Finansial

Perluas Akses Pembiayaan Rumah, BP Tapera dan BCA Jalin Kemitraan

BP Tapera dan BCA berkomitmen untuk meningkatkan kepemilikan rumah oleh MBR dan memperkuat sistem pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan.

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE — Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperluas akses pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Penandatanganan berlangsung di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Tiga Juta Rumah yang digagas pemerintah.

Program ini merupakan inisiatif strategis Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mempercepat penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi rakyat Indonesia pada periode 2024–2029.

Melalui sinergi antara Program Pembiayaan Tapera dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera dari BCA, kerja sama ini menjadi langkah nyata dalam mengatasi backlog perumahan nasional. BP Tapera dan BCA berkomitmen untuk meningkatkan kepemilikan rumah oleh MBR dan memperkuat sistem pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa pemerintah mengalokasikan kuota 1.000 unit rumah untuk disalurkan melalui BCA.

“Penyalurannya akan dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan agar transparan dan akuntabel,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah mempercepat penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Ia menekankan pentingnya tata kelola pembangunan yang tertib dan sesuai aturan hukum.

Komisioner BP Tapera, Heru, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memastikan rumah yang dibangun memenuhi standar kelayakan dan menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

“Sinergi ini mempercepat pemenuhan rumah layak, berkualitas, dan tepat sasaran,” jelas Heru.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyambut baik kerja sama ini sebagai bagian dari komitmen BCA terhadap inklusi finansial dan pembangunan berkelanjutan.

“Langkah Presiden Prabowo yang melibatkan sektor perbankan sangat visioner. Kami merasa terhormat dapat berkontribusi langsung,” katanya. Ia juga berharap langkah ini diikuti oleh perbankan swasta lainnya.

| Baca Juga:   KPR Subsidi Skema BP2BT Tutup Usia

BP Tapera mencatat, sejak 20 Oktober 2024 hingga 22 Mei 2025, telah terealisasi 173.162 unit KPR subsidi. Khusus periode 1 Januari–22 Mei 2025, tercatat 132.073 unit rumah telah disalurkan.

“Ini bagian dari upaya mengejar target penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang meningkat dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit di tahun 2025,” jelas Heru.

Ia juga menyebutkan bahwa realisasi subsidi rumah sejak 20 Oktober 2024 mencapai 167.391 unit, dengan 126.138 unit di antaranya terealisasi sejak awal 2025.

Kuartal I 2025 mencatat penyaluran FLPP mencapai 53.873 unit, tumbuh 1.274% dibanding tahun sebelumnya.

“Ini membuktikan antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi,” tambah Heru.

Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, menyampaikan bahwa alokasi APBN untuk FLPP akan ditingkatkan dari Rp18,7 triliun menjadi Rp36 triliun, dengan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Rp4,8 triliun menjadi Rp6,2 triliun.

“Target 350 ribu unit akan menjadi rekor tertinggi dalam sejarah FLPP,” ujar Rionald.

Menteri Maruarar menyambut baik langkah ini sebagai bukti nyata kehadiran negara untuk membantu MBR mengakses rumah layak. Pemerintah optimis, dengan dukungan lintas sektor—termasuk Kementerian, pengembang, dan perbankan—target percepatan pembangunan perumahan nasional akan tercapai secara optimal.

Erfendi

Penulis dan penikmat informasi terkait industri properti dan turunannya dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Email: exa_lin@yahoo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button