JAKARTA, KORIDOR— Kebijakan vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah disambut baik oleh pelaku industri properti di tanah air. Mereka optimis kondisi perekonomian nasional akan berangusur pulih seiring dimulainya vaksinasi tahap pertama, pada pertengahan Januari ini.
Salah satunya, PT Alamindo Trulynusa (ALSA)pengembang properti yang membesut proyek hunian Panjibuwono Citydan Darmawangsa Residence di Bekasi, Jawa Barat.Bahkan, ALSA optimis persentase pemasaran unit-unit hunian pada dua proyek besutnya bakal mencapai dua digit ditahun ini.
“Vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah membawa harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Karena itu, kami optimis mencapai penjualan kami bisa tumbuh 10%, dengan membaiknya daya beli masyarakat” ujar Direktur ALSA Bryan Soedarsono, Jum’at (22/1/2021).
Optimisme tersebut mengacu pada animo masyarakat pencari hunian di tahun 2020 yang masih cukup tinggi. Sebagian besar dari mereka tetap konsisten melakukan pencarian rumah idaman meski ditengah pandemi. Bahkan, terjadi fenomena yang mengejutkan bagi ALSA, dimana penjualan unit-unit hunian di Panjibuwono maupun Darmawangsa meningkat signifikan di akhir semester II-2020.
Menurut Bryan, pandemi Covid-19 memberikan banyak pengalaman baru dalam menjalankan bisnis property development, antara lain perihal terjadinya pergeseran pola pemasaran dari offline ke online. Karena itu, digital marketing strategy akan menjadi fokus perusahaan bagi aktivitas pemasaran kedua proyek properti besutannya.
“Sebagai strategi digital marketing, pemasaran kami optimalkan dengan melalui beberapa channel digital kami seperti website, Instagram, Facebook, dan Youtube sehingga tetap dapat menjangkau konsumen kami yang belum dapat mengunjungi kantor marketing,” cetusnya.
Selain itu, ALSA juga telah mengantisipasi kemungkinan peningkatan kebutuhan hunian berukuran lebih luas seiring dengan kebiasaan baru masyarakat, yaitu Work from Home (WFH) dan Sekolah Jarak Jauh (SJJ). “Untuk itu, kami meluncurkantipe hunian New Normal, yang sudah ditata secara optimal untuk memiliki ruang dapur, makan, kamar tidur, kamar anak, dan juga ruang extra untuk kerja, belajar, atau entertainment di rumah. Kami juga sudah bekerja sama dengan penyedia jaringan internet fiber optik Fiberstar untuk memberikan layanan internet lebih stabil,” imbuhnya.
Sedangkan, aktivitas pengembangan maupun pemasaran akan difokuskan pada dua kluster baru,Casablanca dan Majapahit. Saat ini Klaster Casablanca tengah memasarkan hunian New Normal tipeCasa Familia (55/72) yang mencakup bangunan 2 lantai dengan 3 kamar tidur, dan harga dibandrol mulai dari Rp600 jutaan.
Adapun Klaster Majapahit yang dibangun mengelilingi danau (Panjibuwono Lakeside) menawarkantipe (36/72)seharga Rp454 jutaan. “Selain dua klaster baru, kami juga tengah memasarkan Klaster Panjibuwono Boulevard tipe (45/90)seharga Rp656 jutaan per unit,” ujar Bryan.
Dijelaskan Bryan, Casablanca dan Majapahit yang merupakan klaster ke-4 dan ke-5 di Kawasan Panjibuwono Citymenawarkan nuansa hunian yang berbeda dengan design lingkungan serta fasilitas eklsusif seperti private park dan private pool.Dilengkapi infrastruktur pendukung yang modern seperti internet fiber optic dan jaringan air pam.
Menyediakan rumah yang berkualitas tinggi dengan spesifikasi dan aksesoris dari produsen bahan bangunan terbaik seperti Toto, Genteng Monier, Cat Mowilex, dengan septictank ramah lingkungan Biotank.“Dari segi interior, kami mengantisipasi banyak konsumen yang akan kerja dan belajar dari rumah sehingga kami menghadirkan hunian dengan tata ruang lebih optimal dengan mencukupi ruang dapur, kamar tidur, kamar anak, dan ruang extra untuk kerja, belajar, atau entertainment di rumah,” ujarnya.
Ganti Nama Jadi Panjibuwono City
Strategi lain, mulai tahun ini ALSA berencana melakukan perubahan nama Kawasan Panjibuwono Residence menjadi Panjibuwono City. Sebelumnya, perseroan juga telah melakukan berbagai perubahan dan pengembangan dari segi penataan zonasi maupun fasilitas pendukung guna melengkapi Panjibuwono menjadi kawasan kota mandiri.
Menurut Bryan, dari luasan area yang mencapai 200 hektar memang sudah seharusnya Panjibuwono berganti label “City” yang identik dengan Kawasan Hunian Terintegrasi (Kota Mandiri). Selain itu, dengan perkembangan infrastruktur wilayah seperti jalan tol Cilincing – Cibitung yang akan memiliki exit di utara Bekasi, pengembang besar akan masuk dan menopang perkembangan wilayah tersebut, seperti Summarecon dan Kota Harapan Indah yang hanya berjarak 20 menit dari Panjibuwono City. “Karenanya, Panjibuwono City akan mengikuti dan mengakomodasi perkembangan tersebut,” ungkapnya.
Bryan menambahkan, perubahan nama ini akan berkolerasi dengan konsep pengembangan Panjibuwono kedepan yang menampilkan hunian lebih berkualitas dan berkelas. Bahkan, konsep ini sudah mulai diimplementasikan sejak beberapa tahun silam melalui pembangunan fasilitas pelengkap Kawasan Kota Mandiri seperti jalur commercial dengan view langsung menghadap danau, jumlah culinary area lebih banyak, dan Neighborhood Mall.
“Pembangunan berbagai sarana dan prasarana penunjang tersebut menegaskan bahwa Panjibuwono ke depan akan menjelma sebagai Kota Mandiri – Panjibuwono City –yang menyediakan unit-unit hunian berkulitas dengan kelengkapan fasilitas hidup serba ada,” pungkas Bryan. (zh)