Lipsus

Komersial Tumbuh, Infrastruktur Maju, Gading Serpong Makin Hidup

Pengembangan infrastruktur, konektivitas jalan, hingga penguatan kawasan komersial bukti nyata keseriusan Paramount Land,menjadikan Gading Serpong kawasan hidup dan bernilai tinggi.

GADING SERPONG, KORIDOR.ONLINE —  Kawasan Gading Serpong telah melampaui identitasnya sebagai sekedar Kawasan kota satelit. Dengan pengembangan infrastruktur yang agresif, kawasan komersial yang dinamis, dan rencana transportasi publik yang ambisius, kota ini terus menjelma menjadi salah satu kawasan kota mandiri paling berkembang di barat Jakarta. Tidak hanya nyaman untuk tinggal, tetapi juga menarik untuk berinvestasi dan berbisnis.

Berbagai langkah pengembangan infrastruktur, konektivitas jalan, hingga penguatan kawasan komersial menjadi bukti nyata keseriusan Paramount Land, sebagai pengembang, dalam menjadikan Gading Serpong kawasan hidup dan bernilai tinggi.

Pengembangan infrastruktur, konektivitas jalan, hingga penguatan kawasan komersial bukti nyata keseriusan Paramount Land,menjadikan Gading Serpong kawasan hidup dan bernilai tinggi.

Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land (kanan) dan Oktavianus Ekowibowo Direktur Paramount Estate Management (kiri) menjelaskan progres pengembangan infrastruktur di kawasan Gading Serpong, Jumat, 25/7.

Salah satu wujud konkret pengembangan adalah penambahan jalur konektivitas lewat penambahan titik U-turn (putar balik). Jika sebelumnya U-turn hanya ada enam titik akses utama, kini sudah menjadi sembilan dengan tambahan jalan-jalan tembus strategis. Salah satunya termasuk hasil kolaborasi dengan pengembang besar lain seperti BSD City dan Summarecon. Jalan Tembus yang menghubungkan Gading Serpong dengan BSD dinilai menjadi game changer dalam kelancaran arus kendaraan dan mobilitas warga.

“Kalau kita masuk dari tol arah Jakarta menuju Gading Serpong, sekarang median jalan sudah berubah. Ada hutan-hutan kecil yang bukan hanya mempercantik, tapi juga menunjang kelancaran lalu lintas,” ujar Henry Napitupulu, Planning & Design Director Paramount Land.

Pengembangan jalan dilakukan tidak hanya untuk membuka akses, tetapi juga untuk menciptakan kawasan baru yang lebih terhubung. Misalnya, Sorento dan Madison Grande kini terhubung dengan jalan row 16, serta kawasan Bethsaida Hospital yang sebelumnya terisolasi, kini lanjut Henry  telah memiliki akses jalan row 12 yang ditingkatkan menjadi akses komersial dengan potensi bisnis tinggi.

| Baca Juga:   UResort Lanjutkan Bantuan Beasiswa Bagi Mahasiswa IPB Berprestasi

Dalam aspek penerangan jalan, perubahan juga terus dilakukan. PJU yang sebelumnya menggunakan lampu halogen telah berganti ke sistem LED, menciptakan suasana kota yang lebih terang, aman, dan modern.

Kesadaran akan pentingnya transportasi publik juga semakin menguat. Paramount Land bersama Summarecon dan BSD diketahui tengah menjajaki integrasi moda transportasi dalam kota. Studi awal menunjukkan 90% responden menyatakan siap menggunakan transportasi publik jika tersedia.

“Ini momentum penting. Di BSD misalnya, sudah uji coba BSD Link yang masih gratis. Kita akan belajar dari situ dan berupaya membuat versi Gading Serpong Link,” jelas Ekowibowo, Estate Management Director Paramount Land

Targetnya adalah menciptakan jalur-jalur strategis dari kawasan hunian ke simpul-simpul kegiatan seperti kampus, pasar modern, dan pusat bisnis, tanpa bergantung pada kendaraan pribadi.

Meskipun pengembangan mengedepankan aspek bisnis, Paramount tetap berkomitmen menjaga kualitas fasilitas kota.

“Kita tidak sekadar cari profit. Kota ini harus hidup, fasilitas harus seimbang dengan bisnis yang tumbuh,” tegasnya.

Hal itu tampak dari upaya revitalisasi jalur pedestrian, penambahan PJU, dan pelestarian ruang terbuka hijau. Bahkan, untuk menunjang pertumbuhan kawasan Simpang Milano—salah satu titik lalu lintas tersibuk—pengembang siap melakukan intervensi berbasis survei dan traffic engineering jangka panjang.

Kota Komersial yang Hidup

Data terkini menunjukkan Gading Serpong memiliki 40 klaster hunian dan 48 kawasan ruko aktif. Jumlah ini menjadikan area komersial tumbuh lebih cepat dibanding hunian. Menariknya, banyak dari ruko ini yang bukan sekadar bangunan kosong, tapi benar-benar hidup dengan aktivitas bisnis, kuliner, klinik, hingga pusat kecantikan.

“Total unit ruko yang pernah kami rilis sejak 2010 sudah lebih dari 23.000. Kota ini kini bukan sekadar hunian, tapi Culinary City yang hidup,” tambah Oktavianus.

| Baca Juga:   Keberpihakan Terhadap Pembiayaan Perumahan MBR Non Formal Masih Minim

Gading Serpong memang menjadi magnet bagi pelaku bisnis. Mulai dari pengusaha lokal, pemilik modal dari luar kota seperti Medan, Pontianak, hingga mahasiswa Prasetiya Mulya yang menjadikan kawasan ini sebagai laboratorium bisnis mereka.

Aniva dan Pasadena: Titik Pertumbuhan Baru

Salah satu fokus pengembangan terbaru Paramount adalah kawasan Aniva dan Pasadena. Jalan row 28 yang melintasi area ini dibangun untuk memperlancar koneksi dari kawasan Amarillo ke Aniva, sekaligus membuka lahan untuk peluncuran “Grand Boulevard Aniva” pada Agustus mendatang. Proyek ini akan menawarkan tipe studio loft yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis kekinian.

“Contoh bangunannya sudah bisa dilihat di Pasadena, berupa coffee shop di pojokan. Ini adalah prototype dari apa yang akan kami bentuk di Aniva,” tambah Henry.

Potensi Investasi Masih Sangat Besar

Dengan traffic harian yang kini diperkirakan sudah menembus lebih dari 15.000 kendaraan per hari dan terus meningkat, Gading Serpong menjadi pilihan utama baik untuk hunian maupun investasi komersial.

“Produk komersial kami terus dicari. Dari studio loft hingga bisnis loft, semua punya peminat. Bahkan sebelum dibuka secara resmi, sudah banyak yang inden,” ungkap Oktavianus.

Ke depan, Paramount menargetkan peluncuran beberapa produk lagi hingga akhir 2025. Termasuk pengembangan produk-produk yang menyasar kelas menengah atas.

“Untuk melengkapi demand kami akan keluarkan produk residensial baru di harga jual Rp3-Rp4 miliar,” ungkap Henry

Dengan pengembangan infrastruktur agresif, kawasan komersial yang dinamis, dan rencana transportasi publik yang ambisius, Gading Serpong kini menjelma menjadi salah satu kawasan kota mandiri paling berkembang di barat Jakarta,

Erfendi

Penulis dan penikmat informasi terkait industri properti dan turunannya dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Email: exa_lin@yahoo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button