Proyek

Bank Jakarta Borong Penghargaan di Ajang Lomba Digitalisasi Pasar 2025

Lomba yang diinisiasi Pemprov DKI Jakarta bersama Perumda Pasar Jaya, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan ini digelar sebagai upaya mempercepat penerapan transaksi non-tunai di pasar tradisional.

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE  – Upaya Bank Jakarta dalam memperluas literasi dan digitalisasi keuangan di pasar tradisional membuahkan hasil manis. Pada ajang Lomba Digitalisasi Pasar 2025, Bank Jakarta sukses meraih tiga penghargaan sekaligus, yakni Mitra Perbankan Terbaik Kategori Pasar B (Pasar Koja), Mitra Perbankan Terbaik Kategori Pasar A (Pasar Mayestik), serta Mitra Bank Literasi Keuangan Terbaik Kedua.

Lomba yang diinisiasi Pemprov DKI Jakarta bersama Perumda Pasar Jaya, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini digelar sebagai upaya mempercepat penerapan transaksi non-tunai di pasar tradisional. Dari 153 pasar di bawah pengelolaan Pasar Jaya, terdapat 20 pasar yang dipilih sebagai proyek percontohan, dengan penilaian pada aspek literasi keuangan, penerapan sistem digital, hingga perluasan akses layanan perbankan.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung kepada Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo di Main Hall Pasar Tanah Abang Blok B, Kamis (21/8). Hadir pula Deputi Kepala Perwakilan BI Jakarta, Yosamartha, serta Kepala OJK Jabodebek, Edwin Nurhadi.

Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menegaskan bahwa digitalisasi merupakan kunci untuk menciptakan pasar tradisional yang lebih modern, aman, dan kompetitif.

“Digitalisasi tidak bisa dihindarkan. Tapi tanpa literasi dan kompetisi, tidak akan ada lonjakan signifikan. Kini hasilnya nyata, penggunaan QRIS di 20 pasar meningkat hampir 47%, NPWP pedagang melonjak, dan transaksi e-commerce naik lebih dari 40%. Ini bukti kolaborasi kita membuahkan hasil luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima.

“Digitalisasi pasar tradisional adalah bagian dari transformasi ekosistem keuangan Jakarta. Melalui QRIS dan EDC, kami ingin membuka akses lebih luas bagi UMKM agar masuk ke sistem keuangan formal. Ini adalah fondasi bagi pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan,” katanya.

| Baca Juga:   Intiland Gelar Tahapan Topping Off Apartemen SQ Rés

Kepala Pasar Mayestik, Dewi Ratna Furi, juga menyambut baik pencapaian ini. Menurutnya, kolaborasi dengan Bank Jakarta membuktikan bahwa pasar tradisional mampu beradaptasi dengan era digital.

“Ini bukan sekadar tren, tapi kebutuhan agar pasar tetap relevan dan kompetitif,” ungkapnya.

Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa pihaknya akan terus memperluas program digitalisasi pasar ke seluruh Jakarta.

“Kami percaya digitalisasi pasar akan memperkuat UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.

Erfendi

Penulis dan penikmat informasi terkait industri properti dan turunannya dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Email: exa_lin@yahoo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button