Headline

REI Jakarta Rancang Dana Investasi Rp100T

Saat ini hanya sekitar 1% dari 500 anggota REI Jakarta yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia.

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE — Dewan Pengurus Daerah Realestat Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam mendukung penyediaan hunian layak, terjangkau, dan berkelanjutan bagi masyarakat urban, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Masyarakat Berpenghasilan Tertentu (MBT) di wilayah DKI Jakarta.

Ketua DPD REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar mengukapkan pentingnya pendekatan kolaboratif antara pengembang dan pemerintah untuk memperkuat ekosistem perumahan nasional (Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha), termasuk melalui kemudahan regulasi dan percepatan realisasi proyek strategis perumahan bagi MBR dan MBT di kota-kota besar.

Ketua DPD REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar

“Namun demikian, tantangan pengadaan hunian layak di perkotaan tidak hanya berkaitan dengan pembiayaan dan regulasi. Tetapi juga pemahaman mendalam atas kebutuhan konsumen, perubahan gaya hidup urban, dan pengembangan model hunian berbasis komunitas,” ungkap Arvin dalam forum Musyawarah Daerah (MUSDA) REI DKI Jakarta 2025 yang mengusung tema “Optimalisasi Peran REI DKI Jakarta dalam Mewujudkan Pengadaan Hunian Layak di Perkotaan.” di Jakarta, Kamis, 7/8.

REI DKI Jakarta lanjutnya siap berperan aktif dalam mewujudkan pelaksanaan satu juta rumah di kawasan perkotaan, yang secara langsung menyasar kebutuhan hunian layak untuk masyarakat urban, termasuk segmen MBR dan MBT.

“MUSDA REI DKI Jakarta juga akan menyusun policy brief berisi rekomendasi substantif untuk disampaikan kepada pemerintah daerah. Dokumen ini dirancang untuk menjadi masukan konstruktif dalam mendukung pelaksanaan Program 1 Juta Rumah di Perkotaan, serta upaya mengatasi hambatan struktural yang dihadapi industri realestat,” ungkapnya.

Konektivitas Properti dan Pasar Modal

Ajang MUSDA REI DKI Jakarta juga menghasilkan komitmen untuk meningkatkan akses pengembang terhadap pasar modal sebagai sumber pendanaan jangka panjang. Saat ini, hanya sekitar 1% dari 500 anggota REI Jakarta yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia.

| Baca Juga:   Pemerintah Siapkan Skema Hunian Terjangkau Dengan Desain Menarik di Luar FLPP

 “Sudah saatnya sektor properti lebih terkoneksi dengan pasar modal dan investor global. Ini penting agar pengembang di Jakarta bisa tumbuh lebih sehat dan kompetitif, terutama dalam mengelola aset strategis dan proyek-proyek skala besar,” ujar Arvin.

Sebagai bagian dari upaya ini, REI Jakarta akan mendorong pembentukan Jakarta Property Index sebagai indikator kinerja sektor properti regional yang dapat menjadi acuan bagi investor domestik maupun internasional.

REI juga akan memfasilitasi 10 hingga 20 pengembang per tahun untuk melakukan IPO atau menerbitkan instrumen investasi properti lainnya. Di sisi lain, kemitraan dengan investor institusi global seperti private equity dan venture capital juga akan diperkuat.

Inisiatif Revitalisasi Infrastruktur Perdagangan

Dalam forum tersebut, REI DKI Jakarta mengusulkan sejumlah inisiatif strategis untuk mendorong modernisasi infrastruktur logistik dan perdagangan kota, antara lain:

  • Revitalisasi 20 pasar tradisional menjadi pusat perdagangan hybrid (offline-online) dan basis ekspor produk UMKM.
  • Transformasi sebagian pasar menjadi pusat data (data center) untuk mendukung digitalisasi ekosistem ekonomi rakyat.
  • Konektivitas strategis dengan moda transportasi massal seperti MRT, LRT, KRL, dan BRT, serta integrasi kawasan perbatasan Jakarta–Bodetabek.
  • Pengembangan Jakarta Food & Logistic Distribution Center sebagai simpul logistik kota yang efisien dan terintegrasi.

Jakarta Real Estate Fund Rp100 Triliun

Untuk mendukung pembiayaan seluruh proyek prioritas tersebut, REI DKI Jakarta menggagas pembentukan Jakarta Real Estate Fund senilai Rp100 triliun, yang akan menjadi sumber pendanaan jangka panjang berbasis investasi.

Dana ini dirancang untuk mendukung proyek-proyek strategis seperti:

  • Akselerasi IPO 50 pengembang anggota REI.
  • Modernisasi 20 pasar tradisional.
  • Revitalisasi 10 pusat perdagangan (trade center).
  • Pembangunan Jakarta Food & Logistic Distribution Center.
  • Pengembangan Jakarta Hyperscale Data Center (100 MW).
  • Pembiayaan proyek residensial, industrial, hotel, dan pergudangan.
| Baca Juga:   BP Tapera Evaluasi Bank Penyalur Dana FLPP Tahun 2022

 “Jakarta Real Estate Fund akan menjadi pengungkit utama bagi terbentuknya ekosistem properti yang inklusif, modern, dan berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi kota,” tambah Arvin.

REI DKI Jakarta optimistis bahwa kombinasi strategi pasar modal, transformasi infrastruktur, dan konektivitas global akan membawa sektor properti Jakarta memasuki era baru yang lebih terbuka, inklusif, dan berkelanjutan.

 “Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung transformasi Jakarta sebagai kota bisnis kelas dunia—yang efisien, terintegrasi, dan ramah investasi,” tutup Arvin.

Erfendi

Penulis dan penikmat informasi terkait industri properti dan turunannya dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Email: exa_lin@yahoo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button