Realisasi Prapenjualan Sinar Mas Land 2024 Melampaui Target
Tahun ini Sinar Mas Land akan memperluas portofolio properti melalui akuisisi dan kolaborasi strategis dengan mitra pengembang

BSD CITY,KORIDOR.ONLINE – Sepanjang tahun 2024, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat pencapaian prapenjualan sebesar Rp9,72 triliun, melampaui target yang ditetapkan dan mencerminkan pertumbuhan sebesar 2% dibandingkan dengan realisasi prapenjualan tahun sebelumnya sebesar Rp9,50 triliun. Keberhasilan ini membawa optimisme terhadap prospek industri properti di tahun 2025.
Hal itu diutarakan oleh Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya, pada acara Sinar Mas Land Property Outlook 2025 dengan tema “Real Estate Resilience in The Age of Dynamic Markets” pada 6 Maret 2025 di Digital Experience Center, Green Office Park (GOP), BSD City. Acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara. Antara lain: Herry Hendarta (Deputy Group CEO Strategic Development & Assets Sinar Mas Land), Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales and Marketing Sinar Mas Land), dan Ferry Salanto (Head Research Department Colliers Indonesia).

Hermawan menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga pertumbuhan prapenjualan dengan melanjutkan pengembangan proyek diberbagai kota besar, termasuk Jabodetabek, Medan, Surabaya, Semarang, dan Balikpapan. Menurutnya, stabilitas ekonomi serta dukungan pemerintah terhadap sektor perumahan menjadi katalis pertumbuhan industri properti.
“Melihat kinerja positif yang telah kami capai, kami optimistis bahwa tahun ini industri properti akan terus berkembang,” ujarnya.
Residensial Utama
Dari total prapenjualan 2024, segmen residensial menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sebesar Rp5,40 triliun atau 56% dari total pencapaian. Dengan optimisme tersebut, BSDE menargetkan prapenjualan sebesar Rp10 triliun pada tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, Sinar Mas Land telah menyiapkan strategi inovatif guna menarik minat masyarakat untuk berinvestasi di sektor properti.
Herry Hendarta, Deputy Group CEO Strategic Development & Assets Sinar Mas Land, menyatakan bahwa ekspansi bisnis menjadi kunci utama dalam menghadapi dinamika pasar. Pada tahun 2025, perusahaan akan memperluas portofolio properti melalui akuisisi dan kolaborasi strategis dengan mitra pengembang. Selain itu, potensi besar di sektor residensial juga akan dimanfaatkan dengan menghadirkan hunian terjangkau di kawasan Bogor dan sekitarnya.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan hunian serta kawasan komersial yang ramah lingkungan, tidak hanya di BSD City tetapi juga di seluruh township yang kami kembangkan. Dengan strategi ini, kami yakin dapat memberikan kontribusi signifikan bagi industri properti nasional,” jelasnya.
Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Sinar Mas Land melalui BSDE telah mengakuisisi 99% saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM), yang mencakup kawasan Rancamaya Golf Estate, Rancamaya Golf & Country Club, R Hotel, Harvest City, dan Royal Tajur. Langkah ini memperkuat portofolio properti perusahaan, terutama di segmen hunian premium dan kawasan terpadu yang berorientasi pada konsep berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama, Dian Asmahani, Chief of Corporate Sales and Marketing Sinar Mas Land, menyoroti perubahan tren hunian yang semakin dinamis, dengan meningkatnya permintaan terhadap konsep green living dan smart home.
“Generasi muda kini menjadi target utama, sehingga strategi pemasaran yang lebih adaptif diperlukan. Melalui The Hub di Rasuna, Jakarta Selatan, kami menghadirkan pengalaman interaktif bagi konsumen untuk mengeksplorasi produk properti Sinar Mas Land. Selain itu, kami juga menawarkan berbagai insentif, kerja sama dengan mitra bank, serta skema pembayaran fleksibel dalam program Move in Quickly untuk mempermudah akses kepemilikan properti,” ungkapnya.
Optimisme Sinar Mas Land terhadap pertumbuhan sektor properti pada tahun 2025 turut didukung oleh proyeksi World Bank yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1%, didorong oleh reformasi kebijakan, adopsi digitalisasi, serta investasi di sektor strategis.
Ferry Salanto, Head Research Department Colliers Indonesia, menyampaikan bahwa tren properti pada 2025 akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya permintaan terhadap hunian berbasis green living, kawasan mixed-use, serta properti logistik dan data center. Ia juga menekankan pentingnya kebijakan fiskal dan moneter dalam mendorong pertumbuhan industri properti, terutama dengan adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang berlaku hingga akhir 2025, yang diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat terhadap sektor properti.