Per Juni 2020, Metland Telah Kantongi Pendapatan Rp 390 Miliar
Penjualan terbesar perseroan berasal dari proyek The Riviera At Puri, Metland Cibitung, dan Metland Cileungsi
JAKARTA, KORIDOR – PT Metropolitan Land Tbk atau Metland tetap optimistis kinerja perseroan di 2020 cukup positif, Meski di tahun ini terganggu dengan merebaknya virus Covid-19.
Olivia Surodjo, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Metropolitan Land Tbk mengatakan pihaknya akan senantiasa melakukan inovasi, promosi iklan dan strategi pemasaran digital untuk menumbuhkan kembali daya beli masyarakat.
Hingga Juni 2020, Metland telah mencatatkan pendapatan sebesar Rp 390 miliar, yaitu Rp 214 miliar dari penjualan properti dan Rp 176 miliar dari pendapatan berkelanjutann (recurring income). Sedangkan laba bersih dilaporkan sebesar Rp 88 miliar.
“Metland juga telah membukukan total marketing sales sebesar Rp 540 miliar hingga Juni 2020,” ungkap Olivia usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan baru-baru ini.
Sementara sepanjang 2019, Metland mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 487 miliar. Angka itu naik tipis 1,09% dari tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan kondisi industri properti yang masih tumbuh relatif stagnan.
Dari laba tersebut, RUPST menyetujui sekitar 10% dari laba, atau sebesar Rp 6,30 per lembar saham untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada 7.655.126.330 pemegang saham sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Dana dialokasikan sebagai cadangan sebesar Rp 2 miliar, sedangkan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja Perseroan.
RUPST dan RUPSLB PT Metropolitan Land Tbk dilaksanakan untuk melaporkan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019, dihadiri oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Thomas J. Angfendy menjelaskan selain peningkatan laba, nilai aset perseroan pada 2019 juga bertumbuh sebesar 17,59%, yaitu mencapai Rp 6,1 triliun. Sedangkan ekuitas tumbuh sebesar 11,95% menjadi Rp 3,85 triliun di 2019.
Total nilai pendapatan Metland selama 2019 adalah sebesar Rp 1,40 triliun meningkat 1,81% dibanding pendapatan tahun 2018 yang dibukukan sebesar Rp 1,38 triliun.
“Peningkatan pendapatan disebabkan oleh peningkatan penjualan properti sebesar Rp 881 miliar, naik 1,43% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 868 miliar,” ujar Thomas.
Penjualan terbesar perseroan berasal dari proyek The Riviera At Puri, Metland Cibitung, dan Metland Cileungsi. Semua proyek Perseroan turut memberikan kontribusi dengan besaran 63% dari usaha penjualan properti residensial dan penjualan properti strata title, 26% dari pendapatan sewa pusat perbelanjaan, 8% dari pengoperasian hotel dan 3% dari pengoperasian pusat rekreasi, perkantoran serta pendapatan lain-lain.
Proyek Strategis
Pada 2019, perseroan mengembangkan proyek-proyek strategis mencakup proyek residensial seperti peluncuran rumah tapak Wisteria fase 1 yang merupakan bagian dari kerjasama operasi dengan Keppel Land Ltd. Kemudian di proyek komersial, Metland melalui anak perusahaan PT Sumber Tata Lestari melaksanakan ground breaking Hotel Horison Ultima Kertajati yang berlokasi di jalan Kadipaten Jatibarang, Majalengka yang turut dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Hotel berbintang empat ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akomodasi penumpang pesawat udara serta masyarakat lain yang beraktifitas di bandara.
Dalam RUPST ini perseroan juga mengumumkan perubahan komposisi Dewan Komisaris dikarenakan pengunduran diri Aldo Brasali dari jabatan Komisaris serta wafatnya Presiden Komisaris Dr. Ir. Ciputra. RUPST telah menyetujui pengangkatan Junita Ciputra sebagai Presiden Komisaris PT Metropolitan Land Tbk dan Iwan Brasali sebagai Komisaris PT Metropolitan Land Tbk.