Indocement Catat Kinerja Positif di Tengah Kondisi Pasar yang Menantang
Indocement terus memperkuat pondasi bisnisnya melalui berbagai langkah strategis pada kuartal III 2025.

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE — Di tengah kondisi pasar semen domestik yang melambat, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) tetap mencatatkan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.
Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pasar semen nasional mengalami penurunan sebesar 3,1% hingga September 2025, terutama disebabkan oleh turunnya volume semen curah sebesar 9,8%, sementara pasar semen kantong relatif stabil dengan penurunan tipis 0,1%.
Meski demikian, volume penjualan semen dan klinker Indocement pada periode yang sama mencapai 14,443 juta ton, hanya turun 2,0% dibandingkan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, volume domestik sebesar 14,020 juta ton turun 3,6%, sedangkan volume ekspor melonjak 124,2% menjadi 423 ribu ton.
“Kinerja positif ini menunjukkan daya tahan bisnis Indocement di tengah tekanan pasar yang menantang. Kami terus fokus menjaga efisiensi biaya, memperluas pasar ekspor, serta memperkuat inisiatif keberlanjutan dan inovasi operasional,” ujar Dani Handajani, Corporate Secretary Indocement.
Menjaga Margin dan Posisi Keuangan
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, Pendapatan Neto Indocement tercatat sebesar Rp12,92 triliun, turun tipis 3,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan beban pokok pendapatan sebesar 4,0% menjadi Rp8,87 triliun membantu menjaga laba bruto sebesar Rp4,04 triliun dengan margin 31,3% dari pendapatan.
EBITDA tercatat sebesar Rp2,46 triliun dengan margin 19,1%, sementara laba bersih meningkat 0,7% menjadi Rp1,06 triliun. Posisi keuangan perusahaan juga tetap kokoh dengan kas dan setara kas mencapai Rp3,7 triliun per 30 September 2025.
“Disiplin dalam efisiensi operasional dan manajemen kas yang konservatif menjadi kunci bagi Indocement untuk tetap menjaga stabilitas kinerja,” tambah Dani.
Optimalisasi Aset dan Efisiensi Energi
Indocement terus memperkuat pondasi bisnisnya melalui berbagai langkah strategis pada kuartal III 2025, di antaranya:
-
Peningkatan kapasitas pemberian biomassa di Pabrik Grobogan dari 10 ton per jam menjadi 40 ton per jam pada Agustus 2025 sebagai bagian dari komitmen dekarbonisasi.
-
Akuisisi terminal Siawung dari Semen Bosowa pada Agustus 2025 untuk memperluas jaringan distribusi di kawasan timur Indonesia.
-
Perpanjangan perjanjian sewa operasi pabrik Maros selama dua tahun mulai September 2025 untuk memperkuat kapasitas produksi nasional.
Langkah-langkah ini memperkuat posisi Indocement sebagai salah satu pemain utama industri semen nasional dengan pendekatan efisien dan berkelanjutan.
Prospek Pasar, Optimistis di 2026
Indocement memperkirakan permintaan semen domestik akan turun sekitar 2–3% pada 2025, sejalan dengan pemotongan anggaran infrastruktur dan daya beli masyarakat yang masih terbatas. Namun, perusahaan optimistis akan adanya pemulihan permintaan pada 2026, dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 1% dari tahun sebelumnya.
Optimisme ini didorong oleh berbagai kebijakan pemerintah, termasuk paket stimulus ekonomi, penurunan suku bunga, perpanjangan insentif PPN untuk properti residensial, serta peningkatan anggaran pekerjaan umum dan infrastruktur dasar.



