JAKARTA,KORIDOR.ONLINE—Dipenghujung tahun 2023, angka kesenjangan atau backlog kepemilikan rumah turun dari 10,5 juta unit (14,42%) tahun 2022 menjadi 9,9 juta unit (13,56%) tahun 2023. Angka tersebut berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Merujuk data yang sama, angka backlog kelayakan hunian (kualitas rumah) di Indonesia juga turun dari 16,14 juta unit (22,16%) tahun 2022 menjadi 14,84 juta unit (20,31%) tahun Top!2023.
“Persentase kepemiikan dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga layak huni terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun, sesuai arah kebijakan pembangunan perumahan dalam RPJMN 2020-2024. Diantaranya meningkatkan jumlah rumah tangga yang menghuni rumah layak dari semula 56,51% menjadi 70%,” ujar Iwan Suprijanto, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, pada pembukaan Kongres II Himperra di Jakarta, pekan lalu.
Pada kesempatan berbeda, Ida Eridawaty Harahap, Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, BPS, menjelaskan bahwa perhitungan yang dilakukan oleh BPS soal perumahan selain bicara isu tentang backlog kepemilikan, juga tentang rumah berkualitas, layak huni, dan dapat diakses oleh semua kalangan.
Tabel. Backlog Perumahan
Data | 2020 (juta) | 2021(juta) | 2022 (juta) | 2023 (Juta) |
Kepemilikan | 12,75 | 12,72 | 10,51 | 9,90 |
Kelayakan Huni | 16,62 | 16,42 | 16,14 | 14,84 |
Sumber: BPS, Data Susenas 2023
“Untuk hunian layak, Susenas mensurvei 4 hal, yaitu: soal Ketahanan bangunan, luas tempat tinggal yaitu luas lantai per kapita ≥7,2 m2, akses terhadap sumber air minum layak dan akses terhadap sanitasi layak,” terangnya dalam paparan sebagai narasumber pada Rapat Kerja Kegiatan Direktorat Rumah Umum dan Komersial, Kementerian PUPR, di Cianjur, Jawa Barat, (11/12).
Soal backlog kepemilikan Ida menjelaskan data susenas menunjukkan persentase jumlah rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri sebanyak 84,79%. Sedangkan rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri dan tidak memiliki rumah di tempat lain sebanyak 13,56%. Sedangkan jumlah rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri namun memiliki rumah di tempat lain sebanyak 1,65%.