Site icon Koridor.Online

BP Tapera Catat Rekor Penyaluran FLPP Tertinggi Sepanjang Sejarah

JAKARTA, KORIDOR.ONLINE  — Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat tonggak sejarah baru dalam penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hingga 27 November 2025, penyaluran FLPP telah mencapai 231.343 unit rumah dengan nilai pembiayaan sebesar Rp28,72 triliun, sekaligus menjadikan 2025 sebagai tahun dengan realisasi FLPP tertinggi sejak program ini diluncurkan pada 2010. Capaian ini melampaui rekor tertinggi sebelumnya yang dicatat pada tahun 2023.

Sejak pertama kali dilaksanakan, program FLPP menunjukkan dinamika penyaluran. Pada 2010, FLPP disalurkan untuk 7.959 unit. Penyaluran melonjak pada 2011 menjadi 109.592 unit, kemudian berfluktuasi di tahun-tahun berikutnya: 64.785 unit (2012), 102.711 unit (2013), 76.057 unit (2014), dan turun ke 58.469 unit (2015). Penyaluran terendah terjadi pada 2017 dengan 23.763 unit.

Mulai 2018, tren kembali meningkat signifikan: 57.939 unit (2018), 77.835 unit (2019), 109.253 unit (2020), 178.728 unit (2021), 226.000 unit (2022), dan 229.000 unit (2023). Adapun pada 2024, penyaluran menurun menjadi 200.300 unit sebelum kembali melonjak tajam di 2025.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut.

“Rekor ini merupakan buah dari kerja keras semua pihak. Terima kasih kepada bank penyalur, asosiasi, para pengembang, dan seluruh pelaku ekosistem perumahan yang terus berjuang agar masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah pertamanya,” ujar Heru.

Kesuksesan penyaluran tahun ini tercapai melalui kolaborasi 39 bank penyalur, 22 asosiasi pengembang, 7.785 pengembang, dengan jangkauan 12.450 proyek perumahan di 33 provinsi dan 399 kabupaten/kota.

FLPP tahun ini juga berhasil menyentuh beragam kelompok profesi. Penerima manfaat terbesar berasal dari tenaga kerja sektor buruh sebanyak 42.609 unit, disusul kategori profesi umum (12.999 unit). Profesi lain yang menikmati program ini meliputi guru (2.090), tenaga kesehatan (1.448), anggota Polri (894), perawat (692), petani (601), bidan (206), TNI AD (197), wartawan (73), serta ASN (89).

Dilihat dari latar belakang pekerjaan, penerima FLPP didominasi sektor swasta sebesar 74,62%, disusul wiraswasta 13,19%, PNS 7,33%, TNI 1,95%, dan kelompok pekerjaan lainnya 2,91%.

Melihat semakin besarnya manfaat sosial dan ekonomi dari program ini, Heru mengajak masyarakat yang belum memiliki rumah untuk segera memanfaatkan fasilitas tersebut.

“Kesempatan ini terbuka bagi masyarakat yang memenuhi syarat. Segera ajukan, dan wujudkan rumah pertama untuk masa depan yang lebih baik,” ajaknya.

Exit mobile version