Optimalkan Layanan Berbasis Digital, BP Tapera Kembangkan Tapera Digital Services
TDS merupakan layanan one stop solution bagi semua stakeholder BP Tapera melalui optimalisasi layanan berbasis digital sebagai upaya untuk memperkuat jalinan kerjasama dengan ekosistem pembiayaan perumahan
JAKARTA, KORIDOR.ONLINE— Untuk meningkatkan layanan pembiayaan perumahan berbasis digital, BP Tapera bersama 37 Bank Penyalur Tapera dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menggelar Kick Off Meeting di Yogyakarta pada 2 Desember 2024. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) untuk integrasi Application Programming Interface (API) versi 2 milik Bank Penyalur pada 3–5 Desember 2024.
Pengembangan API versi 2 ini dirancang untuk mendukung peran BP Tapera sebagai fasilitator utama dalam penyediaan pembiayaan perumahan yang layak huni dan terjangkau. Inisiatif ini juga bertujuan menciptakan proses bisnis yang lebih transparan melalui kolaborasi dengan bank penyalur serta Asosiasi Pengembang.
Sebagai Salah satu bentuk transformasi menuju Layanan Berbasis Digital, BP Tapera mengembangkan layanan Tapera Digital Services (TDS) yang merupakan layanan one stop solution bagi semua stakeholder BP Tapera melalui optimalisasi layanan berbasis digital sebagai upaya untuk memperkuat jalinan kerjasama dengan ekosistem pembiayaan perumahan. Melalui layanan berbasis digital ini diharapkan dapat memperkenalkan dan menginisiasi standarisasi persyaratan administrasi pengajuan pembiayaan perumahan, yang dilengkapi dengan ketersediaan supply rumah yang ready stock hingga proses pengajuan pembiayaan perumahan yang dapat dilakukan tracking secara mandiri oleh calon debitur.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyampaikan pada sambutan pembukanya bahwa salah satu fitur dari Tapera Digital Services adalah kanal layanan digital untuk mitra bank penyalur yang merupakan pengembangan dan pengintegrasian dua Sistem (Sitaracore dan FLPP) menjadi satu kesatuan Bisnis Proses Pengajuan Pembiayaan Dana FLPP dan Dana Tapera yaitu berupa Integrated API Bank Penyalur versi 2.
“Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan bahwa implementasi Integrated API Bank Penyalur versi 2 telah sesuai dengan business requirement / Technical Specification Document serta siap untuk diimplementasikan secara operasional untuk melayani peserta tapera maupun masyarakat luas dalam mendapatkan rumah pertamanya melalui program BP Tapera,” jelas Heru Pudyo Nugroho.
Dengan mengimplementasikan Ketersediaan API Bank Penyalur versi 2 bagi Bank Penyalur, adalah upaya BP Tapera berusaha untuk dapat berperan lebih efektif dalam menyediakan akses pembiayaan perumahan yang layak bagi masyarakat. ”Melalui implementasi API Bank Penyalur versi 2, BP Tapera berupaya untuk memberikan kemudahan dan transparansi akuisisi peserta, peningkatan tata kelola serta integrasi risk management, serta proses pembiayaan perumahan yang dilakukan secara transparan baik oleh masyarakat/peserta sebagai calon debitur bank, pihak Bank Penyalur sebagai mitra institusi pembiayaan serta pihak Pengembang dan Asosiasi Pengembang sebagai pengelola asset rumah subisidi,” jelas Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera, Sid Herdi Kusuma pada laporan pembuka kegiatan kick off meeting bersama 37 bank penyalur.
Sid Herdi Kusuma menekankan pentingnya transparansi dalam setiap tahapan proses pembiayaan perumahan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program pembiayaan yang dikelola oleh BP Tapera.
“Transparansi dan kemudahan akses manfaat menjadi kunci. Melalui integrasi Application Programming Interface (API) Bank Penyalur Versi 2, masyarakat dapat merasakan manfaat seperti validasi penerima manfaat secara tepat sasaran, pelacakan progres proses pembiayaan, serta verifikasi kelayakan rumah yang dipilih sebelum akad dilakukan,” jelas Sid Herdi Kusuma.
Ia juga berharap bahwa kegiatan ini mampu memperkuat harmonisasi dan koordinasi antar pihak terkait, sehingga pelayanan kepada masyarakat dalam mendukung target pemerintah untuk menyediakan tiga juta rumah dalam lima tahun ke depan dapat terealisasi secara efektif, berkualitas, dan tepat sasaran.