnya ruas jalan tol yang beroperasi dan jalan nasional di Pulau Jawa dan Sumatera yang secara keseluruhan dalam kondisi mantap.

    Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo mengatakan jalan Tol Trans Jawa telah beroperasi sepanjang 1.118 km dan siap digunakan untuk mendukung libur Natal 2020 & Tahun Baru 2021. Ruas ini termasuk Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated sepanjang 36 km.

    “Jalan Tol Trans Jawa dilengkapi dengan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP)/rest area sebanyak 99 TIP dengan rincian 55 TIP A, 36 TIP B, dan 8 TIP C,” kata Wamen Wempi  mewakili Menteri Basuki saat Rapat Kerja (Raker) terkait kesiapan penanganan Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dengan Komisi V DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi V DPR RI Lasarus di Jakarta, Rabu (25/12/2020). Hadir dalam Raker tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BMKG Dwikorita  Karnawati, Kepala BNPP Bagus Puruhito, dan Kepala Korps Lalulintas (Korlantas) diwakili Dirgakum Koorlantas Brigjen Pol Kushariyanto.

    Wamen Wempi menambahkan, total ruas jalan nasional siap digunakan saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 sepanjang 12,986 km yang terdiri dari jalan nasional di Pulau Jawa sepanjang 5.068 km meliputi Lintas Utara Jawa 1.341 km (kondisi mantap 97%), Lintas Tengah Jawa 1.197 km (kondisi mantap 97%), Lintas Selatan Jawa 888 km (kondisi mantap 97%), dan Pantai Selatan Jawa 1.642 km (kondisi mantap 94%). Kemudian juga  jalan nasional di Sumatera sepanjang 7.918 km meliputi Jalan Lintas Barat 2.562 km (mantap 97%), Jalan Lintas Timur 3.019 km (mantap 95%), dan Jalan Lintas Tengah 2.338 km (mantap 93%).

    Lebih lanjut dikatakan, hingga akhir 2020 terdapat 6 ruas tol di Pulau Jawa sepanjang 71,8 km yang siap diresmikan, yaitu ruas tol Bogor Ring Road Seksi 3A (Simpang Yasmin – Kayu Manis) sepanjang 3 km, Cimanggis – Cibitung Seksi 1A (Cimanggis – Jatikarya) sepanjang 3,17 km, Krian – Legundi – Bunder – Manyar Seksi 1, 2, dan 3 (Krian – Bunder) sepanjang 29 km, Cinere – Serpong Seksi 1 (SS Serpong – SS Pamulang) sepanjang 6,5 km, Cengkareng-Kunciran sepanjang 14,19 km, Cibitung-Cilincing Seksi 1 (cibitung-Gabus Indah) sepanjang 13,52 km, Bekasi-Cawang Kampung Melayu Seksi 1A (Koneksi Toll to Toll Wiyoto Wiyono + On Ramp Pasar Gembrong) & 2A(Jaka Sampurna – Kayuringin) sepanjang 5,71 km.

    Selanjutnya di Pulau Sumatera juga terdapat 2 ruas tol siap diresmikan pada akhir 2020 sepanjang 12,5 km, yakni Kayu Agung-Palembang-Betung Seksi 1B (Jakabaring-SS Kramasan) sepanjang 9 km dan ruas tol Medan-Binjai Seksi 1 (Jalan Veteran-Tanjung Mulia) sepanjang 3,52 km. Kemudian 2 ruas tol baru yang siap dioperasikan di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, yakni ruas tol Balikpapan-Samarinda Seksi 1 (KM 13-Samboja) sepanjang 22 km dan Tol Layang A.P Pettarani Seksi 3 sepanjang 4,3 km.

    Selain itu, terdapat 644 km ruas tol yang telah beroperasi di Pulau Sumatera untuk mendukung libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, yakni ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140,4 km), Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189,4 km), Kayu Agung – Palembang – Betung (Kayu Agung – Jakabring) 29,3 km, Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (62,1 km), Belawan – Medan – Tanjung Morawa (42,7 km), Palembang – Indralaya (21,5 km), Pekanbaru – Dumai: 131,6 km, Medan – Binjai (13 km), dan Sigli – Banda Aceh (Seksi 4 Indrapura – Blang Bintang) 13,5 km.

    “Jalan Tol Trans Sumatera tersebut dilengkapi Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) berjumlah 41 TIP (25 TIP A, 8 TIP B, dan 8 TIP C) yaitu12 TIP di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, 9 TIP di Ruas Terbanggi – Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, 2 TIP di Ruas Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi, 4 TIP di Ruas Palembang – Indralaya, 4 TIP di Ruas Medan – Binjai, dan 10 TIP di Ruas Pekanbaru – Dumai,” ujarnya.

    Selain itu, telah dioperasikan 4 ruas tol di Pulau Kalimantan dan Sulawesi, yakni Balikpapan – Samarinda Seksi 2 – 4 (Samboja – Samarinda) 66 km, Manado – Bitung Seksi 1 – 2A (Airmadidi – Danowudu) 26 km, Ujung Pandang/Makassar Seksi 1 & 2 sepanjang 10,08 km dan Seksi 4 sepanjang 11,6 km, serta telah beroperasi ruas Tol Bali – Mandara sepanjang 10,07 km.

    Di seluruh ruas jalan tol tersebut, akan disediakan mobile reader, mobile top up, dan penjualan kartu perdana uang elektronik pada GT dengan kepadatan lalu lintas tinggi. Selain itu disiapkan juga 37 Toilet Cabin, 26 unit Mobil Tangki Air, 10 Bis Toilet, 20 unit vacum tinja, dan 34 Hidran Umum di lokasi rest area jalan tol dan ruas jalan nasional. “Untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti longsor akibat peralihan musim, kami siagakan tim tanggap bencana pada titik-titik rawan bencana,” ujarnya.

    Turut hadir mendampingi Wamen Wempi, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Sekretaris BPJT Triono Junoasmono, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Akhmad Cahyadi, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (PUPR)

  • Menteri Basuki : Kontribusi HATTI Penting Untuk Ketahanan Infrastruktur

    JAKARTA, KORIDOR– Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginginkan agar para ahli teknik tanah dan geoteknik yang tergabung dalam Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) untuk terus meningkatkan kontribusinya dalam perencanaan, utamanya terkait fondasi untuk menjamin ketahanan infrastruktur.

    “Melalui penyelenggaraan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXIV HATTI ini, saya ingin menyampaikan pesan kepada para Ahli Teknik Tanah dan Geoteknik untuk terus berkontribusi dalam memecahkan permasalahan desain dan supervisi yang handal dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Menteri Basuki saat membuka Pertemuan Ilmiah yang digelar secara virtual pada Selasa (10/11/2020).

    Ditambahkan Menteri Basuki, salah satu hal yang harus dibahas dalam pertemuan ilmiah tersebut adalah tingkat kehati-hatian sebagai perencana fondasi dan analisa geoteknik yang terkait lainnya seperti longsoran, likuifaksi, subsidence, gerakan air tanah dan lain sebagainya.

    “Ketersediaan data tanah dan batuan yang memadai menjadi kunci dan mutlak sangat diperlukan untuk fondasi berbagai bangunan infrastruktur. Data tanah bawah permukaan yang kurang memadai akan berakibat mundurnya waktu dan penambahan biaya pelaksanaan konstruksi sehingga menjadi tidak efisien,” tutur Menteri Basuki.

    Dua faktor tersebut dikatakan Menteri Basuki menjadi penyebab utama dan dapat berakibat buruk di masa operasionalnya nanti. Untuk itu, sebagai upaya mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan konstruksi, Kementerian PUPR telah membentuk Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).

    Peran para ahli geologi dalam pembangunan infrastruktur bukan hanya sebagai pendukung namun sangat menentukan keselamatan dalam pembangunan infrastruktur dan memberikan panduan. Dalam siklus konstruksi, peran ahli geologi banyak terlibat dalam tahap survey dan investigasi, desain, perencanaan dan tahap pembangunan infrastruktur.

    Pembangunan infrastruktur yang menjadi program prioritas nasional banyak menemui tantangan kondisi alam yang membutuhkan kontribusi keilmuan para ahli geologi. Berbagai jenis batuan dan tanah dapat ditemukan di Indonesia, salah satunya adalah tanah lunak dan gambut. Selain itu Indonesia juga terletak dalam area Ring of Fire dan negara dengan curah hujan yang relatif tinggi.

    “Berdasarkan pengalaman terjadinya likuifaksi di Palu, Kementerian PUPR memandang bahwa perkuatan fondasi infrastruktur pada daerah yang berpotensi likuifaksi sangat diperlukan. Selain itu, saya juga perlu mengingatkan kembali bahwa pengawasan atas perilaku bangunan -bangunan infrastruktur pasca konstruksi (operasi) sangat penting, misalkan pada bendungan, jembatan panjang, gedung bertingkat dan bangunan lainnya yang mengalami penuaan atau susut usia,” ujar Basuki.

    Tantangan kondisi geologi yang unik di Indonesia juga turut dijumpai pada Jembatan Cisomang yang bergerak pada akhir tahun 2016, akibat kurangnya antisipati terhadap kondisi tanah yang disebabkan tanah clay shale dan jembatan berada diatas area Patahan/Fault yang akhirnya bisa diselesaikan berkat peran ilmu geoteknik. Enam tahapan penanganan dilakukan pada Jembatan Cisomang yakni unloading tanah, jacketing pilar, Fiber Reinforced Polymer ( FRP), Bored Pile, Strutting Baja P2-P3, serta Grouting pada pilar. (*)

  • Realisasi Anggaran Belanja Infrastruktur Kementerian PUPR Capai 68 %

    JAKARTA, KORIDOR– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR, seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata, rumah MBR dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus menjadi stimulus bagi sektor riil untuk tetap bertahan dan tumbuh pada masa Pandemi COVID-19 ini. Tercatat hingga 1 November 2020, dari total pagu anggaran tahun 2020 sebesar Rp 87,76 triliun telah terealisasi penyerapan anggaran program sebesar Rp. 59,47 triliun atau 68%.

    “Pada masa Pandemi COVID-19 ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan akibat dari turunnya investasi, demikian juga ekspor impor, sehingga untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, Pemerintah mengandalkan belanja APBN untuk pembangunan infrastruktur,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu .

    Total anggaran tahun 2020 sebesar Rp. 87,76 triliun terdiri dari program reguler sebesar Rp. 75,44 triliun dan program pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) melalui 16 program dengan anggaran sebesar Rp. 12,32 triliun. Program tersebut diantaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya.

    Khusus untuk program PKT dengan target penerima manfaat sebesar 638.990 orang. Hingga awal November 2020, realisasi PKT telah mencapai Rp. 10,80 triliun atau sebesar 87,7 % dengan jumlah tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 630.990 orang atau sekitar 98,7 %.

    Dari total sebanyak 16 program PKT, secara keseluruhan 11 program telah mendekati tuntas, meliputi: Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Operasi dan Pemeliharaan (OP) Air Tanah & Air Baku, OP Irigasi dan Rawa, Tugas Pembantuan OP Irigasi dan Rawa, Revitalisasi Drainase Jalan, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), ), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), serta Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya.

    Disamping itu juga dialokasikan anggaran sebesar Rp.1,36 triliun untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berupa perluasan Program Padat Karya berupa revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 km dengan anggaran Rp 1 triliun dan pembelian produk rakyat berupa material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100.000 Ton sebesar Rp 200 milar, modular RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) sebanyak 5.495 unit senilai Rp. 125,6 miliar, Modular RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) 272 unit senilai Rp 5 miliar, kemudian pembelian produk rakyat seperti Big Gun Sprinkler, Tandon Air dan Biodegester.

    Selain itu untuk mendukung peningkatan konektivitas, dialokasikan anggaran untuk pembelian karet petani sebanyak 11.338 ton senilai Rp 120 miliar dan pembelian Resin Ester 790,42 ton sebesar Rp 25 miliar. Hingga saat ini total realisasi penyerapan untuk pembelian produk rakyat hingga saat ini adalah 57,7% senilai Rp. 281 miliar dari total pagu Rp. 487,8 miliar. (*)

  • Akhir 2020, Enam Ruas Tol Baru di Jabodetabek Dioperasikan

    JAKARTA, KORIDOR – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus mempercepat penyelesaikan pembangunan ruas-ruas tol baru di kawasan metropolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

    Saat ini enam ruas tol telah memasuki tahap akhir penyelesaian untuk segera dioperasikan dan siap diresmikan pada November dan Desember 2020 nanti.

    Keenam ruas tol tersebut adalah tol Cimanggis-Cibitung Seksi 1A (Cimanggi- Jatikarya), tol Cinere-Serpong Seksi 1 (SS Serpong-SS Pamulang), tol Bogor Ring Road Seksi 3A (Simpang Yasmin-Kayu Manis), tol Cengkareng-Kunciran, tol Cibitung-Cilincing Seksi 1 (Cibitung-Gabus Indah), dan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 1 (koneksi Toll to Toll Wiyoto Wiyono + On Ramp Pasar Gembrong) dan Seksi 2A (Jaka Sampurna – Kayuringin).

    Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing Indonesia untuk menarik investasi.

    Jalan tol Cimanggis -Cibitung Seksi 1A (Cimanggis – Jatikarya) memiliki panjang 3,17 Km dengan progres konstruksi mencapai 99% dan telah dilakukan perbaikan- perbaikan setelah dilakukan uji coba Uji Laik Fungsi (ULF) yang dilaksanakan oleh tim evaluasi yang terdiri dari unsur Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia.

    Ruas tol Serpong – Cinere Seksi 1 ruas Serpong IC – Pamulang IC sepanjang 6,5 Km yang ditargetkan selesai November 2020 merupakan bagian dari jaringan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II guna mendistribusikan beban lalu lintas dan menambah kapasitas jalan pada metropolitan Jakarta.

    Selanjutnya Tol Bogor Ring Road (BORR) Seksi 3A (Simpang Yasmin – Kayu Manis) sepanjang 3 Km telah melalui tahapan Uji Statis dan Uji Dinamis menggunakan kendaraan berat jenis truk untuk mendapatkan hasil yang konsisten dan mengetahui kualitas kekuatan jembatan pada tol dengan konstruksi overpass tersebut. Seksi Simpang Yasmin – Kayu Manis merupakan bagian dari Jalan Tol BORR yang dikelola oleh PT. Marga Sarana Jabar dengan total panjang 11,45 Km.

    Tol Bogor Ring Road terbagi menjadi 3 seksi, yaitu Seksi I Sentul Selatan – Kedung Halang telah dioperasikan pada 2009, Seksi IIA Kedung Halang – Kedung Badak diresmikan pada 2014, dan Seksi IIB Kedung Badak – Simpang Yasmin telah diresmikan pada 2018 dengan panjang Seksi I dan II yaitu 8,45 Km. Kemudian dilanjutkan Seksi IIIA Simpang Yasmin – Kayu Manis sepanjang 3 Km.

    Kemudian Jalan Tol Cengkareng – Kunciran sepanjang 14,19 Km siap diresmikan pada minggu ke-4 Desember 2020. Tol Cengkareng – Kunciran dikelola oleh PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) yang terbagi menjadi 4 Seksi, yaitu Seksi I (Kunciran – Tirtayasa) Sepanjang 2,04 Km, Seksi II (Tirtayasa – Benteng Betawi) sepanjang 3,52 Km. Kemudian Seksi III (Benteng Betawi – H.Sastranegara) sepanjang 6,57 Km, dan yang terakhir Seksi IV (H.Sastranegara – SS Benda) sepanjang 2,06 Km.

    Tol ini akan terhubung dengan Jalan Tol Kunciran – Serpong yang sudah beroperasi dan diresmikan oleh Presiden Jokowi sejak Desember 2019 lalu. Diharapkan Tol Cengkareng – Kunciran menjadi akses tol alternatif menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan wilayah sekitarnya.

    Tol Cibitung – Cilincing Seksi 1 (Cibitung – Gabus Indah) sepanjang 13,52 Km yang akan menghubungkan kawasan industri di Cikarang dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah Seksi 1 Cibitung – Gabus Indah selesai, ruas Tol Cibitung – Cilincing yang akan menyusul selesai adalah Seksi 2 Gabus Indah – Muara Bakti (6,05 km) progresnya kini mencapai 92,45 %, Seksi 3 Muara Bakti – Kanal Banjir Timur (10,64 km) progresnya mencapai 84,57 %, dan Seksi 4 Kanal Banjir Timur – Cilincing (4,56 km) progresnya mencapai 47,42%.

    “Ruas tol ini akan memberikan dukungan pergerakan orang (komuter) dan logistik, khususnya menuju kawasan industri Cibitung dan Cilincing,” ungkap Menteri Basuki.

    Ruas tol terakhir yang siap diresmikan pada 2020 adalah Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu Seksi 1 (Koneksi Toll to Toll Wiyoto Wiyono + On Ramp Pasar Gembrong) dan Seksi 2A (Jaka Sampurna – Kayuringin) sepanjang 5,17 Km.

    Ruas tol ini mulai dikerjakan secara bertahap sejak 2015 dan siap diresmikan pada Desember 2020.

     

     

     

  • Mantap! 2.724 Km Ruas Tol Baru Akan Dibangun Hingga Tahun 2024

    JAKARTA, KORIDOR—Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan sejumlah proyek jalan tol yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 56/2018 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN. Secara keseluruhan, 64 proyek tol masuk dalam kategori PSN.

    Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

    Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, Kementerian PUPR menargetkan untuk membangun 2.724 km jalan tol baru di seluruh Indonesia hingga 2024. Dengan begitu, total ruas tol di seluruh Nusantara akan mencapai panjang 4.817 km. Hingga akhir 2019 telah beroperasi 2.093 km jalan tol, dan sampai Oktober 2020 total 2.303,8 km (tambahan 310 km tol baru yang diresmikan). Target kita di akhir 2024 adalah 4.817 km jalan tol, kita bangun” ujar Hedy dalam Jumpa Pers Virtual bertajuk Progres Pembangunan Proyek Strategis Nasional Bidang Jalan dan Jembatan, Selasa (20/10).

    Menurut Hedy, target tersebut adalah bagian dari tujuan untuk menurunkan waktu tempuh rata-rata per 100 km (travel time) yang akan berdampak pada penurunan biaya logistik. Hal ini menurutnya menunjukkan seberapa kompetitif jaringan jalan di Indonesia dalam mendukung sistem logistik.

    “Dari analisis yang kita lakukan, travel time saat ini berada pada kisaran 2,3-2,5 jam per 100 km. Dalam target jangka panjang diharapkan dapat turun menjadi 1,5 jam/100Km. Strategi untuk mencapai itu adalah salah satunya dengan menjadikan jalan bebas hambatan sebagai backbone. Untuk mencapai target travel time 1,5 jam/100 km tersebut, berdasarkan hasil kajian dibutuhkan hampir 19 ribu km total jaringan jalan bebas hambatan di Indonesia,” ujar Hedy.

    Hingga akhir Desember 2020, diungkapkan Hedy akan diselesaikan konstruksi 11 ruas tol baru sepanjang 125 km. Ke 11 ruas tersebut yakni Cimanggis-Cibitung Seksi IA (Cimanggis-Jatikarya) 3,17 km, dan Ujung Pandang Seksi 3 (AP Pettarani) 4,3 km yang ditargetkan selesai konstruksi minggu ketiga Oktober. Kemudian Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 1, 2, dan 3 (Krian-Bunder) 29 km ditargetkan selesai konstruksi pada minggu keempat Oktober.

    Adapun Balikpapan-Samarinda Seksi 1 (KM 13-Samboja) 22km dan Cinere-Serpong Seksi 1 (SS Serpong-SS Pamulang) 6,5 km yang ditargetkan selesai konstruksi pada November 2020. Untuk yang ditargetkan selesai Desember 2020, yakni Bogor Ring Road Seksi 3A (Simpang Yasmin-Kayu Manis) 3 km; Kayu Agung – Palembang-Betung Seksi 1 Tahap 1B (Jakabaring-SS Kramasan) 9 km, Cibitung-Cilincing Seksi 1 (Cibitung-Gabus Indah)13,52 km, Cengkareng-Kunciran 14,19 km; Medan-Binjai Seksi 1 Segmen 1B-1D Jl Veteran-Tj Mulia 3,52 km, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 1 (Koneksi Toll to Toll Wiyoto Wiyono + On Ramp Pasar Gembrong) & 2A (Jaka Sampurna-Kayuringin) 5,71 km.

    Dikatakan Hedy, saat ini sebanyak 14 ruas tol dari 64 proyek tol PSN kini telah beroperasi penuh dan 10 ruas lainnya baru beroperasi sebagian. “Sementara 26 ruas sedang dalam tahap pengerjaan fisik, dan 14 ruas sisanya masih dalam tahap perencanaan.

    Selanjutnya terdapat 9 usulan PSN baru jalan tol yang sedang dalam proses, dimana 4 ruas dimasukan ke dalam penambahan lingkup PSN sebelumnya, dan 5 usulan PSN lain adalah ruas baru,” terangnya.

    Berdasarkan data, sebanyak 4 ruas jalan tol yang akan ditambahkan dalam lingkup PSN sebelumnya antara lain ruas Ngawi-Kertosono-Kediri, Bogor Outer Ring Road (BORR), Depok-Antasari, Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo. Sedangkan 5 jalan tol baru yang diajukan sebagai Proyek Strategis Nasional di antaranya ruas Gedebage -Tasikmalaya-Cilacap (206,65 km), akses Pelabuhan Patimban (37,70 km), Semarang Harbour Toll Road (21,03 km), Maros-Sungguminasa-Takalar (48,12 km), dan Samarinda-Bontang (94 km) .

    Selain penambahan usulan PSN beberapa ruas jalan tol, Hedy menyatakan terdapat ruas yang akan dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor jalan tol, yakni ruas tol Palembang-Tanjung Api-Api.

    PSN Jalan Non Tol

    Selain jalan tol, Hedy mengungkapkan terdapat empat ruas jalan nasional (non-tol) yang masuk ke dalam daftar PSN, yakni ruas Palu-Parigi (47,86 km), ruas Gorontalo-Manado (586,29 km), Trans Maluku (426,42 km), dan Lingkar Morotai (189,21 km).

    “Saat ini progres fisiknya untuk Jalan Lingkar Morotai sudah terbangun sepanjang 150,72 km, Jalan Palu-Parigi sudah 13,08 km, Jalan Gorontalo-Manado sudah 415,48 km, dan Jalan Trans Maluku sudah 297,23 km,” tutur Hedy.(*)

  • KSPN Ijen Bakal Dilengkapi Infrastruktur Memadai

    BONDOWOSO, KORIDOR-  Menyikapi pengajuan kawasan Ijen sebagai warisan geologi (geopark) oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso kepada UNESCO,  Komisi V DPR RI meminta dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui pembangunan infrastruktur dasar. Hal tersebut dikemukakan dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI pada Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020 – 2021 ke Kabupaten Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

    “Dengan akan ditetapkannya Ijen sebagai kawasan Geopark, maka harus ada infrastruktur yang memadai. Bagaimana pariwisata di daerah berkembang dan kami menginginkan adanya tumbuh sentra-sentra ekonomi baru yang memberikan nilai tambah untuk Bondowoso dan daerah sekitarnya,” tutur Wakil Ketua Komisi V DPR RI Nurhayati yang menjadi ketua rombongan tersebut.

    Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah III Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kuswardono mengatakan bahwa saat ini Kementerian PUPR telah menetapkan kawasan Ijen sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, yang mengintegrasikan antara Ijen, Baluran dan wilayah selatan Jawa Timur.

    “Untuk sisi Banyuwangi sudah diprogramkan di 2021, dan di sisi Bondowoso akan diprogramkan di 2022, jadi kita sedang rencanakan untuk integrasi pariwisata ini, saat ini kami sedang mengkaji kegiatan ekonomi apa yang bisa dihubungkan sehingga bisa dibuka selebarnya ke Bondowoso,” tutur Kuswardono.

    Setelah diprogramkan, nantinya berbagai macam pembangunan infrastruktur akan dapat segera terlaksana di Bondowoso seperti yang telah dilakukan di Banyuwangi saat ini. Kepala Badan Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Muhammad Reva mengatakan untuk Banyuwangi telah terlaksana pembangunan infrastruktur dasar, seperti aksesibilitas jalan permukiman, drainase.

    “ Namun untuk Bondowoso sendiri tahun ini ada kegiatan Pamsimas di 12 desa dengan anggaran Rp 5,1 miliar dan direncanakan untuk tahun 2021 ada beberapa kegiatan yang kami ajukan yaitu SANIMAS, TPS3R, PAMSIMAS dan PISEW,”

    Penaganganan Banjir Bondowoso

    Selain infrastruktur pendukung pariwisata, dalam kunjungan kerja tersebut, Nurhayati juga menyoroti penanganan banjir bandang yang terjadi di Bondowoso sampai 2 kali dalam setahun ini dan antisipasi dalam menghadapi musim penghujan yang akan terjadi dalam waktu dekat.

    Menanggapi hal tersebut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Muhammad Rizal mengatakan bahwa Tim Reaksi Cepat BBWS Brantas telah melakukan kordinasi dengan instansi terkait dan melakukan pembersihan lokasi dengan warga serta mengirimkan bantuan berupa 400 lembar sandbag dan 2 pompa air.

    Untuk penanganan lanjutan akan segera diprogramkan apabila telah diusulkan oleh pemerintah daerah, maupun usulan dari Komisi V DPR RI. (*pupr).

Back to top button