JAKARTA,KORIDOR.ONLINE–Konsorsium Nasional Perumahan Rakyat (Kornas-Pera) menolak tegas rencana merger Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah ke Bank Syariah Indonesia (BSI). Merger dinilai akan semakin memperlemah dan mempersulit akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mendapatkan rumah sehat dan layak huni sesuai amanah konstitusi.
Ketua Umum Kornas-Pera, Muhammad Joni menegaskan pihaknya melihat keberadaan BTN Syariah sebagai Unit
Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) selama ini cukup berprestasi, kredibel dan
mampu melaksanakan tugasnya secara baik dalam pembiayaan perumahan khususnya KPR berbasis syariah untuk
rumah bersubsidi.
“Kami tidak melihat alasan kuat yang membuat BTN Syariah secara ekonomi, pengalaman dan yuridis konstitusional harus digabung ke BSI. Malah BTN Syariah ini seharusnya diperkuat sebagai penyalur KPR FLPP bersubsidi berbasis syariah, sehingga bisa memperluas kinerjanya,” kata Joni yang juga seorang lawyer dan pemerhati kebijakan perumahan rakyat tersebut.
Merger dengan BSI justru akan melemahkan positioning BTN Syariah sebagai bank yang fokus dalam penyaluran pembiayaan perumahan mengingat BSI tidak memiliki fokus dan pengalaman di bidang pembiayaan perumahan. Yang semestinya dilakukan BSI, ujar Joni, adalah belajar terlebih dahulu kepada BTN Syariah mengenai sistem penyaluran KPR berbasis syariah, bukan malah main “caplok”.
“Semua stakeholder perumahan perlu bahu-membahu dan kompak untuk menjaga BTN Syariah demi melindungi
konsumen terutama MBR, serta membangun ekosistem pembiayaan perumahan syariah yang sehat dan kuat di Indonesia. Siklus pembiayaan perumahan selama ini belum optimal, apalagi kalau sudah tidak ada lagi bank yang fokus di perumahan,” tegas Joni.
Dia berharap pemerintah terutama Kementerian BUMN dapat mempertahankan BTN Syariah sebagai unit usaha dari bank yang benar-benar fokus pada pembiayaan perumahan. Pasalnya, penyediaan perumahan merupakan amanat konstitusi dan kewajiban pemerintah. Terlebih, kontribusi BTN dan BTN Syariah sangat besar selama ini terhadap penyediaan hunian bagi MBR.
Batalkan Merger
Joni mengingatkan pemerintah bahwa angka kekurangan (backlog) perumahan setiap tahun semakin bertambah.
Data Susenas tahun 2021 menyebutkan backlog perumahan sudah mencapai 12,7 juta rumah tangga. Angka riil
backlog, bahkan diprediksinya lebih besar dari angka tersebut. Oleh karena itu, ujarnya, pemerintah perlu membatalkan rencana merger tersebut sehingga Bank BTN dan BTN Syariah bisa tetap berkontribusi bagi Program Sejuta Rumah yang diinisiasi Presiden Joko Widodo.
Kinerja Syariah cukup kinclong. Laba bersihnya pada 2021 tercatat naik 37,33% secara tahunan dibandingkan 2020 dari Rp134,86 miliar menjadi Rp 185,20 miliar. Dalam kurun waktu 2016-2021, BTN Syariah telah menyalurkan 168 ribu KPR senilai Rp26,03 triliun. Dengan rincian 135 ribu unit KPR Subsidi atau setara Rp16,79 triliun, dan 32 ribu unit KPR non-subsidi setara Rp9,23 triliun.
Sementara merujuk kepada data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), realisasi penyaluran KPR bersubsidi dengan skema FLPP masih dikuasai oleh Bank BTN.
Dari realisasi penyaluran KPR FLPP hingga 23 Mei 2022 yang mencapai 73.189 unit atau senilai Rp8,13 triliun,
porsi Bank BTN mencapai 56,09%. Posisi kedua dikuasai oleh BTN Syariah yang mencapai 11,38%. Sementara BSI porsinya hanya 2,78%
JAKARTA,KORIDOR.ONLINE- BUMN perbankan yang fokus pada pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dipastikan bakal menggelar penawaran umum terbatas (rights issue) pada Semester II-2022. Kepastian aksi korporasi dari BTN ini terungkap dalam Rapat Kerja dalam Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN, Selasa (7/6/2022). Bersama dengan BTN, ada 5 BUMN lainnya yang juga akan menggelar Rights Issue pada tahun ini.
“Komisi VI DPR RI menerima penjelasan dan untuk selanjutnya akan mendalami inisiatif corporate action, antara lain Bank BTN akan menjual saham jenis saham dalam portepel dengan metode privatisasi rights issue sesuai dengan persetujuan PMN TA 2022 senilai Rp2,98 triliun dari cadangan investasi,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima dalam Raker dengan Menteri BUMN di Jakarta, Selasa (7/6).
Dalam kesempatan yang sama Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa BTN membutuhkan tambahan permodalan karena rasio permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) bank spesialis kredit perumahan itu saat ini tergolong kecil dan sulit untuk mendukung pertumbuhan bisnis BTN. Dengan rights issue ini, maka Kementerian BUMN ingin mendorong CAR BTN agar bisa mencapai 19%.
“BTN membutuhkan tambahan modal. PMN Rp 2,98 triliun sudah disetujui. Tambahan modal ini akan dilakukan melalui rights issue di kuartal III atau kuartal IV,” kata Kartika.
Sementara, anggota Komisi VI DPR Mufti A. N. Anam, mengatakan sangat mendukung dengan tambahan modal yang diberikan kepada BTN. Hal ini ditujukan agar akses masyarakat terhadap perumahan semakin mudah dan murah sehingga backlog perumahan semakin berkurang.
“Rakyat kita banyak yang sudah mengakses perumahan mudah dan murah melalui BTN. Maka saya sangat setuju dengan PMN BTN. Bahkan kalau BTN minta berapa pun, kalau perlu didukung teman-teman DPR,” ujar politisi dari PDIP Ini.
Sebelumnya, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan penguatan permodalan terhadap BTN sebagai pemain utama dalam kredit properti harus dilakukan. Tanpa penguatan modal pada tahun ini, maka kinerja BTN tak akan optimal dalam menangkap peluang besar di sektor properti maupun mendukung program pemerintah.
“BTN adalah ujung tombak pemerintah dalam program penyediaan rumah rakyat khususnya bagi kelompok masyarakat menengah bawah, khususnya dalam melaksanakan program-program bantuan pembiayaan perumahan dari pemerintah. Untuk itu penguatan permodalan BTN memang dibutuhkan,” ujarnya
Hingga kuartal I-2022, BTN berhasil meraup laba bersih senilai Rp774 miliar, melonjak 23,89% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp625 miliar. Berdasarkan publikasi laporan keuangan Kuartal I-2022, bank yang fokus pada pembiayaan properti ini mencatatkan NIM sebesar 4,29%. Ini merupakan NIM tertinggi sejak 2019 lalu. Sebagai perbandingan, NIM BTN pada kuartal I-2021 tercatat hanya 3,31%.
Sejalan dengan peningkatan NIM, penyaluran kredit juga meningkat 6,04% menjadi Rp277,13 triliun, dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 261,34 triliun. Kombinasi dari peningkatan NIM dan ekspansi kredit menjadi dasar pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BTN melesat 28,81% menjadi Rp3,57 triliun pada Kuartal I-2022, dibandingkan Rp2,77 triliun
BTN tampaknya lebih memilih tumbuh secara hati-hati, dengan fokus pada perbaikan kualitas kredit. Alhasil BTN berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross dari 4,25% menjadi 3,6%. Sedangkan NPL nett sebesar 1,28%, turun dari posisi 1,94%.
Selain kredit, peningkatan NIM dan NII juga ditopang oleh perbaikan struktur biaya dana atau cost of fund yang turun 1,28% menjadi 2,41% dari setahun sebelumnya 3,69%. Hal ini didorong oleh peningkatan porsi dana murah (current account saving account/CASA) dari total DPK meningkat menjadi 44,15% dibandingkan setahun sebelumnya 38,2%. Sebaliknya, porsi deposito atau dana mahal turun menjadi 55,85% dari sebelumnya 61,8%.
Untuk memperbaiki biaya dana ini, BTN bahkan rela portofolio deposito turun 10,96%, dari Rp182,25 triliun pada Kuartal I-2021 menjadi Rp162,27 triliun pada Kuartal I-2022. Namun tabungan dan giro masih tumbuh positif. Tabungan tumbuh 10,49% menjadi Rp45,51 triliun, sementara giro tumbuh 15,78% menjadi Rp82,75 triliun.
Secara keseluruhan DPK yang dikelola BTN turun dari Rp 295,97 triliun per Maret 2021 menjadi Rp 290,53 triliun pada akhir Maret 2022. Kondisi ini membuat Loan to Deposit Ratio (LDR) BBTN naik menjadi 95,39%.
Hingga Kuartal I-2022, kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp248,57 triliun. Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I/2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 134,04 triliun tumbuh 9,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 122,96 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,16% menjadi Rp84,28 triliun pada kuartal I-2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp80,14 triliun.
JAKARTA,KORIDOR.ONLINE—Pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD;Intiland) terus memperkuat lini usaha kawasan industri dengan melakukan ekspansi pengembangan kawasan industri baru. Perseroan memulai pengembangan Batang Industrial Park (BIP), sebuah pengembangan baru kawasan industri terpadu yang lokasinya berada di Kabupaten Batang, provinsi Jawa Tengah.
Permadi Indra Yoga direktur pengembangan bisnis Intiland menjelaskan pengembangan BIP menjadi salah satu strategi pertumbuhan usaha Perseroan untuk memperkuat portofolio dan kinerja usaha secara jangka panjang. Pengembangan ini sekaligus menjadi langkah antisipasi terhadap pertumbuhan kebutuhan lahan industri serta mendukung program pemerintah memperbanyak kawasan industri untuk menopang peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional serta mendukung industri dalam negeri.
“Kami mencermati kebutuhan terhadap lahan industri akan semakin meningkat di masa depan, sejalan dengan semakin banyak perusahaan yang ingin berekspansi. Pengembangan BIP punya nilai stategis bagi pertumbuhan usaha Intiland secara jangka panjang serta menjadi wujud komitmen dalam mendukung program pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi, masuknya investasi dari luar negeri, dan terciptanya lapangan kerja baru” ungkapnya lebih lanjut.
Pengembangan kawasan industri merupakan salah satu dari empat segmen usaha utama Perseroan. BIP menjadi proyek kawasan industri kedua yang dimiliki Intiland, setelah sebelumnya sukses mengembangan Ngoro Industrial Park yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur.
BIP merupakan kawasan industri terpadu yang pengembangannya terbagi ke dalam beberapa tahapan. Pengembangan tahap pertama meliputi area seluas 287 hektare dan pengembangan selanjutnya direncanakan sampai dengan seluas 500 hektare.
Dalam mengembangkan kawasan BIP, menurutnya, Intiland menganut prinsip-prinsip keberlanjutan dalam desain dan pengoperasian. Pengembangan kawasan industri ini berupaya untuk mematuhi kaidah-kaidah bangunan hijau, proses industri bersih, dan sistem pengelolaan air yang ketat untuk menjaga keseimbangan dengan alam dan masyarakat sekitar.
Lokasi Strategis dan Kemudahan Konektivitas
Lokasi BIP sangat strategis berada di jalur tol Trans Jawa yang menjadikannya mudah dijangkau dari kota Jakarta, Semarang, maupun Surabaya. Kawasan industri BIP berlokasi empat kilometer dari pintu tol Kademan KM 348 melalui jalan raya Pantura sehingga sangat mudah dijangkau karena ditopang infrastruktur jalan yang baik. Kawasan industri BIP didukung oleh berbagai infrastruktur publik yang menjamin kemudahan dan efisiensi untuk transportasi dan logistik. Infrastruktur transportasi publik tersebut antara lain Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang (80 km), Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang (85 km), Stasiun Kereta Api Pekalongan (23 km), Bandar Udara Internasional Kertajati, Cirebon (160 km).
“Batang menjadi kawasan favorit bagi pengembangan lahan industri. Selain ditunjang infrastruktur transportasi yang sangat baik, Batang punya sejumlah nilai tambah lain, seperti biaya tenaga kerja yang kompetitif, ketersediaan lahan yang mencukupi, serta potensi pengembangan secara jangka panjang,” kata Permadi Indra Yoga.
Berbeda dengan pengembangan kawasan industri lain di daerah Batang, kondisi geografis BIP cukup unik karena berada di wilayah yang memiliki kontur perbukitan. Kontur lahan yang berbukit juga mengurangi risiko terjadinya banjir serta menjamin pasokan air dan udara bersih yang terjaga dengan baik.
Perseroan mempersiapkan BIP sebagai kawasan industri yang ideal untuk industri ringan dan menengah. Perseroan menyiapkan lahan-lahan siap bangun untuk memenuhi kebutuhan pembangunan pabrik atau pergudangan dari berbagai jenis sektor industri.
Selain itu, Perseroan juga merencanakan untuk menyediakan fasilitas Bangunan Pabrik Siap Pakai serta gudang siap pakai BIP juga akan dilengkapi area komersial yang terintegrasi serta area perumahan yang diperuntukkan bagi para pekerja yang bekerja di dalam kawasan ini. Fasilitas ini memberikan kemudahan layanan serta memudahkan mobilisasi pekerja, sekaligus menjadi nilai tambah bagi pelaku industri yang masuk di kawasan BIP.
Menurut Permadi Indra Yoga, BIP dilengkapi berbagai infrastruktur dan layanan pendukung utama untuk memenuhi kebutuhan operasional pabrik-pabrik yang ada di dalamnya. Fasilitasfasilitas tersebut antara lain pasokan listrik yang stabil, jaringan telekomunikasi dan internet, pusat pengolahan limbah terpadu, pasokan air yang baik, hingga sistem keamanan terpadu, pemadam kebakaran, serta klinik kesehatan.
Perseroan saat ini mendapatkan kepercayaan sejumlah perusahaan multinasional dan nasional yang membangun pabrik baru di kawasan BIP. Investor pertama BIP yakni perusahaan multinasional PT Nestle Indonesia yang menempati lahan seluas 20 hektare dan telah melakukan ground breaking pembangunan pabrik pada bulan Mei 2021 dan saat ini sudah dalam tahapan penyelesaian pembangunan.
Tercatat saat ini sudah ada empat perusahaan yang telah menjalin kerjasama untuk membangun pabrik baru di kawasan BIP. Tiga perusahaan lainnya bergerak di bidang pengemasan dan welding electrodes. Perseroan optimistik keputusan untuk ekspansi kawasan industri merupakan langkah strategis yang tepat. Terbukti sejak beberapa tahun, pengembangan kawasan industri mampu menopang pertumbuhan usaha Perseroan secara jangka panjang dan berkelanjutan
Pertama ijin disclaimer dulu. Saya bukan pakar lingkungan hidup seperti pak Emil Salim –yang saya kagumi. Hanya advokat peminat isu perkotaan dan aktifis tobacco control, saja.
Tepat hari Lingkungan Hidup, 5 Juni 2022, saya dan my “&” Ina Aie Tanamas berkelebat di kawasan Tebet Ecopark, taman hutan kota seluas 7,3 hektar di Jakarta Selatan.
Nama itu, ialah situs ekonik. Ada jembatan elok bercahaya merah-jingga, berpola ‘Infinity’ (angka delapan). Yang estetik dan instagramable. Yang sukses menjodohkan hutan kota dan taman, di sisi utara dan selatan. Yang kawasan tanpa asap rokok. Yang membuat warga membludak ke sana. Pedagang eceran, makanan-minuman, juru parkir pun mendapat cuan.
Gemerlap malam di Tebet Ecopark lebih menawan. Pepohonan bercahaya. Bola mata dan kamera saku saya menyaksikannya. Ada tetes air sisa hujan, udara dingin berjatuhan dari ujung dedaunan. Tebet Ecopark itu hasil gawean tangan dingin Anies Baswedan. Diresmikan 23-04-2022 barusan. Itu satu contoh Jejak Bijak Anies, sebut saja: AnisPrudence.
Kota bukan benda yang pingsan, apalagi mati. Tjuk Kuswartojo menyebut kota bertumbuh, seperti organ yang organik, begitu ulasan otentik pak Tjuk dalam buku ‘Kaca Benggala’ (2018). Kota bernafas, tak berhenti berbakti. Bertumbuh. Efek “Debu” Emas” kota menyedot masuk komuter dan perantau.
Kota perlu “paru-paru”. Ruang Terbuka Hijau (RTH) bak organ penting penampung udara: CO2. Kota tidak anti sosial. Kota perlu tempat warga bersua-cengkrama. Warga berhak atas kota. Sustainability city and community, begitu kaidah Sustainability Development Goals (SDGs). Kalau manusia makhluk sosial, turunannya makhluk berkota. Ya.. tentu pasti makhluk bernafas bebas.
Gagasan Tebet Ecopark itu ruang sosial juncto RTH, yang mempertemukan warga. Gubernur Anies selalu membangun tak hanya membangun, diujarkannya: membangun bermula dari gagasan.
Apa konsep Tebet Ecopark? Connecting peoples with nature! Juga, tempat bermain anak. Hak bermain dan waktu luang, dijamin Konvensi PBB tentang Hak Anak.
Kembali ke soal udara bersih. Awassss. Gagal memenuhi hajat “makan” udara bersih 5 menit saja, anda pingsan! Bahkan organ hati, ginjal dan otak bisa rusak kronis. Gagal bernafas udara bersih itu wajib dicegah, sebab hal itu jauh lebih jahat dan membunuh dalam diam daripada aksi mogok makan. Tebet Ecopark ikhtiar menjaga dan fasilitasi hak bernafas itu. Belum pernah tersiar kabar aksi mogok bernafas aktifis HAM.
**
Foto bergizi ini diambil di Bandung, masih kawasan inti kota: down-town yang Aston (east town). Tanpa asap rokok! Dipinjam pakai untuk mematutkan narasi Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni 2022.
Ketika membaca dokumen lama (2015), saya terenyuh soal asap kebakaran hutan.Dan tergelak akan kelakuan jiran. Ijinkan saya senyam senyum dan membelalak. Seakan menang telak di pacuan mobil Formula E, barusan. Yang mengukir sejarah kampanye bebas emisi karbon. Yang membelalakkan mata dunia. Yang membuat bangga menjadi Indonesia.
Mengapa pulak terenyuh soal asap kebakaran hutan? Sebab, masih dari dokumen lama: negeri jiran yang dulu bernama Tumasek itu, kerap menebar keluh. Merajuk. Pun, sampai ajukan protes. Tak cuma satu, bahkan menggelar 4 protes: tindak tegas, gugat, minta diumumkan korporat pembakar hutan, komit memberi sedikit bantuan.
Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmuham sempat berang tersebab asap. Katanya, “sangat tidak memikirkan warga kami”, dari BBC News Indonesia, 25-09-2015.
Itu karena imbas asap kebakaran hutan Sumatera dan Kalimantan –yang membuat negara kota itu malap. Sebagai sesama kolega ASEAN, mustinya bisa diajak bijak bicara. Bukan mengeluarkan nota. Mulailah membenihkan cara-cara legawa: ASEAN Prudence!
*
Majelis Pembaca. Betapa udara bersih itu membuat pengaruh kepada kehilangan cara tersenyum dan cara duduk akrab-mesra. Jangan sampai pula jiran ASEAN mengabaikan betapa hebatnya jasa dan khasiat udara bersih dari hutan Sumatera dan Kalimantan.
Jiran mustinya paham ke dalam alias introspeksi, jikalau udara bersih dari hasil kerja hutan belantara Indonesia menjadi “barang” komersil mendunia yang langka, jiran mana yang akan tak kelabakan?
Pernah dengar stasiun penyedia udara bersih antri-feat-diserbu warga Cina? Di Xi’an, polusi udaranya: 65 mikrogram per meter kubik. Jauh diatas standar WHO: yang hanya 25 mikrogram per meter kubik. Diwartakan, udara bersih harganya mahal: 1 Yuan (setara 2 ribu rupiah) per kantong. Begitu diwartakan merdeka.com (23-09-2016).
Saya makin takjub kepada Indonesia. Itu sebabnya banyak yang cemburu kepada hutan hijau Indonesia. Udara bersih yang dihasilkannya. Beribu tahun bilad Tumasek juncto Singapura hanya duduk elok manis saja menikmatinya. Tanpa biaya dan bebas pajak. Padahal Singapura negeri gagah kala menagih pajak korporat, pun juga warga mana saja.
Eureka.., saya menemukan jawaban cerdas dari jurus pak Jusuf Kalla. Katanya, Negara tetangga Indonesia harus bersyukur mendapat udara bersih Indonesia, seperti diwartakan BBC News Indonesia.
Tersebab itu, ketika berjiran: seringlah duduk dan banyak senyum-lah kawan. Seperti kami berkolaborasi di foto ini. Seperti titel ibukota ini: Jakarta Kota Kolaborasi!
Ohya, di Hari Lingkungan Hidup 2022 ini, sohib saya: Daru, Tulus, Salim, berkolaborasi dengan sohib SAI-nya. The Sohib menanam pohon langka. Apa saja? Jangan kaget.
“Kami menanam matoa (Pometia pinnata), meranti (Shorea), kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum), sapu tangan (Maniltoa grandiflora)”, ujar Daru dan Tulus –yang turut berkolaborasi pada helat Hari Lingkungan Hidup 2022 di Tebet Ecopark.
“Kedoya begitu juga Menteng, itu nama pohon, sebelum nama kawasan”, ujar Tulus –sang aktifis lingkungan yang tulus menjaga daerah aliran sungai (DAS)– kepada saya di sebuah kedai kopi dekat Tebet Ecopark.
Dari luar tingkap saya membaca spanduk:
‘Selamat Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni 2022’ tema: ‘Udara Bersih untuk Jakarta’.
Membaca itu, saya sontak membelalak. Ayo, Majukan! Lanjutkan! Lebih menusantara: Udara Bersih untuk Indonesia! Mencetak lebih banyak Ecopark, lagi. Tak hanya Jakarta, tetapi Indonesia. Pun, jiran ASEAN, juga. Bangun Negerinya. Bahagiakan Rakyatnya. Bersihkan udaranya, tak cuma toilet SPBU saja. Kepada jiran, lambaikan Salam 5 Jari. Tabik.
#Muhammad Joni, Sekum The Housing & Urban Development (HUD) Institute, Ketua Masyarakat Konstitusi Indonesia (MKI), pendapat pribadi, email: mhjonilaw@gmail.com
BEKASI,KORIDOR.ONLINE—Siang itu, Kamis, (2/5),Lebih kurang 2 jam, redaksi koridor.online bersama dengan rombongan awak media lainnya, diajak pengembang Grand Wisata Bekasi, berkeliling, melihat perkembangan beberapa proyek hunian yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu.
Dua tahun lebih redaksi tak berkunjung ke kawasan kota mandiri seluas 1.100 hektar ini. Sepanjang perjalanan mengelilingi lokasi, terlihat banyak tulisan “sold out”, di kavling-kavling komersial yang ditawarkan, Demikian juga dengan klaster-klaster hunian, yang tahun lalu baru diluncurkan, tanpak progress bangunannya semakin mendekati penyelesaian.
“Nah sekarang kita sedang barada di Klaster Water Terrace. Rumah-rumah yang sedang dalam pengerjaan itu, semuanya sudah “sold out”. Demikian juga dengan beberapa klaster yang kita lihat sebelumnya. Akhir tahun ini dan tahun depan sudah serah terima kunci. Progres pembangunannya sesuai dengan yang kami janjikan,” ungkap Handoyo Lim, Marketing & Promotion Department Head yang mendampingi awak media, menjelaskan.
Tahun ini Grand Wisata Bekasi setidaknya tengah membangun 11 produk landed house dan properti komersial. Ada beberapa klaster rumah dan properti komersial yang sedang dikembangkan tersebut antara lain: Z Living (Lake Garden Cluster), Z Living (Sky Garden Cluster), Garden House, Cherry Ville Phase 2, Lemonade, Water Terrace, O2, O2+ O8, dan beberapa klaster lainnya.
Resep Sukses Dikala Pademi
Handoyo bercerita. Ketika awal-awal pandemi covid-19, banyak pengembang properti “babak belur” dan sulit memasarkan produknya. Namun, pengembang Grand Wisata Bekasi terus mencari solusi dan akhirnya menemukan cara bagaimana bisa sukses melakukan penjualan ketika pandemi.
Handoyo Lim, Marketing & Promotion Department Head
“Banyak pengembang memiliki mindset bahwa pandemi membuat banyak orang terpuruk. Tetapi kami justru melihat banyak juga orang yang menahan uang untuk mendapatkan produk properti yang sesuai dengan masa pandemi, sehingga kami tidak menonjolkan harga tetapi value,” tuturnya.
Menurutnya, calon konsumen yang mempunyai uang pasti akan mencari rumah yang menawarkan keamanan dan kenyamanan.
Hal lain yang ditawarkan produk rumah di Grand Wisata Bekasi adalah ruangan tambahan yang dapat dipakai untuk work from home (WFH) atau study from home (SFH) tentu saja dengan jaringan internet yang mumpuni.
“Dengan demikian, jika konsumen punya uang dan butuh, tentu akan membeli. Jadi kami memenuhi kebutuhan market yang sebenarnya sudah ada,” terang Handoyo.
Selain itu, tuturnya, selama pandemi rumah harus dapat memenuhi semua kebutuhan, mulai makan, minum, istirahat, hingga hiburan. Untuk itu, rumah tipe besar di Grand Wisata Bekasi menawarkan fasilitas kolam renang pribadi, sementara rumah yang lebih kecil dibuat dengan fasilitas sky garden di lantai tiga.
“Pandemi mengubah mindset bahwa rumah harus sehat, dengan jendela besar, ventilasi yang bagus, serta pencahayaan memadai. Saat ini, work from home dan study from home juga masih menjadi tren. Hal ini terus kami pelajari dan kami aplikasikan di rumah yang kami bangun,” kata Handoyo.
Di sisi lain, pandemi juga membuat pola berpikir konsumen terhadap hunian berubah. Jika dahulu—saat milenial jadi tren di 2018 dan 2019 silam—rumah hanya jadi secondary need, namun saat pandemi, rumah menjadi kebutuhan yang sangat mendasar.
“Strategi kami tidak sekadar membuat orang tinggal di rumah, tetapi menjadikan ‘rumahku istanaku’. Kami membuat orang berpikir bahwa membeli rumah harus sekarang. Jika tidak, harganya akan melambung naik,” terangnya.
Handoyo memberi contoh, lima hingga 10 tahun ke belakang, harga tanah di Grand Wisata Bekasi mungkin hanya berkisar Rp2 juta – Rp3 jutaan, namun sekarang sudah Rp9 jutaan per meter persegi.
“Saat ini, Mal Living World, LRT, JORR 2 belum rampung, sehingga masih banyak potensi yang membuat harga properti di Grand Wisata Bekasi naik. Jadi, kalau mau beli, ya harus saat ini,” ujarnya.
Konektivitas
Kelebihan lain Grand Wisata Bekasi yang membuat capital gain di kawasan ini terus melambung adalah fasilitas lengkap, mulai kuliner, pendidikan, hingga kesehatan, di samping infrastruktur yang menunjang aktivitas para penghuni, baik ke Jakarta dan Bekasi, maupun ke kawasan Cikarang dan Karawang.
“Konektivitas itu penting. Itulah mengapa penjualan Grand Wisata Bekasi tetap baik di masa pandemi. Jika kita lihat, Grand Wisata berada di tengah-tengah antara pusat pemerintahan dan pusat bisnis Jakarta dengan kawasan industri terbesar di Indonesia—semuanya terkoneksi lewat jalan arteri dan jalan tol. Dan untuk memasarkan produk Grand Wisata, kami hanya perlu mencari orang yang tinggal di seputaran Jabodetabek dan bekerja di Cikarang, Karawang, atau Jakarta yang hanya berjarak 21 kilometer,” urai Handoyo.
Handoyo melihat, mulai terjadi transisi market properti di bekasi. Jika dahulu pasar rumah di Bekasi mayoritas kelas menengah dan menengah ke bawah, saat ini terjadi transisi ke menengah atas.
Hal ini terlihat dari penjualan rumah di Grand Wisata, di mana penjualan rumah tipe besar seharga Rp2 miliaran (4 kamar hingga 5 + 1 kamar), ternyata lebih laris dibanding rumah tipe kecil seharga Rp1,6 miliaran yang menyasar milenial dan keluarga muda.
Selain itu, terang Handoyo, pembeli rumah di Bekasi pun mulai menyebar. Jika dulu pembeli dari Bekasi 60%, sekarang hanya 40%. Akan tetapi 40% ini bukan berarti pasar mengecil, karena dulu target Grand Wisata hanya 300 unit, sekarang 800 unit setahun. Jadi secara persentase mengecil, namun pasarnya membesar.
Konsep Desain
Menyoal desain rumah yang dikembangkan, Handoyo menyebut Grand Wisata tidak hanya menyodorkan satu style saja. Gaya desain rumah setiap tahun diubah dengan melihat tren di lapangan, namun tetap dengan benang merah gaya arsitektur modern.
Akan tetapi dia mengatakan bahwa desain rumah sekadar kosmetik, karena siapa pun bisa meniru gaya tersebut. Hal yang dilihat terlebih dahulu adalah kebutuhan dasar konsumen, karena Grand Wisata Bekasi tidak sekadar menjual rumah, tetapi memenuhi kebutuhan dasar pembeli.
Dulu rumah dengan lebar 6 hingga 7 meter, cuma punya carport satu, tapi sekarang dengan lebar 5 meter bisa punya dua carport. Dulu rumah kecil paling hanya punya dua kamar tidur. Saat ini rumah di Z Living Grand Wisata, dengan lebar 5,5 meter, tetapi kamar tidur minimal tiga buah.
“Bahkan di rumah dengan lebar 7 meter, kamar tidur 4 plus 1 dan rumah lebar 8 meter bisa ada 5 plus 1 kamar tidur. Kamar tidurnya pun tidak sempit, minimal 3 kali 3,5 meter supaya ideal. Hal seperti inilah yang kami terapkan di rumah yang dibangun di Grand Wisata,” tambahnya
Lebih dari itu, konsep low density township menjadikan Grand Wisata kawasan residensial dengan banyak ruang terbuka hijau, asri dan ekclusive yang nyaman dan aman.
Dengan berbagai keunggulannya tersebut, cukup masuk akal jika pertumbuhan harga properti di Grand Wisata Bekasi begitu pesat sehingga menjadi kawasan potensial untuk investasi. Dan jangan heran juga jika harga properti di Grand Wisata Bekasi akan terus melambung tiap tahun.
JAKARTA,KORIDOR.ONLINE–Program BTN Solusi milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sukses mendapatkan banyak peminat dari kalangan pekerja di wilayah Indonesia Timur. Ratusan pekerja pada Rabu (25/5) mengikuti akad massal BTN Solusi di wilayah kerja Kantor Wilayah 5 Bank BTN.
Adapun, wilayah kerja Kanwil 5 Bank BTN tersebut mencakup Ambon, Balikpapan, Banjarbaru, Banjarmasin, Gorontalo, Tarakan, Kendari, Makassar, Manado, Palangkaraya, Palu, Panakukang, Pontianak, Parepare, Samarinda, Ternate, dan Jayapura.
Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan program BTN Solusi terus diminati para pekerja karena menawarkan berbagai kemudahan. “Ada ratusan debitur dari berbagai profesi yang melakukan akad di 17 kantor cabang kami dari Ambon hingga Jayapura,” tutur Hirwandi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/5).
Pekerja yang melakukan akad BTN Solusi tersebut berprofesi di antaranya sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI), polisi, karyawan perusahaan media, hingga pegawai di Rumah Sakit.
Sementara itu, hingga April 2022, realisasi penyaluran kredit BTN Solusi juga mencatatkan lonjakan pertumbuhan di wilayah Indonesia Timur. Realisasi tersebut melejit mencapai 171% secara tahunan (year-on-year/yoy) per April 2022.
Program BTN Solusi merupakan program bundling payroll dan kredit. Program ini memberikan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola tabungan gaji dari karyawannya sekaligus memberikan beragam manfaat yang dapat mendukung kebutuhan finansial bagi instansi dan karyawan, termasuk kredit.
Banyak kemudahan yang didapatkan dari program tersebut, diantaranya perusahaan dapat menegosiasikan biaya jasa payroll. Selain itu, karyawan tak lagi dibebani biaya tabungan. Karyawan malah diberikan kemudahan dalam pengajuan kredit, baik kredit agunan rumah, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi, KPR Non-subsidi, hingga kredit ringan dengan suku bunga kompetitif.
JAKARTA, KORIDOR – Ketua Umum DPP Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) Adjit Lauhatta menyatakan prihatin melihat regulasi di bidang rumah susun saat ini yang belum dapat menjadi solusi terbaik untuk memberikan keadilan semua pihak.
Menurut Adjit, regulasi rumah susun baik di level undang-undang (UU), peraturan pemerintah (Permen), hingga peraturan gubernur (Pergub) masih sering membuka peluang multitafsir. Akibatnya, terjadi banyak konflik pengelolaan rumah susun yang hingga kini gamang untuk diselesaikan.
Pernyataan ini, disampaikan, Adjit saat mengukuhkan sekaligus halal bihalal pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perhimpuan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI), periode 2022 – 2025, akhir pekan lalu, di Jakarta. Selain mengukuhkan pengurus baru P3RSI, Adjit juga mengusulkan beberapa nama yang duduk di Dewan Pembina DPP P3RSI.
“Salah satu persoalan utama dalam pengelolaan rumah susun saat ini adalah perubahan aturan pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPPSRS) berimplikasi pada kehidupan penghunian dan pengelolaan rumah susun Indonesia. Selain pengurus PPPSRS harus melakukan banyak penyesuaian, berubah ini juga banyak memunculkan pro dan kontra antarpenghuni dan pengurus PPPSRS,” jelas Adjit.
Proses pembentukan pengurus dan administrasi dalam regulasi saat ini, kata Adjit, lebih rumit dibanding dengan regulasi sebelumnya. Belum lagi aturan one name one vote, masa transisi, dan pengertian pelaku pembangunan dalam memfasilitasi pembentukan PPPSRS.
“Saat ini terjadi konflik saat pembentukan PPPSRS di beberapa apartemen (rumah susun), karena adanya sudut pandang dan kepentingan yang berbeda. Bahkan ada sampaikan saat ini deadlock. Kami berharap, baik pemerintah pusat maupun daerah mau kembali seluruh duduk bersama dengan semua pemangku kepentingan untuk mencari solusi terhadap permasalahan ini,” ungkap Adjit.
Pada kesempatan itu, Adjit juga menyampaikan, dengan kondisi regulasi seperti saat ini, maka tantangan pengelolaan rumah susun di Indonesia tidak ringan, apalagi banyak konflik kepentingan yang bermain dalam pengelolaan rumah susun.
“Untuk itu, kami harap, pengurus P3RSI periode 2022 – 2025 yang akan dikukuhkan ini, Jumat, bisa bahu membahu menciptakan iklim pengelolaan rumah susun yang harmonis. Untuk itu, kekompakan antarpengurus menjadi hal penting dijaga,” ungkap Adjit.
Dia juga mengajak, para pengurus dan pemangku pentingan rumah susun lainnya, bersedia berjuang bersama P3RSI membangunan dan memajukan bidang pengelolaan rumah susun di Indonesia lebih baik di masa mendatang. ***
YOGYAKARTA,KORIDOR.ONLINE-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) siap bersinergi dan mendukung REI dalam penyediaan hunian rumah yang berkuailitas dalam perayaan HUT REI ke-50 Tahun. Kolobarasi antara Bank BTN dan REI telah mampu memberikan dampak positif bagi pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia.
“Harapannya di ulang tahun REI ke 50 Tahun, REI semakin solid dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia. Bersama dengan REI, Bank BTN semakin optimistis dapat menyukseskan program sejuta rumah dengan menyediakan rumah yang berkualitas,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers HUT REI ke-50 di Yogyakarta, Kamis (19/05/2022).
Haru mengatakan, dalam ekosistem perumahan, REI adalah salah satu pemain penting, untuk itu Bank BTN mengharapkan dukungan dari REI untuk saling melengkapi dan bersinergi. Apalagi, usia 50 tahun adalah momen yang spesial bagi Real Estat Indonesia. “Sinergi antara REI dengan Bank BTN adalah sebuah perjalanan yang panjang. Perjalanan panjang yang sudah ditempuh dengan berbagai dinamika akan menjadi bekal untuk menempuh perjalanan berikutnya,” jelasnya.
Menurut Haru, Bank BTN dan REI memiliki tujuan yang sama sekaligus sama-sama mengemban tugas negara untuk bisa menyediakan rumah yang terjangkau, sehat, dan berkualitas. Karena itu Bank BTN berharap, para pengembang anggota REI bisa bersama-sama mencapai tujuan ini. “Bank BTN akan terus mendukung pembiayaan KPR untuk anggota REI di seluruh Indonesia baik subsidi ataupun non-subsidi. Kerjasama antara Bank BTN dan REI sangat diperlukan, dan keharmonisan antara kedua belah pihak harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Haru menilai hubungan kerjasama antara Bank BTN dengan REI telah berjalan sangat baik selama ini. Kerjasama yang telah terbangun tidak sekedar untuk kepentingan bisnis semata, namun juga bertujuan untuk sosial yang diwujudkan melalui penyediaan hunian rumah yang berkualitas.
“Bank itu dari pembiayaan baik konsumen maupun supplier, karena itu dalam pembangunan dan penyediaan rumah harapannya agar para anggota REI selalu memperhatikan betul mengenai layanan kepada konsumen misalnya sertifikat bisa selesai tepat waktu, kualitas bangunan dan juga mengenai prasarana jalan, listrik, air. Walaupun rumah sederhana bukan berarti rumahnya rumah murahan jadi harus yang layak (proper) dan mudah (portable),” tuturnya.
Haru mengatakan dari sisi pembiayaan saat ini porsi total kredit perseroan 90 persen di sektor perumahan dan pemegang saham mayoritas Bank BTN dalam hal ini pemerintah telah mengukuhkan dari 4 Bank Himbara, BTN adalah bank yang fokus ke perumahan. Perseroan berharap sinergi dengan REI saling bahu membahu untuk menyediakan perumahan bagi masyarakat Indonesia, khususnya rumah sederhana hingga saatnya nanti seluruh masyarakat memiliki rumah.
“Kami akan terus melanjutkan tugas ini serta bersinergi dengan REI dalam menyediakan rumah-rumah khusus yang menengah ke bawah, khususnya subsidi yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia,” katanya.
Haru menambahkan sebagai bank yang diamanatkan pemerintah sebagai bank penyalur KPR Bersubsidi yang merupakan program dari dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, perseroan akan terus meningkatkan peranannya sehingga menjadi contoh bagi bank-bank lainnya dalam penyaluran KPR. “Ayo sama-sama membantu Indonesia menyediakan rumah masyarakat layak dan mudah,” urainya.
Sebagai perbankan, terang Haru, tentunya Bank BTN berperan bagaimana mempercepat proses pembiayaan, kemudian mempermudah permintaan (demand).
Perseroan melihat bahwa jumlah pasokan rumah banyak, namun permintaan masih terbatas. Dari kondisi tersebut bagaimana Bank BTN mempermudah konsumen untuk memiliki akses dengan kondisi keuangan terbatas dan menjadi sebuah solusi.
“Mudah-mudahan dari REI punya porsinya bagaimana rumah itu misalnya dibuat murah, layak, dengan teknologi yang baik dan bagus, green, multifungsi sehingga tidak standar-standar saja,” terangnya.
Sebagai bentuk apresiasi Bank BTN kepada mitra pengembang dengan performa baik, lanjut Haru, Bank BTN tengah menyusun kebijakan kemudahan proses kredit yang akan diberlakukan mulai tahun ini. Nantinya seluruh pengembang akan dikategorikan berdasarkan faktor penilaian yang meliputi kualitas kredit, keuangan, dan manajemen. Kategori pengembang akan terdiri dari Developer Nasional, Platinum, Gold, Silver, dan Bronze.
“Dengan semakin tinggi tingkat performa tentunya akan mendapatkan privilege yang lebih banyak seperti kemudahan akad dengan proses yang lebih cepat dan kemudahan-kemudahan lainnya yang dapat mendukung kecepatan bisnis serta cash flow pengembang,” katanya.
Sementara Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengungkapkan seiring waktu berjalan sudah 50 tahun REI berkiprah dalam pembangunan perumahan di Indonesia dan sebagai organisasi perusahaan properti tertua dan terbesar di Indonesia, anggota REI sudah ikut memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan perumahan dan permukiman di Tanah Air.
“REI akan akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kebijakan dan mitra kerja dalam pembangunan perumahan dan permukiman secara berkelanjutan, salah satunya bekerjasama dengan Bank BTN karena kami melihat hingga saat ini Bank BTN adalah porsi terbesar dari fasilitas untuk kredit di properti, jadi bukan hanya di KPR tapi juga di kredit konstruksi dan BTN merupakan bank terbesar untuk sektor properti,” paparnya.
Adapun saat ini anggota REI mencapai sekitar 6.300 perusahaan properti yang tersebar di 34 provinsi.
Dengan semua sumber daya yang dimiliki, REI juga akan terus mewarnai kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah di sektor properti terutama perumahan dan permukiman.
“Sektor properti memiliki multiplier effect bagi sekitar 174 industri terkait lainnya dan 350 UMKM sehingga jika sektor properti bangkit maka dampaknya akan terasa terhadap perekonomian negara secara keseluruhan,” tegasnya.
JAKARTA,KORIDOR.ONLINE—Catatkan kinerja cemerlang di tengah pandemi, Bank DKI meraih penghargaan TOP BUMD 2022 dari Majalah Infobank dan The Asian Post sebagai salah satu BPD berpredikat “Excellent” pada kategori KBMI 2 Bank dengan aset Rp50 Triliun s/d Rp100 Triliun. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy di Solo (19/5).
Penghargaan ini diberikan kepada BUMD di sektor keuangan yang dianggap mampu memanfaatkan momentum pemulihan sehingga mencatatkan kinerja cemerlang di tahun 2021. Bank DKI termasuk kedalam daftar 20 BPD terbaik versi majalah Infobank.
Lebih lanjut Fidri Arnaldy menyampaikan bahwa penghargaan ini dapat terwujud berkat dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan terutama nasabah, sehingga Bank DKI tetap dapat tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Pertumbuhan kinerja juga dicapai berkat berbagai kebijakan yang dilakukan Bank DKI sebagai respons pandemi Covid-19 yang telah menunjukkan hasil yang baik dari sisi kesehatan maupun bisnis perseroan.
Trend pertumbuhan kinerja positif Bank DKI terus berlanjut di kuartal pertama tahun 2022, adapun pada Maret 2022 penyaluran kredit Bank DKI tumbuh sebesar 13,70% dari Rp33,6 triliun per Maret 2021 menjadi Rp38,3 triliun pada Maret 2022. Secara bertahap, Bank DKI juga terus melakukan perbaikan kualitas kredit yang terjaga dengan baik dimana pada kuartal I tahun 2022, Rasio NPL gross masih terjaga sebesar 3,05%, membaik dibanding periode sebelumnya sebesar Rp3,19%.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 34,32% menjadi Rp57,74 triliun pada Kuartal I tahun 2022 dari Rp42,98 triliun pada Kuartal I tahun 2021, sehingga mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar 27,7% menjadi Rp71,13 triliun. Bank DKI juga mampu membukukan laba bersih sebesar Rp198,01 miliar. Pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) tercatat tumbuh sebesar 44,7% dari semula sebesar Rp273 miliar pada kuartal I tahun 2021 menjadi sebesar Rp395 miliar pada kuartal I tahun 2022. Selain itu, Fee Based Income Bank DKI juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 19,6%, dari sebesar Rp97 miliar pada kuartal I tahun 2021, menjadi sebesar Rp116 miliar.
Fidri Arnaldy juga menambahkan bahwa saat ini terus melakukan pengembangan terhadap produk dan layanan perbankan digital yang dimiliki Bank DKI melalui JakOne Community Apps untuk mengakomodasi perubahan perilaku nasabah dan masyarakat yang semakin bergerak ke arah layanan digital. JakOne Community Apps merupakan layanan perbankan digital untuk mendorong penerapan inklusi keuangan serta melalui pengembangan produk dan layanan digital. Adapun JakOne Community Apps sendiri terdiri dari JakOne Mobile, JakOne Abank, JakOne Erte, JakOne Artri, dan Ancol Apps. Dan saat ini yang terbaru, Bank DKI juga menghadirkan layanan Mobile Cash Tarik Tunai tanpa kartu dan Cash Recycle Machine (CRM) pada New Flagship Branch di kantor layanan Balaikota DKI Jakarta.
Penghargaan ini menambah rentetan penghargaan yang diterima oleh Bank DKI. Sebelumnya, Bank DKI dinobatkan sebagai World’s Best Banks atau Bank Terbaik di Dunia tahun 2022 versi Majalah Forbes Indonesia, dengan urutan 15 dari 20 Bank Terbaik di Indonesia. “Penghargaan ini menjadi capaian serta pemantik kami untuk terus mendorong pertumbuhan kinerja dengan upaya peningkatan inovasi layanan dan produk yang mampu menjawab kebutuhan nasabah dan mitra kerja Bank DKI”, tutup Fidri Arnaldy
JAKARTA,KORIDOR.ONLINE—PT Fotile Electrical Appliance Indonesia kembali memperkenalkan sejumlah produk keluaran terbaru mereka, dalam acara bertajuk “New Product Press Conference tahun 2022” di Jakarta,18/5. Sun Ling, Direktur PT Fotile Electrical Appliance Indonesia, kepada media, para dealer, China Chamber of Commerce in Indonesia, Chinese Chamber of Commerce in Indonesia, pada kesempatan itu memperkenalkan tentang pemahaman “Konsep Dapur Yang Bahagia, Dimulai Dari Kesehatan”, untuk pertama kalinya ke pasar.
“Fotile mengeluarkan pemahaman terbaru yang menyatakan, dapur adalah pusat dari keluarga. Dapur yang bahagia adalah ruang berbagi bagi keluarga yang merupakan tempat terjadinya kebahagiaan. Sedangkan dapur yang bahagia intinya adalah kesehatan. Mulai dari penelitian untuk menghasilkan solusi terhadap masalah kesehatan pada proses memasak, makan bersama, proses pembersihan, tempat berkumpul serta menciptakan peralatan dapur bahagia,” ujarnya.
Sebagai pemimpin industri di bidang peralatan dapur global, lanjutnya, Fotile telah banyak berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan peralatan dapur terkemuka di dunia selama 25 tahun.
Sun Ling, Direktur PT Fotile Electrical Appliance Indonesia
“Memberikan kebahagiaan untuk ratusan juta keluarga adalah misi Fotile, sehinggga Fotile terus berinovasi dan menggunakan kualitas dan layanan terbaik untuk mendapatkan kesukaan konsumen terhadap produk Fotile. Peralatan dapur Fotile telah menjadi produk standar pada dapur keluarga berkelas tinggi di Indonesia,” tambahnya.
Melalui akumulasi teknologi selama 20 tahun lebih, Fotile menjadikan dapur sebagai pusat dan meneliti tiga elemen dasar yaitu udara, makanan dan air. Serta menghasilkan berbagai produk berbasis teknologi yang bisa mengubah hidup seseorang. Membuat udara pada ruangan menjadi segar seperti di alam dan menjamin makanan tetap segar dan nikmat, lanjutnya.
Kenalkan Tiga Produk Utama
Pada kesempatan tersebut, Sun Ling memperkenalkan tiga produk utama Fotile, yaitu: rangehood, dengan Intelligent Airflow Managing System, air purifier yang dapat menghilangkan formaldehida secara efisien, serta membawakan udara segar dengan ion air-oksigen seperti di alam, dan Water Purifier kelas Ibu dan Anak yang memiliki tujuh tahap pemurnian.
Inovasi di tiga produk baru ini sejalan dengan kampanye TheHappy Kitchenstarts with Health yang digaungkan Fotile. Dengan kampanye ini, Fotile berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran banyak orang agar mulai memperhatikan dan memedulikan kesehatan keluarganya dan memulainya dari dapur.
1. Range Hood Fotile dengan Intelligent Airflow Managing System
Range Hood Fotile dengan Intelligent Airflow Managing System dapat menjamin daya hisap yang stabil, melalui pemantauan hambatan pada jalur pembuangan secara real time dan dengan FOC Algorithm yang akurat, tidak peduli seberapa besar perubahan lingkungan pembuangan.
2. Pembersih udara ion air-oksigen
Produk ini bukan pembersih udara biasa. Tetapi adalah mesin pembuat ion oksigen air. Fotile berharap melalui produk ini, pengguna dapat menikmati air bersih dan segar serta udara oksigen seperti berada di sekitar hutan dan air terjun tanpa harus keluar rumah. Pembersih udara ion oksigen air ini membawa “- (mengurangi)” dan “+ (menambahkan)” ke udara di sekitarnya
3. Pemurni Air kelas Ibu dan anak Fotile
Pemurni Air kelas Ibu dan anak Fotile, menyaring secara selektif, memulihkan mineral segar dan air yang baik, dan memungkinkan air yang baik untuk “hidup” di rumah. Fotile telah mengembangkan teknologi pemurnian air filtrasi selektif NSP, membentuk 7 tingkat penyaringan, secara efektif menghilangkan bahan organik, logam berat, bakteri, warna dan bau yang berbeda, dll., Sementara beberapa ion mineral seperti kalsium dan magnesium yang bermanfaat bagi tubuh manusia dipertahankan, sehingga menghasilkan air yang sehat dan baik.