JAKARTA, KORIDOR.ONLINE – PT Intiland Development Tbk (Intiland) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024 di Intiland Tower, Jakarta, Rabu (28/5). Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui enam agenda utama, termasuk restrukturisasi jajaran manajemen dan penetapan arah strategis perusahaan ke depan.
Sekretaris Perusahaan Theresia Rustandi mengumumkan bahwa masa jabatan direksi dan dewan komisaris sebelumnya telah berakhir. Pemegang saham pun menyepakati susunan baru untuk periode 2025–2030. Archied Noto Pradono, yang sebelumnya menjabat Direktur Manajemen Modal dan Investasi, kini dipercaya sebagai Direktur Utama. Sementara Dr. Sofyan A. Djalil ditunjuk sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, menggantikan Sinarto Dharmawan yang kini menjabat Wakil Komisaris Utama.
Formasi baru juga diperkuat dengan hadirnya Alexander S. Rusli sebagai Komisaris Independen. Mantan Presiden Direktur Indosat ini dikenal luas di kalangan bisnis dan menjabat sebagai komisaris di sejumlah perusahaan publik. Di jajaran direksi, Intiland menunjuk Simon Joseph Wirawan, yang berpengalaman dalam operasional properti anak usaha, sebagai Direktur baru.
Dari sisi kinerja, Intiland mencatatkan hasil positif pada kuartal I-2025 dengan marketing sales mencapai Rp469,2 miliar—tumbuh 84,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan lahan kawasan industri, terutama di Batang Industrial Park dan Aeropolis Technopark, yang melonjak hingga 400% secara tahunan.
Archied menekankan bahwa kawasan industri kini menjadi pilar pertumbuhan baru bagi Intiland, menggantikan lesunya pasar residensial. “Kami melihat peningkatan permintaan lahan industri seiring pertumbuhan sektor manufaktur dan logistik. Kami akan fokus mengembangkan kawasan industri yang kompetitif dengan infrastruktur dan fasilitas penunjang yang lengkap,” ungkapnya.
Saat ini, Intiland mengelola kawasan industri strategis di Ngoro (Jawa Timur), Batang (Jawa Tengah), dan kawasan pergudangan Aeropolis Technopark di Tangerang. Perusahaan optimistis sektor ini akan terus tumbuh seiring dukungan pemerintah terhadap investasi industri dan infrastruktur.
Adapun dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp174,7 miliar, sekitar Rp2 miliar dialokasikan sebagai cadangan wajib, sementara sisanya dicatat sebagai laba ditahan. Tahun ini, perseroan memutuskan belum akan membagikan dividen kepada pemegang saham.