BANDUNG, KORIDOR.ONLINE – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menghadiri seremoni penyerahan kunci bagi penerima bantuan pembiayaan rumah di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Subang. Acara ini merupakan bagian dari inisiatif Kolaborasi Pembiayaan Mikro Perumahan Melawan Rentenir yang digelar di Lembur Pakuan, kediaman Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), sebagai bentuk nyata dukungan terhadap percepatan akses pembiayaan rumah yang lebih inklusif.
Akses Pembiayaan
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, menegaskan bahwa kolaborasi dengan PNM merupakan respons langsung atas arahan Menteri PKP untuk menyederhanakan proses pengajuan pembiayaan. “Proses yang semula lima hari kini bisa dipangkas menjadi tiga hari. Ini langkah konkret untuk menjauhkan masyarakat dari jeratan rentenir dengan bunga mencekik,” ujar Ananta.
Senada dengan itu, Direktur Operasional PNM, Sunar Bakti, menyebutkan bahwa kolaborasi ini membuka peluang pembiayaan yang lebih fleksibel, termasuk renovasi tempat usaha berbasis rumah tinggal. “Selama ini PNM hanya bisa menyalurkan dana untuk kegiatan produktif. Kini, dengan sinergi ini, pembiayaan mikro bisa diarahkan juga untuk mendukung ekonomi berbasis hunian,” ujarnya.
Capaian FLPP
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyampaikan bahwa hingga 21 Juli 2025, realisasi penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai Rp16,28 triliun untuk 141.376 unit rumah. Provinsi Jawa Barat menjadi kontributor terbesar dengan 30.803 unit rumah senilai Rp3,85 triliun atau 23,45% dari total nasional.
“Kolaborasi lintas lembaga ini turut mendukung pencapaian target pemerintah dalam penyediaan perumahan rakyat,” ungkap Heru.
Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, yang turut hadir, menyampaikan selamat kepada masyarakat penerima bantuan. Ia juga menyoroti kompleksitas tugas Kementerian PKP. “Dengan target 3 juta rumah, APBN saja tidak cukup. Dibutuhkan kreativitas dan kolaborasi lintas sektor. Menteri PKP menunjukkan kemampuan luar biasa dalam membangun jejaring dan menggerakkan banyak pihak,” ujar Qodari.
Solusi Inovatif di Tengah Dilematika Perumahan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti tantangan keterbatasan lahan di tengah kebutuhan hunian yang terus meningkat. Ia mendukung inovasi pembiayaan untuk rumah bertingkat atau rumah vertikal sebagai solusi jangka panjang. “Jangan takut punya rumah. Aset ini nilainya selalu naik. Pola pikir kita perlu berubah: tidak harus beli tunai, bisa cicil atau bangun bertahap,” ucapnya.
Usulan Program Unggulan dan Dukungan Renovasi Rumah
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menutup rangkaian acara dengan penekanan pada pentingnya dukungan seluruh pemangku kepentingan untuk merealisasikan program-program prioritas. Selain FLPP, Kementerian PKP tengah mengusulkan program renovasi rumah sebagai program unggulan baru.
“Usulan ini sudah kami sampaikan ke Presiden dalam rapat kabinet. Kami juga sedang mengembangkan skema kredit usaha perumahan bagi pengembang agar ketersediaan hunian semakin luas dan terjangkau,” jelas Maruarar.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan kunci secara simbolis kepada 20 penerima bantuan FLPP dari Jawa Barat dan Subang, sebagai simbol keberhasilan kolaborasi dalam menyediakan hunian layak dan terjangkau.