BOGOR, KORIDOR.ONLINE – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) memberikan apresiasi kepada bank penyalur dan asosiasi pengembang atas kontribusi mereka dalam merealisasikan program KPR Sejahtera FLPP. Apresiasi ini disampaikan langsung di hadapan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam acara akad massal 26.000 unit rumah subsidi di Perumahan Pesona Kahuripan, Cileungsi, Bogor.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyebut capaian ini sebagai tonggak penting sejarah FLPP. “Akad massal ini terbesar sepanjang penyaluran FLPP. Semua ini berkat dukungan kuat dari bank penyalur dan asosiasi pengembang. BTN masih menjadi penyalur terbesar dengan 93.362 unit, disusul BTN Syariah 37.065 unit, BRI 17.648 unit, BNI 8.568 unit, dan Mandiri 8.064 unit,” jelas Heru.
Dari sisi asosiasi pengembang, REI mencatat realisasi tertinggi dengan 77.139 unit, disusul APERSI (55.516 unit), HIMPERRA (24.967 unit), ASPRUMNAS (6.083 unit), dan APERNAS (5.946 unit). Hingga 29 September 2025, realisasi penyaluran KPR FLPP mencapai 184.357 unit atau 52,67% dari target, dengan nilai Rp22,86 triliun. Program ini melibatkan 38 bank penyalur dan 7.382 pengembang, tersebar di 11.488 lokasi pada 33 provinsi.
Jawa Barat Tertinggi, Disusul Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan
Berdasarkan sebaran wilayah, Jawa Barat menempati posisi teratas dengan 42.123 unit, disusul Jawa Tengah (15.920 unit), Sulawesi Selatan (14.954 unit), Banten (12.407 unit), dan Jawa Timur (12.161 unit).
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyampaikan apresiasi kepada para bank penyalur di hadapan Presiden. “Saya hargai pencapaian luar biasa ini. Terima kasih kepada BTN, BTN Syariah, BRI, BNI, dan Mandiri yang telah bekerja keras mewujudkan kuota terbesar sepanjang sejarah, yakni 350 ribu unit rumah,” ujar Maruarar.
Presiden: Perumahan Penggerak Ekonomi Nasional
Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali pentingnya sektor perumahan sebagai pendorong ekonomi nasional.
“Kita beri target tinggi 3 juta rumah. Target itu harus dipatok tinggi, dan kita harus mengejar serta mencapainya. Sebagai pemimpin transformatif, kita harus berani mengejar cita-cita besar demi rakyat,” tegas Presiden.
Sebagai simbol kehadiran negara, Presiden menyerahkan kunci rumah kepada 10 perwakilan MBR dari beragam profesi, termasuk buruh, petani, tenaga medis, ojek online, tukang becak, guru, anggota TNI, dan Polri. Presiden juga berdialog langsung dengan penerima manfaat terkait kualitas rumah, fasilitas lingkungan, hingga keterjangkauan harga.
Momen penuh haru ini menegaskan bahwa program KPR Sejahtera FLPP benar-benar menyentuh seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. Presiden bahkan menyempatkan diri mengunjungi rumah subsidi milik keluarga almarhum Affan Kurniawan, korban insiden aksi demo anarkis di Jakarta, sebagai bentuk kepedulian negara.