Sava Terra Sold Out, Metland Kertajati Lanjutkan Pengembangan Kota Baru
Permintaan hunian di sekitar Bandara Kertajati mendorong Metland melanjutkan pengembangan Metland Kertajati seluas 310 hektare.

KERTAJATI, KORIDOR.ONLINE — PT Metropolitan Land Tbk (Metland) terus mempercepat pengembangan Metland Kertajati, kawasan terpadu seluas 310 hektare yang diproyeksikan menjadi kota baru modern di sekitar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Berlokasi strategis di Exit Tol Jakarta–Cirebon KM 158, kawasan ini berada di jalur utama menuju BIJB Kertajati, menjadikannya memiliki akses langsung ke bandara dan jaringan transportasi regional. Keunggulan lokasi tersebut menjadi salah satu faktor utama dalam pengembangan kawasan.
“Metland Kertajati kami siapkan sebagai New City of Modern Living di kawasan future bandara,” ujar Nitik Hening, Direktur PT Metropolitan Land Tbk, dalam kegiatan Media Gathering Metland Kertajati di Kertajati, Majalengka, Sabtu (13/12/2025).
Menurut Nitik, Metland akan mengembangkan beragam fasilitas penunjang, mulai dari perumahan, rumah kos, rumah sakit, sekolah, hingga sport center. Pada tahap awal, pengembangan akan difokuskan pada area seluas sekitar 50 hektare.
Klaster perdana yang telah dikembangkan adalah Sava Terra, dengan luas lahan sekitar empat hektare.
“Saat pertama kali diluncurkan, Sava Terra ditawarkan dengan harga mulai Rp400 jutaan hingga Rp1,2 miliar. Saat ini seluruh unit telah habis terjual,” jelas Nitik.
Pimpinan Proyek Metland Kertajati, Dodo Eldi Utomo, menambahkan bahwa klaster Sava Terra akan menghadirkan sekitar 250 unit bangunan, yang terdiri dari 6 unit ruko, 15 unit rumah kos (rukos), dan selebihnya rumah tapak satu lantai.
Produk dengan harga terendah di Sava Terra adalah Tipe A dengan luas bangunan 30 m² di atas lahan 60 m², yang dipasarkan di kisaran Rp400 jutaan. Sementara itu, unit dengan harga tertinggi adalah rukos dua lantai dengan konsep rumah yang difungsikan sebagai rumah kos, masing-masing memiliki enam kamar.
“Sava Terra diperkenalkan pada akhir 2024 dan langsung diserap pasar. Sebagian konsumen sudah menerima kunci pada Desember ini, sementara sisanya akan dilakukan pada 2026,” ujar Dodo.
Menariknya, mayoritas pembeli Sava Terra bukan berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, melainkan dari wilayah sekitar Kertajati. Mereka umumnya mencari hunian yang lebih luas, lingkungan yang nyaman, serta fasilitas yang lebih lengkap.
“Pembelinya banyak dari kalangan lokal dengan kapasitas investasi kuat. Bahkan ada yang membeli tiga hingga empat unit sekaligus. Ada pengusaha udang, ikan dan otomotif,” ungkap Dodo.
Ke depan, Metland Kertajati akan melanjutkan pengembangan klaster berikutnya dengan spesifikasi yang lebih tinggi dibanding Sava Terra.
“Kami ingin melayani konsumen dengan ekspektasi lebih tinggi, termasuk penerapan jaringan listrik bawah tanah (underground) di klaster selanjutnya,” pungkas Dodo.



