Site icon Koridor.Online

Menunggu Kebangkitan Industri Properti di Timur Jakarta

Salah satu mega proyek di kawasan Timur Jakarta

JAKARTA, KORIDOR– Harus diakui, sektor properti kawasan timur Jakarta yang meliputi daerah Bekasi, Cikarang dan Karawang agak tertinggal dibanding kawasan lainnya di sekitar Jakarta. Imej Koridor timur sebagai kawasan macet dan crowded ditambah lagimemiliki kualitas udara yang buruk, menjadi nilai minus kawasan ini. Apalagi, kawasan timur Jakarta ini merupakan gudangnya kawasan industri dan dihuni ratusan ribu pekerja pabrik, membuat laju bisnis properti terutama yang membidik kalangan menengah atas sedikit tertahan.

Tapi itu dulu. Sekarang, kawasan Bekasi, Cikarang, dan Karawang mulai berbenah. Persoalan-persoalan yang selama ini membelenggu kawasan yang diapit dua kota besar, yakni Jakarta dan Bandung tersebut mulai teratasi. Alhasil, koridor Timur ini-pun mulai bangkit mengejar ketertinggalannya dibanding tiga saudaranya, yaitu kawasan Selatan, Barat dan Utara Jakarta.

Menurut CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, dari kacamata industri properti, Kawasan Timur Jakarta memang relatif agak tertinggal dibanding wilayah barat Jakarta. Namun itu sebelum adanya pembangunan infrastruktur yang masif di wilayah koridor Timur Jakarta.  “Karenanya, secara keseluruhan Kawasan koridor Timur Jakarta ini harus di branding atau disosialisasikan karena sangat banyak kelebihan yang dapat diexpose. Dari segi geografis, Timur Jakarta merupakan pintu gerbang yang menghubungkan kawasan Jakarta ke berbagai kota besar yang ada di Pulau Jawa,” ujarnya.

Lebih dari itu, sebetulnya Koridor Timur Jakarta ini merupakan jantung penting bagi perekonomian Indonesia, dimana peregrekan ekonomi pada tahun 2018 mencapai Rp14,8 triliun berdasar pada data Produk Domestik Bruto (PDB), tumbuh 5,17 persen lebih tinggi dari capaian tahun 2017. Dan, Setidaknya lebih dari 60% aktivitas perekonomian nasional disumbang oleh Koridor Timur Jakarta yang 70%-nya berpusat di Bekasi-Cikarang.

Karena alasan itu juga, bisa dikatakan bahwa kini kawasan Koridor Timur Jakarta dengan luas mencapai 10.000 Ha tersebut tumbuh menjadi aset properti unggulan yang di dalamnya sudah dilengkapi dengan pusat bisnis, gaya hidup, destinasi hunian, pusat industri, dan pusat lapangan pekerjaan.

Pembangunan Infrastruktur yang Masif

Pengembangan pesat dan lengkapnya fasilitas yang menjamin kenyamanan hidup memberikan dampak pada permintaan dan kebutuhan hunian. Berbagai pengembang properti di Timur Jakarta turut menyumbang dalam pemenuhan kebutuhan pasar tersebut, di antaranya: Summarecon Bekasi seluas 240 Ha, Pollux Properti Indonesia seluas 45 Ha, PP Properti seluas 28 Ha, Vasanta Innopark seluas 100 Ha, Lippo Cikarang seluas 3400 Ha dan Jababeka seluas 5600 Ha.

Sutedja S. Darmono –  Director PT Jababeka Tbk.,  mengatakan, potensi kawasan Timur Jakarta sangat besar, karena sudah didukung oleh infrastruktur yang memadai dan fasilitas penunjang yang sangat lengkap. “imej kawasan timut macet dan crowded sangat tidak tepat. Sebab, macet itu lebih dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur. Dan, ke depannya, kemacetan tersebut nantinya akan berakhir seiring selesainya pembangunan infratruktur tersebut. Nah, terkait image sebagai kawasan industri, yang patut diingat koridor timur itu adalah light to medium industry yaitu kawasan indutri yang ringan atau tidak menciptakan polusi seperti daerah industri lainnya. Sehingga sangat nyaman sebagai kawasan hunian,” paparnya

Kedepan, Sutedja memprediksi koridor timur akan semakin lancar seiring beroperasinya sejumlah infrastruktur transportasi di kawasan ini. Bahkan, diprediksi efektif untuk mengurangi kemacetan hingga 40 persen. “Saat ini akan ada 10 infrastruktur baru yang dibangun di koridor Timur Jakarta, yaitu Elevated Toll Road, Kereta api double double track, LRT, MRT , kereta cepat Jakarta Bandung, Cikampek Layang, JORR 2, Jalur Cikampek Selatan, Kereta cepat Jakarta – Surabaya, Pelabuhan Patimban serta Bandara Kertajadi. Berbagai infrastruktur ini cukup lengkap dan tidak ada di wilayah barat Jakarta,” Terangnya.

Sementara itu, Albert Luhur, Executive Director PT Summarecon Agung Tbk., menjelasakan, Koridor Timur Jakarta ke depannya akan menjadi koridor yang sangat penting, karena nantinya akan saling terintegrasi hingga ke Jawa Timur melalui pembangunan infrsatruktur yang masif.

“Tak bisa dipungkiri, awalnya memang kawasan Timur Jakarta lebih dulu dikenal sebagai kawasan industri, namun beberapa tahun kemudian, kawasan residensial di sini justru terus berkembang dan menjadi kawasan hunian yang sangat nyaman. Apalagi, dari sisi harga wilayah timur Jakarta masih cukup affordable dibanding wilayah lainnya. Karena itu Timur Jakarta menjadi opsi investasi yang lebih baik untuk saat ini.”

Ia pun menambahkan, ke depan, masyarakat tidak lagi berbicara jarak tempuh, tapi waktu tempuh. “Dan koridor timur sangat mendukung hal tersebut melalui berbagai transportasi yang telah dibangun Pemerintah. Maka, tak heran masyarakat nantinya akan sangat nyaman tinggal di wilayah koridor timur,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version