Apersi Dorong Pemerintah Buat Terobosan Untuk Wujudkan Program 3 Juta Rumah
Menteri PKP, Maruarar Sirait bersama Wamen PKP, Fahri Hamzah secara terbuka menyatakan menerima berbagai masukan dari Apersi, terkait berbagai tantangan di sektor perumahan
JAKARTA,KORIDOR.ONLINE—Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) berharap adanya perhatian khusus pemerintahan Prabowo-Gibran terhadap masyarakat non bankable dan non fixed income (pendapatan tidak tetap) yang selama ini kesulitan untuk memiliki rumah. Hal itu mengingat jumlah masyarakat yang berkeinginan mendapatkan rumah dari kelompok tersebut masih sangat besar.
Hal tersebut dikemukakan oleh Junaidi Abdillah, Ketua Umum DPP Apersi dan Pengurus Apersi ketika diterima oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) dan Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Jum’at (6/12/2024).
“Apersi mengucapkan terimakasih kepada menteri dan Wamen PKP yang inten mengkonsolidasikan diri. Cepat dan sigap berdiskusi, berbelanja masalah dan menerima masukan dari semua ekosistem perumahan. Pada kesempatan itu kami juga menyampaikan masukan sekaligus pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan Apersi selama ini dalam mendukung program perumahan pemerintah. Apersi konsisten mensupport dan mendukung Program 3 juta rumah Prabowo-Gibran,” terang Junaidi.
Sejak didirikan pertamakali tahun 1998 lanjut Junaidi, Apersi adalah organisasi pengembang yang fokus membangun rumah sederhana dan mensukseskan program KPR FLPP. Sepanjang tahun 2020-2024 Apersi membangun rumah lewat pembiayaan KPR FLPP sebanyak 669.149 unit rumah.
Dalam pertemuan tersebut Apersi terang Junaidi juga mendorong pemerintah untuk membuat gebrakan menembus hambatan yang menyulitkan dunia usaha terkait program rumah KPR bersubsidi
“Program 3 juta rumah sebaiknya dijadikan program strategis nasional. Pemerintah perlu adanya perlakuan khusus lexs spesialis baik dari sisi aturan dan kebijakkan. Apersi siap berkoordinasi dengan Kementerian PKP dalam hal pembangunan rumah layak huni dan terjangkau bagi masyarakat,” tegasnya
Pada kesempatan itu Menteri PKP, Maruarar Sirait bersama Wamen PKP, Fahri Hamzah secara terbuka menyatakan menerima berbagai saran dan masukan dari Apersi, terkait berbagai permasalahan yang ada di sektor perumahan. Hal itu diperlukan agar program dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah bisa berjalan dengan baik dan mempermudah iklim investasi di sektor perumahan.
Terkait dengan Program Tiga Juta Rumah, Menteri PKP mengatakan, Apersi sebagai pengembang perumahan yang anggotanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia harus ikut berperan aktif dalam pembangunannya.
“Gotong royong di sektor perumahan ini sangat penting mengingat anggaran Kementerian PKP tahun depan Rp5,27 triliun, sedangkan target pembangunan rumah cukup besar,” katanya.
Menurutnya setiap asosiasi pengembang memiliki unit Penelitian dan Pengembangan (Litbang) sehingga berbagai kajian serta inovasi skema pembangunan dan pembiayaan dapat diusulkan kepada pemerintah secara merinci.
“Silakan beri masukan kepada kami secara tertulis mengenai berbagai masalah yang dihadapi oleh pengembang di lapangan. Tentunya kami akan berkoordinasi dengan Kementerian/ Lembaga serta instansi terkait agar berbagai peraturan dan kebijakan di sektor perumahan bisa dipermudah dan disinergikan,” ujar Menteri Ara.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, Sekjen APERSI Daniel Jumali, Wasekjen APERSI Asep Saputra, Bambang Setiadi dan Deddy Indra Setiawan, OKK Frankie Kallalo, Waketum APERSI, Moh Solikin dan Evert L Rumi