Aktual

Pemerintah Prabowo Naikkan Kuota FLPP Jadi 350.000, Appernas Jaya: “Langkah Spektakuler!”

Ketua Umum DPP Appernas Jaya, Dr. Andriliwan Muhamad menyebut langkah ini sebagai "sejarah baru" dalam dunia perumahan sejak era Presiden Soeharto hingga kini di bawah Presiden Prabowo

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE—Pemerintah memastikan akan menambah kuota rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit pada tahun 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, dalam Rapat Koordinasi Strategi Pencapaian FLPP di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Menteri Maruarar—yang akrab disapa Menteri Ara—menegaskan bahwa dana dan anggaran untuk mendukung target tersebut telah tersedia sepenuhnya. Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari para pengembang perumahan.

Ketua Umum DPP Appernas Jaya, Dr. Andriliwan Muhamad atau Andre Bangsawan, menyebut langkah ini sebagai “sejarah baru” dalam dunia perumahan sejak era Presiden Soeharto hingga kini di bawah Presiden Prabowo.

“Peningkatan kuota FLPP dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit merupakan lonjakan luar biasa. Kami sangat mengapresiasi kepedulian pemerintah terhadap masyarakat berpenghasilan rendah. Ini juga memberi kepastian besar bagi para pengembang untuk terus membangun tanpa khawatir soal ketersediaan kuota,” ujar Andre.

Ia juga mengapresiasi langkah cepat Menteri PKP dalam membangun sinergi dengan berbagai pihak, mulai dari Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, ATR/BPN, perbankan hingga OJK.

Menurut Andre, tambahan kuota ini memberi dampak langsung terhadap kelangsungan usaha anggotanya, terutama 90% anggota Appernas Jaya yang beroperasi di luar Pulau Jawa. Tahun ini, organisasi tersebut menargetkan pembangunan 20.000 unit rumah subsidi.

Lebih lanjut, Andre menyebut kebijakan ini sebagai wujud nyata keberpihakan Presiden Prabowo terhadap masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ia optimistis seluruh kuota 350 ribu unit akan terserap habis oleh pasar.

Di sisi lain, Menteri PKP menekankan bahwa program FLPP bukan hanya soal penyediaan hunian, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi luas. Setiap unit rumah rata-rata menyerap lima tenaga kerja konstruksi, sehingga program ini berpotensi menciptakan hingga 1,7 juta lapangan kerja. Belum termasuk pekerja tidak langsung seperti sopir, kernet, hingga pemilik warung makan yang turut merasakan manfaat.

| Baca Juga:   Pembiayaan Mikro Perumahan Bagi MBR Non Formal Masih Tersisih

Sebagai catatan, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berhasil menyalurkan 53.874 unit FLPP pada Kuartal I 2025. Angka ini melonjak drastis 1.173,92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 4.229 unit.

“Capaian ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalankan Program 3 Juta Rumah dan memberikan harapan nyata bagi masyarakat serta pelaku industri perumahan,” tutup Menteri Ara.

 

Erfendi

Penulis dan penikmat informasi terkait industri properti dan turunannya dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Email: exa_lin@yahoo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button